22

9.3K 33 0
                                    

" nooooo ughhhh ..!!ahhahh ! "
jerit Hilma tatkala Edward mendayung batangnya dengan laju didalam pussy Hilma . Hilma merupakan seorang pelacur yg ditemui oleh Edward sebentar tadi di kelab malam . Dia dan Hilma telah pergi ke rumah Hilma dan di situ lah Edward dan Hilma melepaskan nafsu mereka .
Dengan ganas , Edward menghenjut henjut pussy Hilma . Entah kenapa hari ni dia berasa sungguh bengang dengan Clara .
" ahhhh !! stttt ...hmphhhh ! ahh ! ahh ! "
desah Hilma ketika Edward memancutkan benihnya ke dalam pussy Hilma . Edward mencabut batangnya dari pussy Hilma lalu dia bersampingkan tuala dan duduk di luar beranda bilik Hilma . Minuman keras itu diteguknya . Selepas habis , dia menuangkannya kembali . Hilma yg sudah mengatur nafasnya itu bangun dari katilnya dengan keadaan berbogel. Dia duduk mengangkang di atas paha Edward . Diusapnya lembut wajah Edward sambil tersenyum ,
" Kenape ni ? " tanya dia . Tangannya merangkul leher Edward .
" ermm . takde pape ." jwab Edward .
" betul ? habistu kenape muke monyok jer ? " tanya Hilma . Tangannya mula merayap ke bahagian bawah perut Edward . Dibukanya ikatan tuala itu , tersembul lah keluar batang Edward yg besar dan panjang itu . Dia tersenyum . Diramas ramasnya batamg Edward itu sehingga membuatkan Edward mendesah .
" ahh ! "
Edward tidak berdiam diri saja . Dia mula menghisap gunung Hilma . Diulinya gunung itu seperti adunan tepung . Hilma bangun perlahan lahan sambil tangannya memegang batang Edward . Kemudian ditujahkannya batang Edward ke dalam pussy nya . Batang Edward tengelam didalam rahim Hilma . Perlahan lahan Hilma mengoyangkan badannya . Sesekali atas bawah , sesekali ke kiri ke kanan , kekadang dia membuat bulatan mengoyang batang Edward .
1 jam kemudian , Edward dan Hilma sama' pancut .
" Ahh ! Ahhh ! oughhh hmphhhh ! ahh Sullltannn! " Hilma terkulai lemas pada dada Edward . Batang Edward masih terpacak di dalam lubang pussy nya . Cecair putih membasahi celah kangkang mereka berdua .
" thanks Hilma . " ucap Edward lalu dikucupnya bibir Hilma .Hilma tersenyum . Mereka berdua masuk ke dalam bilik dan tertidur tanpa memakai sehelai benang sekalipun .

" sultann ... maafkan saya kalau saya ada salahh ...tsttstt .." kata Clara sambil tangannya mengesat air matanya . Hatinya hancur saat Edward menengkingnya . Selama ini Edward tidak pernah bersikap segarang itu dengan dia . Dia menatap gambar perkahwinan dia dan Edward . Diusapnya wajah lelaki itu di dalam gambar .
Tok! Tok !
Dia cepat' mengesat air matanya .
" masuk ." jawabnya . Kelihatan wajah adiknya muncul di balik pintu itu . Dia tersenyum .
" kenape ni kak ? " tanya Indirah .
" x de pape . " jawabnya bohong . Indirah memandang Clara dengan pandangan yg pelik . Dia tahu bahawa kakaknya itu sedang menangis tadi .
" kakak nangis eh ? " tanya Indirah . Clara tersenyum kelat . Indirah meletakkan kepalanya di atas bahu Clara.
" kakak ada masalah dgn sultan ker ?"
tanya Indirah . Clara mengangguk perlahan .
" hmm . "
" mungkin dia stress lah tu sebab tu x sengaja marah akak .. dia kan sultan .. banyak perkara yg dia perlu buat kan .. " kata Indirah cuba memujuk hati Clara . Clara mengangguk sambil tersenyum kepada adik perempuannya itu tatkala Indirah mengangkat kepalanya daripada bahu Clara .

Sultan Where stories live. Discover now