" nooooo ughhhh ..!!ahhahh ! "
jerit Hilma tatkala Edward mendayung batangnya dengan laju didalam pussy Hilma . Hilma merupakan seorang pelacur yg ditemui oleh Edward sebentar tadi di kelab malam . Dia dan Hilma telah pergi ke rumah Hilma dan di situ lah Edward dan Hilma melepaskan nafsu mereka .
Dengan ganas , Edward menghenjut henjut pussy Hilma . Entah kenapa hari ni dia berasa sungguh bengang dengan Clara .
" ahhhh !! stttt ...hmphhhh ! ahh ! ahh ! "
desah Hilma ketika Edward memancutkan benihnya ke dalam pussy Hilma . Edward mencabut batangnya dari pussy Hilma lalu dia bersampingkan tuala dan duduk di luar beranda bilik Hilma . Minuman keras itu diteguknya . Selepas habis , dia menuangkannya kembali . Hilma yg sudah mengatur nafasnya itu bangun dari katilnya dengan keadaan berbogel. Dia duduk mengangkang di atas paha Edward . Diusapnya lembut wajah Edward sambil tersenyum ,
" Kenape ni ? " tanya dia . Tangannya merangkul leher Edward .
" ermm . takde pape ." jwab Edward .
" betul ? habistu kenape muke monyok jer ? " tanya Hilma . Tangannya mula merayap ke bahagian bawah perut Edward . Dibukanya ikatan tuala itu , tersembul lah keluar batang Edward yg besar dan panjang itu . Dia tersenyum . Diramas ramasnya batamg Edward itu sehingga membuatkan Edward mendesah .
" ahh ! "
Edward tidak berdiam diri saja . Dia mula menghisap gunung Hilma . Diulinya gunung itu seperti adunan tepung . Hilma bangun perlahan lahan sambil tangannya memegang batang Edward . Kemudian ditujahkannya batang Edward ke dalam pussy nya . Batang Edward tengelam didalam rahim Hilma . Perlahan lahan Hilma mengoyangkan badannya . Sesekali atas bawah , sesekali ke kiri ke kanan , kekadang dia membuat bulatan mengoyang batang Edward .
1 jam kemudian , Edward dan Hilma sama' pancut .
" Ahh ! Ahhh ! oughhh hmphhhh ! ahh Sullltannn! " Hilma terkulai lemas pada dada Edward . Batang Edward masih terpacak di dalam lubang pussy nya . Cecair putih membasahi celah kangkang mereka berdua .
" thanks Hilma . " ucap Edward lalu dikucupnya bibir Hilma .Hilma tersenyum . Mereka berdua masuk ke dalam bilik dan tertidur tanpa memakai sehelai benang sekalipun ." sultann ... maafkan saya kalau saya ada salahh ...tsttstt .." kata Clara sambil tangannya mengesat air matanya . Hatinya hancur saat Edward menengkingnya . Selama ini Edward tidak pernah bersikap segarang itu dengan dia . Dia menatap gambar perkahwinan dia dan Edward . Diusapnya wajah lelaki itu di dalam gambar .
Tok! Tok !
Dia cepat' mengesat air matanya .
" masuk ." jawabnya . Kelihatan wajah adiknya muncul di balik pintu itu . Dia tersenyum .
" kenape ni kak ? " tanya Indirah .
" x de pape . " jawabnya bohong . Indirah memandang Clara dengan pandangan yg pelik . Dia tahu bahawa kakaknya itu sedang menangis tadi .
" kakak nangis eh ? " tanya Indirah . Clara tersenyum kelat . Indirah meletakkan kepalanya di atas bahu Clara.
" kakak ada masalah dgn sultan ker ?"
tanya Indirah . Clara mengangguk perlahan .
" hmm . "
" mungkin dia stress lah tu sebab tu x sengaja marah akak .. dia kan sultan .. banyak perkara yg dia perlu buat kan .. " kata Indirah cuba memujuk hati Clara . Clara mengangguk sambil tersenyum kepada adik perempuannya itu tatkala Indirah mengangkat kepalanya daripada bahu Clara .