" Claraa ! " Ratu Isabella menyambut kedatangan menantu kesayangannya . Dipeluk dan diciumnya dahi menantunya itu .
" kenapa datang x bagitahu bonda dulu ? " tanya Ratu Isabella . Clara hanya tersenyum lalu berkata ,
" saja nak suprisekan bonda .. Clara rindu bonda .."
" Bonda pun rindu .. eh kamu sorang jer ke ? Edward x ikut ? isshh Edward ni ! Sanggup dia biarkan isteri dia datang sorang' sini .. nanti bonda marah dia . " kata Ratu Isabella .
" Bondaa .. x yah lah marah dia . Clara dh bagitahu dia tadi . Lagipun dia busy nak uruskan hal kat istana tu . Tadi Edward suruh Davut dan Mesif hantar Clara sini ... jangan marah dia eh bonda ? " pinta Clara . Dia terpaksa berbohong dengan mertuanya itu kerana x dak mahu mengaibkan suaminya itu .
" hmm baiklah . nasib baik dia suruh Davut dan Mesif hantar .. " kata Ratu Isabella .
" jom . kita pergi dapur masak sama' " kata Ratu Isabella . Dia dan Clara berjalan beriringan ke dapur ." Sultann , silalah minum ." pelawa Felicia .
" hmm thank you . " kata Edward lalu menghirup kopi itu .
" ermm , ayah saya ke luar negara , jadi dia x da dekat sini . Dia ada bagitahu saya agar sampaikan buku ni untuk Sultan . " kata Felicia .
Edward mengangguk sesekali matanya memandang ke arah bahagian dada Felicia . Dia menelan air liur nya .
Sabarrr Edwardd .. pintanya pada diri .
" hm baiklah . " kata Edward lalu menyambut buku itu . Dia membelek belek buku itu . Felicia memandang wajah Edward . Dalam hatinya berkata ,
Handsome nyer .. Dia tersenyum .Malam itu , Edward bermalam di rumah Felicia .
" Ishh ! Kenape dengan aku ni ? " sesekali dia menoleh ke kiri ke kanan . Matanya tidak mahu lelap . Dia bangun dan keluar dari bilik itu untuk turun ke dapur untuk minum air. Dia naik ke atas semula , namun langkahnya terhenti ketika di hadapan bilik Felicia . Hatinya meminta agar dia membuka pintu bilik gadis itu . Tanpa berfikir panjang , dia cuba untuk memulas tombol pintu itu dengan perlahan . Pintu dikuakan , matanya terpaku melihat tubuh mulus itu baring di atas katil itu tanpa seurat benang pun . Setiap sosok tubuh Felicia terlihat jelas oleh Edward kerana pancaran cahaya bulan yg terang masuk ke ruangan bilik itu. Serta merta batangnya mulai mengeras , dia masuk ke bilik itu dengan senyap dan ditutupnya pintu bilik itu dengan perlahan . Dia menghampiri katil Felicia , ditelannya air liur nya , perlahan lahan dia naik ke atas katil itu . Bajunya ditanggalkannya . Dia mula meramas gunung Felicia dengan lembut sebab tidak mahu membuatkan Felicia terbangun . Tangannya yg sebelah lagi mengelus lembut pussy Felicia yg kelihatan bersih tanpa sehelai bulu pun . Diciumnya lembut pussy Felicia , tiba' Felicia mendengus ,
" hmmphh .. " Edward terkejut lalu dia cepat' turun dari katil itu namun tangannya ditarik oleh Felicia . Dia tersentak .
" sultan cuba nak nodai saya yer ? " kata Felicia .
" err ... yer ehh x ..." jawabnya . Felicia tersenyum lalu bangun dan berdiri di hadapan Edward . Tangannya melingkari leher Edward , dia memaut leher Edward agar wajah Edward dekat dengan wajahnya . Dia berbisik ke telinga Edward ,
" jomm ... " Dia mencium bibir Edward lalu ciumannya turun ke bahagian dada Edward . Dia tunduk dan perlahan lahan membuka kancing seluar Edward . Boxer Edward di lucutkannya , tersembul keluar pedang panjang Edward . Felicia tersenyum lalu dia mengulum batang Edward . Dihisap dan dijilatnya dengan rakus batang itu hingga ke biji pelir Edward . Edward mendesah ..
" oughhh ...hmmmphh .. "
Batang Edward keluar.masuk keluar masuk dari dalam mulut Felicia sehinggalah air mani Edward mulai memancut . Air mani Edward terpancut pada wajah Felicia . Felicia menjilat batang Edward yg mempunyai sisa air mani itu dengan rakus .