PROLOGUE

20.3K 977 44
                                    

My little girl
.
.
.
Prologue
.
.
.
By; Sakura-reihana.

***
Gk Saku revisi, jadi tolong kasih tahu kalau ada typo ya😎

***
Menjadi seorang primadona sekolah, kehidupan mewah, prestasi yang tidak diragukan lagi, mari temui Sakura Haruno mahasiswi semester tiga jurusan Ilmu Kedokteran.

Namun, dibalik segala kesempurnaan itu. Terdapat satu ganjalan melintang. Mari temui Sasuke Uchiha, mahasiswa tingkat akhir jurusan Manajemen Bisnis sekaligus sosok di balik mimpi buruk Sakura.

***
"Ma,, Sakura gak mau ditinggal sendiri."

Seorang gadis mungil nan cantik merengek di dekat sang ibu. Surai pendek yang senada dengan permen kapas itu bergerak-gerak mengikuti tingkah aktif sang gadis kecil.

"Jangan kayak gitu Sakura, mama cuma seminggu, setelah itu mama akan langsung pulang dan membawakanmu hadiah." Wanita dengan surai pirang yang tengah mengepak barang-barang ke koper besar itu terlihat tak mengacuhkan sang putri.

"Tapi, gimana kalau Sakura kesepian di sini?" Dengan sorot mata memelas, gadis kecil bernama Sakura itu terus mengikuti jejak sang ibu yang baru saja mengambil barang dari lemari. Salah satu tangannya senantiasa menggenggam sebuah boneka beruang di dekapannya.

Mebuki, wanita yang dipanggil mama oleh sang gadis berjongkok. Menyamakan tinggi tubuhnya dengan putri semata wayangnya itu.

"Gimana kalau Sakura menginap di rumah nenek saja?"

Zamrud sang gadis memicing protes. "Tapi jarak rumah nenek ke sekolah kan jauh ma.."

Mebuki terlihat berpikir sejenak. "Kalau begitu Sakura akan mama titipkan ke keluarga Uchiha, bagaimana?"

Sakura menggeleng panik. Keluarga paman Fugaku? Sakura tidak mau berakhir disana. Ibunya akan pergi selama seminggu penuh, itu artinya Sakura harus tinggal dengan mereka selama itu. Terlebih lagi ia harus bertemu dengan sepupu menyebalkannya itu. Tidak! Keluarga Uchiha adalah opsi terakhir yang akan Sakura pilih.

"Nggak ma. Sakura ikut mama aja. Sakura kan udah lama gak liburan sama mama."

Mebuki terlihat bingung. Wajah polos Sakura kini berubah pias. "Loh, kenapa? Paman Fugaku kan baik. Lagipula disana akan ada Sasuke yang akan bermain denganmu."

"Sakura gak mau ma,," Dengan sorot mata sedih, gadis 9 tahun itu mencoba mengubah pendirian sang ibu.

"Jangan manja Sakura, kamu tetep mama titipin ke keluarga Uchiha." Putus Mebuki final.

***
Mobil mewah Audi B335YI itu terhenti di halaman sebuah rumah besar nan mewah bergaya spanyol. Dari pintu depan, Mebuki turun diikuti sang Suami--Tajima Haruno.

"Ayo turun Sakura, kita sudah sampai." Dengan berat hati Sakura beranjak dari jok belakang mobil mewah ayahnya itu.

Dengan dituntun Mebuki, Sakura melangkah pelan dengan manik zamrudnya yang senantiasa memindai suasana rumah besar itu. Gaun putih polos yang di pakainya menjuntai di atas lutut. Penampilan Sakura saat itu begitu manis, perpaduan dress putih dan surai merah mudanya.

Perhatian Sakura kini terfokus pada sepasang pintu ganda berplitur mewah. Di depan sana, dua orang dewasa telah menanti mereka. Itu paman Fugaku dan Istrinya, bibi Mikoto.

"Bagaimana Kabarmu kak?" Sang ayah, Tajima menyalami paman Fugaku. Kedua adik kakak itu lantas berpelukan khas lelaki dewasa.

"Sakura, beri salam pada bibi Mikoto." Mebuki menuntun Sakura bersalaman dengan Mikoto.

"Halo, bibi." Sakura mencium punggung tangan Mikoto.

''Waah,, bibi tidak menyangka Sakura sudah sebesar ini. Berapa umurmu gadis manis?" Wanita berparas cantik itu tersenyum, diikuti kedua mata indahnya yang menyipit.

"9 tahun bibi," Sakura mencicit lucu, tangan halus Mikoto mengelus surainya. Sakura suka itu.

Mikoto Uchiha, ibu dari Sasuke Uchiha itu memiliki rambut hitam lurus yang selalu diurai menutupi punggung tegapnya. Bola matanya besar dengan manik tajam khas Uchiha. Orangnya penyayang dan lembut. Sosok ibu yang begitu sempurna menjadi panutan.

"Ah ya. Bibi hampir lupa kau terpaut 3 tahun dengan Sasuke."

Tubuh Sakura menegang ketika Mikoto membicarakan anak semata wayangnya itu. Dekapannya pada boneka tedy bearnya semakin kuat.

"Benar juga, dimana anak itu sekarang?" Fugaku melirik sang istri.

"Mungkin dia sedang pergi les. Aku lupa mengabarinya tentang kedatangan Sakura." Mikoto tersenyum menenangkan.

"Nah, Sakura ayo masuk."

***
Sakura menatap puluhan anak tangga di depannya. Bibi Mikoto tadi bilang kamarnya berada di lantai atas koridor sebelah kanan. Menghela nafasnya pelan, Sakura mulai menaiki satu-persatu anak tangga.

"Kenapa anak tangganya banyak sekali?" Gerutuan sebal terdengar dari bibir mungil gadis kelas tiga sekolah dasar itu. Postur tubuh anak usia sembilan tahunnya mengharuskan Sakura menaiki tangga dengan pelan. Boneka tedy bear masih setia di dekapannya.

Ah. Sakura jadi ingat dengan sepupu kesayangannya. Indra Ootsusuki dan Ashura Ootsusuki, adalah sepupu laki-lakinya dari sang ibu, Mebuki Haruno. Ayah mereka berdua, Hagoromo Ootsusuki adalah adik dari sang ibu. Ketiganya begitu akrab dan sering menghabiskan waktu bersama ketika tengah mengunjungi nenek mereka di Suna. Boneka tedy bear yang saat ini tengah di dekapnya pun merupakan hadiah ulang tahun ke-sembilannya bulan lalu dari si sulung Ootsusuki.

Setelah melewati anak tangga terakhir, Sakura berbelok menyusuri koridor bagian kanan. Manik emeraldnya menilik satu-persatu lukisan yang terpajang di dinding.

Langkah mungilnya berhenti. Di hadapannya terdapat dua buah pintu yang berhadapan. Sakura yakin salah satunya adalah kamar Sasuke.

Tidak ada papan nama yang menginformasikan pemilik kamar. Sakura cemberut memikirkan ia harus memutar otaknya keras agar tidak salah langkah. Menghela napasnya pelan, Sakura menjatuhkan pilihannya pada pintu sehelah kanan.

Lengan mungilnya meraih gagang pintu. Memanjatkan doa, Sakura berharap pilihannya tidak salah. Dengan hati-hati Sakura mendorong pintu besar itu. Pintu terbuka, menampilkan ruangan yang temaram. Aroma pengharum ruangan menguar dari dalam kamar itu.

Sakura melangkah pelan setelah tidak tampak tanda-tanda keberadaan sepupu abnormalnya itu. Sepertinya Sasuke benar-benar tengah pergi les.

Namun, baru empat langkah memasuki ruangan. Sakura menyadari kesalahannya.

Di atas ranjang besar itu, sosok yang selalu menjadi mimpi buruknya tengah menunggu Sakura dengan seringai menyeramkannya.

"Wellcome, Little girl." Hanya sapaan singkat, namun mampu membunuh seluruh syaraf dalam tubuh Sakura.

***
Yeeay...

Next? Boom voote+spam coment disini.

100 vote, lanjut.

Senin, 10 September 2018.

MY LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang