Part 12:~Pesta 1~

4.2K 412 26
                                    

My Little Girl.
.
.
.
Part 12:~Pesta 1~
.
.
.
By; Sakura-reihana.

***
Gimana part sebelumnya? Bikin greget atau biasa aja?
***

***
"S-sasuke-kun?" Mikoto mengerjapkan mata besarnya gugup. Telingannya bergerak sensitif ketika otaknya memutar perkataan Sasuke beberapa detik yang lalu. Hatinya membuncah dipenuhi dilema.

"Apa kau bilang?"

Fugaku memang orang yang keras. Suaminya itu memang telah menanamkan doktrin patuh dan disiplin di hidup keluarganya. Maka tak heran ketika kata 'menikah' meluncur dengan gamblangnya dari mulut tipis putra tunggalnya Fugaku langsung mencercanya dengan pertanyaan retoris.

"Aku ingin menikahi Sakura. Sekarang!"

Dan sialnya Sasuke memang putra Fugaku. Bocah lelaki tampan itu mewarisi sifat sang ayah seutuhnya. Bukannya takut dengan pelototan Fugaku, Sasuke justru dengan tenang mengulang perkataan gilanya tadi.

"Jangan membual Sasuke. Kau kira umurmu berapa? Kata pernikahan masih sangat jauh dari tempatmu sekarang." Fugaku bersidekap sembari menatap sosok lelaki yang menjadi duplikatnya itu.

Sedangkan Mikoto memilih memandang anak gadis yang terdiam menatap perang mata antara dua lelaki tampannya itu. Tangan sang gadis masih berada dalam genggaman Sasuke. Gadis sepuluh tahun itu memandang polos dengan emerald bulatnya.

Mmm, Mikoto benar-benar gemas melihat gadis cantik ini. Seandainya saja umur keduanya sudah menginjak 20 tahun Mikoto dengan senang hati menikahkan keduanya sekarang juga  seperti permintaan Sasuke.

"Sasuke-kun, dengar ibu." Mikoto merengkuh pundah kecil Sasuke. Onyxnya bertemu dengan onyx hitam sang anak. Tersenyum kecil Mikoto membelai surai kedua bocah di depannya. "Kalian masih terlalu kecil sayang. Pernikahan bukan hal yang bagus di umur kalian yang masih sekecil ini."

Tatapannya beralih pada Sasuke. "Apa kau mau cepat menua sebelum waktunya?"

"Aku tidak keberatan jika itu dengan Sakura." Ujar Sasuke dibarengi dengan kerutan di wajahnya.

"Sakura tidak mau!"

Sasuke berdecak pelan ketika tangan mungil di genggamannya memberontak kembali. "Diam, Sakura." Ujarnya pelan.

Emerald itu menatap langsung ke arah Sasuke yang lebih tinggi darinya. "Sakura tidak mau seperti nenek Chiyo." Bulir air tampak menggenangi pelupuk mata seindah teratai itu, membuat Mikoto merasa bersalah telah membohongi keduanya.

"Jadi, Sasuke-kun?" Tanya Mikoto memastikan.

Kerutan dalam menyapa 3 orang lainnya kala Sasuke berpikir keras. Diam-diam Mikoto merasa cemas. Sasuke adalah anak yang pintar, Mikoto kadang merutuki gen unggul Uchiha karena hal ini. Sasuke terkadang mengerti hal-hal yang bahkan orang tua sendiri merasa tidak yakin.

"Baiklah. Kami tidak akan menikah sekarang."

***
"K-kak S-sasuke.." Sakura mencoba mendorong dada Sasuke yang akan menempel dengan dadanya jika saja kedua telapak mungilnya tak menghalanginya.

Hembusan nafas panas menerpa kulit lehernya. Sakura merasa risih dengan hal ini. Apalagi angin dingin malam yang menyapu kulitnya tak bisa menandingi terpaan hangat itu.

"Kau harus tahu betapa kesalnya aku harus menunda pernikahan kita. Aku tidak bisa menunggu dan membiarkanmu tumbuh semakin memikat Sakura."

Sakura mengerjap polos. Apa kakak sepupunya ini sedang merayu? Kenapa terdengar aneh di telinganya ya?

"Kak Sasuke sih. Ada-ada aja, gimana tadi kalau paman Fugaku setuju kita menikah terus Sakura bakal tua kayak nenek Chiyo?!" Sakura menjerit ngeri dengan maniknya yang terbuka menggemaskan.

Sasuke nyaris terkekeh melihat gadis kecilnya menampakkan ekspresi seperti itu. "Jangan," ujarnya lirih.

"Ha? Kak Sasuke bilang apa?"

Remaja berparas tampan itu semakin merapatkan tubuhnya. "Jangan tunjukkan ekspresi itu pada orang lain. Hanya aku. Hanya aku yang boleh melihatnya." Ditambah dengan sebuah remasan kecil di bahu kecil Sakura.

"Hee?? Kenapa harus? Saku sering kok kayak gini ma Indra-nii. Kena--Akh!"

Sakura menjerit pelan. Satu titik di leher dalamnya terasa hangat. Maniknya terbelalak ketika menyadari Sasuke tengah mengurung kulit lehernya dengan bibir tipis pemuda itu. "K-kak--"

Hisapan Sasuke berubah cukup intens. Sesekali Sakura merasa gigi rapi pemuda itu menggesek kulit putihnya. Hey, Sasuke tidak berniat membunuhnya kan?

Sakura memberontak ketika hisapan itu terasa cukup Sakit. Apalagi jarak diantara keduanya yang nyaris tidak ada. "S-sudah kak, s-sakit."

Dan Sasuke melepasnya. Sejenak Sakura masih bisa merasakan titik hangat di bekas itu. Maniknya melirik Sasuke yang menatap puas tepat di bagian lehernya itu.

"Ayo, aku akan meminta paman Huseki mengantar kita ke rumahmu."

Oh tentu, Sakura merasa sangat mengantuk saat ini.

***
Sakura berdiri gelisah menatap pantulan dirinya di cermin besar setinggi badannya. Maniknya menyorot tiap jengkal replikanya. Menyusuri dari rambut pink sepunggungnya yang digelung rendah dengan menyisakan anak rambut di kedua pelipisnya. Lehernya yang tertutupi kalung sederhana berhiaskan bandul biru, dan gaun pesta selutut yang membingkai tubuh jenjangnya.

Penampilan Sakura sangat indah. Sakura akan dengan sangat senang hati mengabadikan pantulannya jika saja ia tidak ingat untuk apa ia berpakaian seperti ini.

Ulang tahun sang Pangeran Uchiha.

Ya, sekarang adalah hari dimana pesta ulang tahun itu diadakan. Awalnya Sakura tidak tahu akan hari ini karena memang ia tidak berniat hadir. Tapi desakan hampir seluruh teman kelasnya yang memintanya untuk datang membuat Sakura mau tidak mau mengingat hari sial ini.

Oh, Tuhan. Bisakah Sakura meminta sekali ini saja. Sakura ingin pemerintah membuat pengumuman jika para ahli astronomi salah dalam membuat kalender hari ini.

Uh, saking bencikah Sakura pada tanggal 23 ini?

"Nona, mari. Teman-teman nona yang lain juga sudah selesai."

Seorang pegawai butik mengantarkannya menuju sebuah ruangan. Dan Sakura mendapati Karin, Ino, Hinata dan Mizuka dengan dandanan indah mereka.

Jangan tanya siapa yang membawa Sakura menuju butik ini. Tentu saja Mizuka, gadis yang duduk di bangku tingkat 8 itu termasuk jejeran gadis kaya. Yang tentu dengan mudahnya menyeret Sakura dan teman-temannya menuju butik terkenal ini.

"Waaaw, Sakura-chan. Kau sangat cantik dengan gaun model ini."

"Arigato, kalian juga terlihat sangat menawan." Sakura tersenyum canggung. Mereka--Sakura dengan Mizuka--belum pernah sedekat ini sebelumnya. Bahkan bisa dibilang ini adalah interaksi pertama mereka selama 6 bulan Sakura menduduki kelas pertama sekolah menengahnya.

Jika saja Sasuke tidak membuat pengumuman bodoh tentang ulang tahunnya, Sakura yakin Mizuka tidak akan sebaik ini padanya. Bukannya berprasangka buruk, tapi gadis dengan tubuh seksi itu bisa dibilang adalah fans nomer satu Pangeran Uchiha itu.

"Baiklah, ayo kita berangkat. Pestanya mungkin sudah mulai setengah jam yang lalu."

***

Sorry baru up. Tapi klok mau cepet up, komennya di baris kalimat ya. Jangan komen di bawah. Aku pengen tahu tanggapan kalian di tulisanku. Jangan cuma komen next doang🐮

Temukan Saku di,
Fb: @Queenbee reihana
Ig: @cherryazzahra
Wa: 087855170950

MY LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang