MY LITTLE GIRL

Part 23:~Dinner~

###

DO LET ME KNOW, WHAT UR FELLING WHEN MY LITTLE GIRL COMEBACK?

###

Sakura menata piring dengan tidak bersemangat. Tatapan emerald itu tampak jauh lebih kosong dari biasanya. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah satu-satunya sosok adam di ruangan itu yang tengah asik menyantap makanan di piringnya.

Jika Sakura perhatikan, tak banyak perubahan dari sosok lelaki itu. Rambut khasnya tetap sama, hanya saja terlihat lebih panjang dari terakhir kali Sakura lihat. Tatapan onyx itu juga masih sama. Tetap tajam dan mengerikan seperti dulu.

Sigh!

Sakura terkesiap kaget. Manik onyx yang tadinya fokus pada menu di piringnya, kini balik membalas tatapannya. Gadis pink itu segera mengalihkan pandangan, tak mau terjebak dalam adegan tatap menatap lebih lama.

Ayolah, jangan berdebar terus. Sakura mengelus dada mencoba menenangkan diri.

"Berapa hari masa liburmu, Sasuke-kun?" Kali ini Mebuki bertanya setelah melihat tingkah aneh Sakura.

"Hanya seminggu."

Sakura mencoba menghilangkan kecanggungannya dengan meminum air. Benar, tiba-tiba saja tenggorokann.ya terasa kering setelah tertangkap basah telah memandangi Sasuke.

"Em, apa kau sudah punya rencana akan berlibur dimana?" Mebuki yang sudah menyelesaikan suapan terakhirnya mulai bertanya lebih jauh.

"Aku rasa liburan di kota ini tidak buruk. Ayah dan Ibuku juga akan melakukan kegiatan bisnis di sini."

Sakura mendongak, mendapati tatapannya kembali beradu dengan onyx pekat itu. Di sisi lain meja, Mebuki terdengar antusias. "Wah, bagus kalau begitu. Kurasa kau dan Sakura-chan bisa pergi liburan berdua."

"Mom, aku masih maba. Ada banyak kelas yang harus ku ikuti." Sakura sudah tahu maksud lirikan sang ibu. Wanita itu ingin agar ia menemani Sasuke selama pria itu menghabiskan masa liburannya di kota ini. Tapi untunglah ia punya alasan logis untuk mengelak. Sepertinya ia harus berterima kasih pada drama yang baru-baru ini ditontonnya. Jelas ide tadi ia dapatkan usai adegan lucu karakter utama terbayang persis di kepalanya.

"Kita bisa pergi setelah kelasmu selesai. Satu minggu ini aku benar-benar tidak punya destinasi."

Sakura nyaris melempar gelas minumnya ke arah kepala ayam Sasuke saat pria itu menjawab dengan tenang. Senyum tipis terukir jelas ketika semua pandang mata mengarah pada Sakura.

Sial, alasan terhebatku. Batin Sakura menangis tersedu.

"Satu minggu ini aku benar-benar sibuk, mom. Sungguh, masa adaptasiku belum selesai dan dosen kami sudah memberi kami setumpuk tugas."

"Kenapa bilang pada mom? Katakan pada Sasuke-kun, mom bukan juru bicaramu."

Jika ia sedang memerankan karakter sebuah komik, perempatan siku-siku jelas tercetak sebesar kepalanya saat ini. Terlebih ketika dengusan geli terdengar dari pria emo di depan sana.

"Kalau begitu hubungi aku saat masa adaptasimu sudah selesai. Kapan pun itu."

"Aku orangnya cukup lambat. Mungkin butuh sampai setengah tahun untukku beradaptasi." Cengiran tak berdosa menjadi kamuflase nada sarkasnya.