MY LITTLE GIRL

Part 1:~Kakak Sepupu~

My little girl.
.
.
.
Part 1:~Kakak Sepupu~
.
.
.
By; Sakura-reihana.

***
Siap gk? Baca pelan-pelan dan hayati ya😂😂

***

***
"Wellcome, little girl."

Manik emerald Sakura melebar. Debaran keras di jantungnya terasa menyesakkan. Gadis manis berusia sembilan tahun itu diliputi perasaan takut. Apalagi ketika Sasuke beranjak dari ranjang besar itu. Melangkah pelan diikuti aura mengintimidasi ke arahnya.

Astaga, usia Sasuke baru 12 tahun. Dan aura intimidasinya sudah sekuat ini? Sakura bahkan susah untuk menelan saliva yang tersangkut di tenggorokannya.

Seiring langkah Sasuke yang mendekat, Sakura memundurkan langkahnya menjauh. Ia harus segera keluar, sebelum dirinya jatuh ke dalam perangkap hitam sepupu abnormalnya itu.

Dengan gerakan tiba-tiba, Sakura berbalik. Sakura masih ingat jika pintu besar tadi tidak ditutup olehnya. Jadi itu merupakan kesempatan besar untuk membantunya melarikan diri dari manusia gila di belakangnya itu.

Sraak.

Sakura merasakan dorongan keras di bahu mungilnya. Dalam sekejap mata, tubuh mungilnya sudah terperangkap di antara pintu dan tubuh Sasuke. Sakura memejamkan matanya, dari pada takut, Sakura justru merutuki kebodohannya. Kenapa ia tidak lari sebelum Sasuke turun dari ranjang saja.

'Dasar bodoh, Shannaro!!'

"Hei hei hei... Ada apa litlle girl? Kau sedang terburu-buru?"

Sakura merasakan hembusan napas Sasuke di telinga kanannya. Diikuti tubuh mungilnya yang terdorong semakin merapat ke pintu. Sakura tidak perlu menjawab pertanyaan Sasuke. Yang harus dipikirkannya saat ini adalah bagaimana caranya keluar dari situasi mencekam ini?

"Tapi bukankah kau baru saja datang?"

Sakura merasakan tubuh mungilnya tertarik ke belakang. Sebelum kemudian punggungnya kembali menghantam pintu berwarna cokelat itu.

"Hei, kenapa menutup mata sweety? Kau takut?" Elusan halus di pipi kirinya bukannya menenangkan Sakura. Elusan tangan halus Sasuke justru bagaikan sengatan listrik di tubuhnya. Hingga Sakura harus beberapa kali berjengit kaget ketika Sasuke terus membelai pipi ranumnya.

Memberanikan membuka mata, Sakura mendapati dirinya berhadapan dengan sepasang mata tajam. Manik sehitam langit malam tak berbintang itu terlihat tak berdasar. Indah namun di saat yang sama mematikan.

Raut wajah Sasuke berubah. Di paras rupawan itu kini muncul sebaris senyum miring yang jelas-jelas mengerikan. "Sedang mengagumi ketampananku, hmm?"

"Ka-k S-sasuke,," Sakura mendapatkan suaranya kembali.

"Hei.. kenapa formal sekali? Kau terlalu lama tinggal di rumah besar itu? Sekali-kali kau harus keluar bermain bersamaku." Lelaki Uchiha itu melonggarkan jarak mereka.

Sakura bernapas lega ketika Sasuke memilih mundur. Menciptakan jarak di antara tubuh kecil mereka.

"B-bukankah seharusnya ber-bermain dengan yang la-in?" Sakura berucap pelan. Takut jika perkataannya sewaktu-waktu mengusik mode aman Sasuke.

"Yang lain? Yang lain apa maksudmu?"

Astaga, apa Sakura salah berucap?

Tubuh kecilnya kembali terhimpit, ketika Sasuke memajukan tubuhnya.
"Dengar ya, Sa-ku-ra-ku-sa-yang, Jangan. Pernah. Ada. Yang. Lain. Di antara. Kita." Deru napas Sasuke terasa menyentuh kelopak mata Sakura yang tertutup rapat. Takut menghadapi tingkah gila Sasuke.