Pagi yang cerah selalu menjadi magnet tersendiri bagi banyak orang untuk memulai aktivitasnya. Tak urung begitu pun yang dirasakan oleh beberapa orang anak yang sedang bermain dengan riangnya. Mereka tertawa, berteriak dan tak jarang terjadi pertengkaran kecil diantara mereka yang menimbulkan kegaduhan. Sebuah kegaduhan yang tanpa mereka sadari telah mengusik ketenangan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di dalam pondoknya.
" Huuh ... berisik sekali di luar ..." Cliff yang sedang membaca buku melemparkan buku yang sejak tadi dibacanya, tampak kesal karena ketenangannya terganggu. Penyebabnya dia tahu betul meski dia tak melihat ke arah mereka. Kegaduhan itu berasal dari beberapa anak yang sedang asyik bermain di dekat pondoknya.
Cliff yang sudah menginjak usia 10 tahun itu tidak lagi merasa iri kepada anak-anak yang dengan riangnya bermain di depan pondoknya. Dia bukan lagi anak berusia 7 tahun yang merengek pada ibunya karena ingin bergabung dengan mereka. Cliff yang sekarang sudah menerima sepenuhnya keinginan ibunya. Sejak kejadian 3 tahun lalu dimana dia bertengkar dengan ibunya hanya karena permintaan kecilnya untuk bermain bersama anak-anak itu, membuatnya tersadar bahwa hatinya sakit setiap kali melihat ibunya marah atau bersedih. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu, dia tidak ingin melukai perasaan ibunya karena baginya hanya ibunya seorang, satu-satunya yang dia sayangi di dunia ini. Oh jangan lupakan neneknya yang juga sangat disayanginya. Ya hanya kedua wanita itu, orang yang teramat penting dan berharga di dalam hidup Cliff.
Selama ini Clara mengajarkan banyak hal kepada Cliff. Seperti membaca, menulis, berhitung dan hal lainnya yang menurutnya sangat penting dikuasai oleh putranya itu. meski berbeda dengan anak-anak lain yang menuntut ilmu dengan pergi ke sekolah, tapi Cliff tidak kalah pintarnya dengan anak-anak itu. Bahkan bisa dikatakan Cliff teramat cerdas karena dengan cepat dia mencerna dan menguasai semua yang diajarkan Clara padanya. Clara sangat takjub melihat kecerdasan putranya padahal pada awalnya dia sempat mengkhawatirkan kemampuan berpikir putranya itu mengingat dia bukanlah manusia seperti dirinya. Tapi kekhawatirannya ditepis mentah-mentah ketika Cliff memperlihatkan kecerdasannya bahkan disaat usianya masih sangat belia. Kini Cliff sudah menguasai banyak hal dan akhir-akhir ini dia habiskan waktunya dengan membaca.
Cliff yang sudah kehilangan minatnya untuk terus membaca akibat kegaduhan anak-anak di dekat rumahnya, memutuskan untuk berjalan ke arah jendela. Dia tidak memiliki keinginan untuk bergabung dengan mereka, dia hanya ingin melihat apa yang dilakukan oleh mereka sehingga mereka mengusik ketenangannya.
Cliff menatap ke arah anak-anak itu, dia memicingkan matanya untuk melihat benda yang kini bertengger manis dalam genggaman mereka. Melihat mereka memasukan benda di tangan mereka ke dalam mulut mereka, Cliff menyadari mereka sedang memakan benda itu. Tapi benda apa itu? batinnya.
Sebenarnya anak-anak itu sedang menyantap ramen cup yang tentu saja sangat asing bagi Cliff, walau bagaimana pun dia tidak pernah melihatnya karena selama ini hanya darah yang menjadi makanannya. Dia pun tidak pernah melihat ibunya makan di depannya karena itu dia tidak pernah melihat orang lain memakan sesuatu yang berbeda dengan makanannya.
Cklek
Terdengar suara pintu terbuka yang sontak membuat Cliff mengalihkan atensinya. Seorang wanita yang tidak lain adalah ibunya, masuk ke dalam ruangan dengan menenteng sebuah kantong di tangannya. Tidak perlu menanyakannya, dia sudah tahu betul apa yang dibawa oleh ibunya itu.
" Sayang sedang apa disitu? Apa yang sedang kau lihat?" Tanya Clara disertai senyuman manisnya pada putra kesayangannya itu. namun sang putra tidak menyahut, dia hanya menatap padanya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
" Kau pasti lapar kan? Ini ibu bawakan makanan untukmu." Dengan sigap Clara menuangkan darah hewan itu ke dalam gelas yang biasa digunakan Cliff untuk meminum darah yang menjadi makanannya. Clara mengerutkan keningnya heran melihat kediaman putranya, pasalnya biasanya Cliff akan menghampirinya dengan riang jika dia sudah mencium aroma darah yang begitu disukainya.
![](https://img.wattpad.com/cover/158823947-288-k399777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAWSON CLAN {SUDAH TERBIT}
Vampiros{SUDAH DITERBITKAN} SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN Cliff selalu merasa hidupnya berbeda dengan orang lain. Dia selalu dikurung di dalam ruangan gelap nyaris tanpa cahaya oleh ibunya. Dia pun tidak bisa memakan makanan yan...