Happy reading
Ara mengutak-atik ponsel yg sedari tadi ia genggam.meminta bantuan kepada rani karena hannya dirinya yg mengerti kondisi ara saat ini.sialnya rani tidak mengangkat telfon dari ara.
Sial!umpat ara serta mengabsen seluruh nama hewan yg ia tujukan pd rani.
Bagaimana tidak.
Terjebak dirumah sendiri,aneh memang tapi itulah yg dialami oleh ara saat ini terkurung di neraka,mamanya tidak memperbolehkannya untuk keluar dari rumah serta para bodyguard yg sudah mamanya siapkan menjaga dengan ketat dan tidak ada celah bagi ara untuk kabur dari neraka itu.
"Ran cepat angkat telfonnya!"geram ara masih memencet-mencet ponsel yg tak berdosa itu.ternyata memang keberuntungan tidak bersama ara saat ini,liatlah sekarang rani tak kunjung mengangkat telfon darinya.
"Ahhhhhh!"ara membanting benda tak berdosa itu ke kasur yg empuk dan tentu saja ponselnya mendarat dengan mulus.
"Kenapa hidup gue sial banget!aaaahhhhh!"lagi lagi ara menjambak rambutnya frustasi dan menghempaskan tubuhnya di kasur.
Dengan memasang wajah datarnya ara mendapat pertanyaan yg perlu ia ketahui jawabannya.
"Apa papa sudah tahu rencana mama?"tanyanya entah kepada siapa karna dikamarnya hannya dirinya seorang diri,mungkin pada dirinya sendiri.
Dengan cepat ia menyambar ponsel yg berada di samping bantalnya,dan dengan lincah jari-jarinya menari diatas keyboard hpnya.
"Halo ra kenapa nak?hacimmmmm... hacimm"
Suara serak dari sebrang sana menimbulkan pertanyaan bagi ara.papa kenapa?apa papa sakit?pa!sudah makan belum?papa kenapa batuk-batuk?semuanya hannya bisa ia teriakkan di dalam hati.tak tega rasanya melihat papa seperti ini.
"Papa kenapa?"tanya ara kawatir dari banyaknya pertanyaan yg ia teriakkan hannya satu pertanyaan itu yg sukses keluar dari bibirnya.
"Papa baik kok ra cuman sedikit flu!oh ya kamu gimana sehat kan?tanya yuro berusaha terlihat baik-baik saja.padahal batuk yg menggerogoti dadanya semakin parah saja.ditambah flu yg menggangu pernafasannya semakin mempersulit dia bicara seperti orang pd umumnya.
Mendengar ucapan papa yg sama sekali tidak menyakinkan bahwa dia baik-baik saja,membuat ara ragu untuk bercerita tentang rencana mama yg menjodohkannya.bagaimana jika papa semakin kawatir dan banyak pikiran jika ara cerita?tidak ara tidak akan membiarkan papanya itu sakit karna memikirkan dirinya.
"Ara baik pa!dan papa gak usah sok baik padahal tidak,kenapa sih pa?apa disitu papa tidak dikasih makan?"tanya ara yg sama sekali tidak dijawab yuro yg hannya terkekeh mendengar pertanyaan konyol anaknya itu.
"Kan papa udah bilang ra papa hannya flu itupun karna cuaca disini sering brubah-ubah!kamu jangan terlalu kawatir,tugas kamu hannya belajar dengan benar.hacihhhhhgggg"ucap yuro disertai dengan bersin.
Ara tahu bagaimana papanya ini yg sangat susah untuk berkata jujur dia adalah orang yg tak ingin dianggap lemah oleh siapapun.ya samam seperti dirinya yg tak ingin dianggap lemah walaupun tak sebanding dengan realita.
Melihat keadaan sang ayah yg lagi sakit ara sungguh tidak tega jika ia menceritakan apa yg dilakukan siska mamanya kepadanya,ia takut yuro akan kawatir dan penyakitnya tambah parah karna memikirkannya.
"Papa jangan lupa minum obat ya!besok-besok kalau ara telfon papa sudah harus sembuh!"printah ara yg disambut kekehan yuro
"Ia queennya papa kamu baik-baik disana ya jangan berkeliaran ra entar kamu kena pergaulan bebas jangan temenan sama orang yg gak bener!"
"Sip.papa tenang aja ara anak yg baik kok!"sahut ara sambil meletakkan tangannya didekat alis seraya menghormat.
"Papa percaya sama kamu.papa tutup dulu ya!papa sayang ara."
" iya.ara juga sayang papa!".
Setelah sambungan terputus. Lama termenung ara dikejutkan dengan siska mengetuk pintu sambil membawa sebuah dress berwarna putih berenda pink.
"Siap-siap sekarang!"perintah siska menunjuk gaun yg ia bawa dengan dagunya.
"Mau kemana?"tanya ara bingung melihat siska membawa gaun yg indah.
"Dinner dengan calon kamu!cepat mama tunggu dibawah!"ucap siska langsung berlalu dari kamar ara.
Sekaranga apa yg harus ara lakukan?ia tak mungkin melakukan apa yg disuruh siska karna sejujurnya ini sulit untuk ia terima.perjodohan.apa itu di jaman sekarang bagaimana jika teman-temanya tahu kalau ia dijodohkan pas usianya yg masih sma.gak taulah apa jawabanya.bisa dibayangin kan!
Kabur.tidak mungkin karna penjaga diluar pasti akan melihatnya.
Lalu terlintas sebuah nama yg akhir-akhir ini sering menghantuinya dengan tingkat kepedeannya yg sudah diluar batas.siapa lagi kalau bukan aldi.tapi dia gak mungkin mau nolong gue! Gumam ara memikirkan cara apa yg harus ia lakukan sekarang.*********
Apa dinner?
Oh tidak ini benar konyol,jangankan dinner aldi benar-benar muak dengan ini.perjodohan sudah berapa kali ia katakan kalau perjodohan itu hannya di jamanya sitinurbaya bukan dijaman now.Yup.aldi sekarang ada di club.jangan tanya lagi ngapain karna jawabanya sudah jelas.ia perlu menenangkan diri sebelum ia akan dinner.ia ingin sekali menolak perjodohan yg tak masuk di akal ini tapi mengingat nenek dan kakeknya yg sudah berjasa dalam hidupnya niat itu segera ia kubur dalam-dalam.
Jam sudah menunjukkan 19.30 artinya dia hannya membutuhkan waktu hannya 30 menit untuk bersia-siap karna jam yg ditentukan untuk dinner tepat pukul 8 malam.
Segera aldi menyambar kunci motor yg ia letakkan di meja pantry club,dan pergi dari sana secepat mungkin.***********
Maap ya gais
Pasti nunggu ya,kangen gak,rindu gak?
Sama aku juga rindu hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tengil Husband
General FictionAra kesal,sungguh kesal,sangat kesal dan teramat kesal.hidupnya amburadul setelah perceraian kedua orang tuanya. ketika sang mama memaksa menjodohkan Ara dengan manusia paling ia benci sejagat raya namun orang yg dia benci dipuja-puja kaum hawa. Nam...