34

119 8 0
                                    

Happy reading gaesa

Akhh

"pelan-pelan Di akhh"Geram Ara menahan sakit.Aldi meringis melihat kesakitan Ara.
padahal dia belum memasukkan sepenuhnya hanya ujungnya.dan itu sukses membuat Ara menjerit kesakitan.

"Ra aku gak tega!"ucap Aldi menghentikan kegiatannya.Ara memutar bola matanya,gerah dengan kelakuan Aldi yg gak ada gentle nya sedikitpun.bukanya tugas suami  itu adalah membantu istrinya yg sedang membutuhkan bantuan?

"Banci emang!udah lanjutin ih"suruh Ara mengangkat tangan Aldi kembali kewajahnya.

"Aku lanjutin tapi kamu gak usah teriak sambil ngedesah tinggal satu nih tanggung"Sahut Aldi mengambil posisinya kembali.

"Aldi aku gak ngedesah ini sakit tau gak iss!"jawab Ara dengan mata berkaca-kaca.

Jleb!

"Akhhhhhh!!"

"Ra berdarah nih,pasti sakit banget ya?maap!"sahut Aldi lembut merasa bersalah melihat Air mata Ara kini merembes keluar.dengan telaten Aldi membersihkan darah yang ada di daun telinga Ara.

Demi apa seorang Aldi jadi lemah lembut seperti ini OMG suatu keajaiban dunia yg ke sekian kalinya.tadinya Ara menyuruh Aldi memasukkan anting bulat kecil berwarna hitam ke daun telinganya,kenapa bisa berdarah jawabannya adalah karena selama ini cupingnya sudah lama tidak memakai anting,jadinya ketika dipakai kembali lubang daun telinganya agak menutup dan akan berdarah kalau dipaksa seperti apa yg dilakukan oleh Aldi barusan.

"Udah biasa kali,udah yuk sekolah!"ajak Ara menggandeng lengan Aldi,sambil mengusap Air matanya dengan punggung tanggannya.

"itu kamu udah gak sakit?"tanya Aldi kikuk menunjuk-nunjuk telinga Ara.

Ara menahan geli melihat tingkah Aldi"itu apa?"tanya Ara balik menggoda Aldi yg terlihat salah tingkah.

"Ra kamu mulai deh!ayuk ah!"Aldi menarik tangan Ara berjalan.

"Buahahahaha sumpah wajah kamu lucu banget pas blushing"ledek Ara sambil memasuki lift.

"Diam Ra!"

"Gak mau hahaha!"Ara tetap tertawa meskipun Aldi sudah menyuruhnya untuk diam.

cup

Aldi mencium Ara tepat dibibirnya membuat Ara menegang,rona merah sudah menjalari pipi beserta lehernya.efeknya besar juga buat Ara.

posisinya mereka sedang berada di dalam lift jadinya tidak ada yg melihat adegan tersebut kecuali pantauan cctv.

"Kenapa diam?" tanya Aldi berbisik ditelinga Ara,membuat Ara kini blushing tak terhingga.

ting!

suara lift menghentikan suasana canggung mereka,Ara bersyukur lift adalah penyelamatnya keluar dari cengkraman Aldi.dengan buru-buru Ara berjalan meninggalkan Aldi.

Didalam mobil tak ada suara musik Jaz mengalun dengan selow menyelimuti keheningan dua insan tersebut.

hingga didepan gerbang Nusa Bangsa keheningan masih tetap setia menemani mereka berdua.Ara membuka mobil dan berniat kekelas meninggalkan Aldi tetapi suara cempreng menggema di parkiran mengintrupsi Ara menghentikan langkahnya.

"ARAAAA lo gpp kan?" tanya Rani menyentuh kedua lengan Ara tidak puas dengan itu kini memutar tubuh Ara mencari dimana luka Ara mungkin.

"apaan sih gue baek kali!"jawab Ara menghentakkan tangan Rani serta memutar matanya malas.

Aldi yg melihat drama tersebut memilih meninggalkan mereka berdua."Ra lo berantem sama Aldi tuhn"Tanya Rani lagi dengan keponya yg akut.

mendengar pertanyaan Rani membuat pipinya kembali memanas mengingat adegan beberapa menit lalu"Tauk ah!"  jawab Ara pergi meninggalkan Rani dengan kebingungan dengan pasangan alay tersebut.

My Tengil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang