29

154 7 0
                                    

Happy reading

Ara merenung dikamar bernuansa putih didepannya tergeletak koper berisi keperluannya di Korea nanti.bayangan kata-kata Aldi terus terngiang menghantui dirinya.rasanya Ara tidak rela meninggalkan Aldi apalagi pergi tanpa pamit sepatah katapun.

Bagaimana kalau Aldi mencarinya!apa dia akan kawatir?atau Aldi gk peduli!mau Ara pergi,mau Ara jungkir balik!,mau Ara hilang sekalipun pun.mungkin Aldi gk peduli.

berbagai pikiran berkelana di otak cantik Ara membuatnya semakin gelisah,dan tak rela jika harus meninggalkan Aldi.jaraknya bukan dari jakarta ke bandung masalahnya adalah jarak indonesia dengan korea beda negara.ingin rasanya pamit atau bahkan membawa Aldi yg notabendnya adalah suaminya.dan mungkin Ara dapat mengenalkan papanya dengan Aldi bukan!.

Tetapi masalahnya beberapa panggilan dan chat sudah memenuhi ruang chat di ponsel Ara,dan Aldi tidakmengangkatnya ataupun membalas pesan yg Ara kirimkan.

nafas frustasi sudah berulang kali Ara hembuskan rasanya Ara berada diambang keputusan yg begitu sulit sehingga dia akan srtresss dan berakhir dengan bunuh diri.hah?bunuh diri bukan prinsip dari seorang Ara.bukan tipenya,melakukan perbuatan yg begitu hina bagi Ara jika sampai hal itu terjadi.

pandangan Ara tertuju pa jendela kaca menuju Balkon rintik-rintik hujan sedikit demi sedikit berjatuhan,langit terlihat mendung.semendung hati Ara.setelah percakapan itu Ara dan Aldi menjadi diam diaman seakan tidak ada hal yg terjadi sebelumnya,ingin Ara mengatakan bahwa dia akan menjenguk papanya di Korea tetapi wajah datar nan dingin Aldi membuat Ara menjadi sungkan takut Aldi tidak akan peduli.

pulang sekolah pun Aldi sama sekali tidak pulang ke apartment,membuat Ara gegana gelisah galau merana dibuatnya.

pandangan Ara kini tertuju pd jam yg berbentuk gitar kecil berwarna cokelat kayu yg sudah tua.Ara menghembuskan nafas gusar lalu meraih koper dan menyeretnya dengan lembut.

Maaf!gue gk akan lama!lutung penyet tunggu gue ya!

Ara mengucapkan kata itu didalam hatinya menutup pintu apartment,lalu menyusul supir yg ditugaskan untuk menjemputnya ke bandara Soekarno Hatta.

*************

Aldi mengedarkan pandangannya menatap satu persatu anggota SAM dengan intens,merekalah yg akan menjaga markas selagi Aldi dan anggota inti lainnya tidak dapat mengawasi wilayah mereka."Gue harap lo semua bisa menjaga kawasan kita walaupun harus mempertaruhkan nyawa sekalipun.

"emang kita gk bisa membantu misi kali ini!?"tanya salah satu dari mereka yg begaya anak preman pasaran.

"masalahnya adalah musuh kita bukan sembarangan!yg selama ini kita takhlukan dengan siasat atau strategi kita!"Aldi menghela nafas dengan sabar dia meyakinkan teman-temannya"lo semua tunggu aba-aba dari gue kita akan serbu ORA serta menghancurkan mereka!"lanjut Aldi lagi

"kita semua percaya sama lo bang!kita jaga markas serta kawasan dengan baik!"sahut seorang lagi bertubuh kekar dan berwajah seram.

Aldi menyeringai,tangannya mengepal serta rahangnya menegas disertai dengan suara gemeluk giginya.amarahnya memuncak dikala Aldi mengingat bahwa mereka juga sudah menawan Danu,sudah bahwa itu adalah pengghinaan bagi SAM.

"gue berjanji akan membawa kepala ketua ORA dihadapan kalian!"tekad Aldi kepada semua anggota SAM disertai kepada dirinya sendiri.Aldi akan membuktikan kepada bang Robet.

"gue pergi dulu!"pamit Aldi pd mereka semua

"hati-hati!"balas mereka serempak sesekali menghembuskan nafas gusar.Aldi mengangguk dan memberikan senyum tulus sebelum pergi dari sana.

My Tengil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang