2

436 29 0
                                    

Ara turun dari kamarnya membawa koper di sampingnya,rasa sesak didadanya ia abaikan dan air mata yg sudah mengering dipipinya ia usap dengan kasar.sudah menjadi sarapan bagi ara jika orangtuanya bertengkar di depannya.mungkin kata kebal sudah pantas ia sandang.

"Aku pergi."ucap ara menghentikan perdebatan yg sedari tadi berlanjut hingga ara menghentikannya.

Siska ingin menghentikan langkah anaknya dengan berkata"berhenti ara!keputusanmu itu sungguh tidak tepat,mama mohon kamu tinggal bersama yuro pun mama gak masalah"tutur siska meyakinkan ara untuk tidak pergi.

"Ara kamu harusnya bersikap dewasa dengan keadaan seperti ini nk!"lanjut yuro lagi.

"Sudahlah ma,pa,aku sudah sangat lelah menghadapi pertikaian kalian berdua.aku sudah sangat bosan,jika memang keputusanku tidak tepat aku akan kembali lagi kerumah ini.sekarang tolong biarkan aku pergi aku lagi pengen sendiri sekarang"ucap ara panjang.
Lalu ara pergi tanpa mengucapkan salam kepada orang tuanya.

Siska dan yuro hannya bisa menarik napas panjang menatap kepergian ara dengan  sendu.

Seakan anak semata wayangnya pergi dan tak kembali untuk selama lamanya.

"Sekarang apa yg kita lakukan?"tanya siska memecahkan keheningan yg terjadi setelah kepergian ara.

"Mungkin kita bisa mengawasinya dari jauh.dan aku sadar ara memang butuh sendiri untuk saat ini.

"Yahhh itu memang benar adanya."

"Aku akan pergi ke korea dan aku berharap kamu bisa menjaga ara,jika kamu ada waktu tolong sesekali jenguk dia dan pastikan keadaannya.kalau soal uang tiap bulan aku akan mentransfer ke rekeningnya ara!ucap yuro pamit dan berharap siska dapat mengawasi ara.

"Kamu jangan kawatir tentang itu aku pasti akan berusaha untuk yg terbaik bagi ara."balas siska merasa jika yuro meremehkannya.

Yuro mendelik kesal dengan perkataan siska yg katanya berusaha itu.

"Bukan berusaha siska tapi harus.aku mohon sama kamu untuk tidak mengabaikan hak asuh yg ku beri padamu.

Siska melotot kearah yuro yg bisa-bisanya berkata seperti siska yg tak ada becus-becusnya untuk mengurus ara.

"kamu harusnya memberiku waktu yuro.apa kamu pikir semua ini dapat aku lakukan tanpa belajar menjadi seorang ibu yg baik!"

Yuro menarik napas panjang dan sepertinya susah untuk menghembuskannya kembali.ia teringat akan ucapan ara yg mengatakan bahwa mereka tak bisa berhenti untuk berdebat

dan perdebatan itu sudah terjadi sekarang.

Hening...

"Oke aku akan memberi waktu yg kamu inginkan.dan minggu depan aku akan berangkat ke korea.putus yuro mengakhiri perdebatan yg tak sempat ia hindari.

"Terserah kamu saja."siska bangkit dari sofa itu dan berlalu begitu saja.

***********

Akhirnya selesai juga maap ya lama publisnya soalnya banyak kerjaan
He he he 😊😊😊😊😊😆😆😆


My Tengil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang