Ada sesuatu berharga yang jika menghilang akan lebih menyakitkan daripada sesuatu berharga lainnya, yaitu sahabat.
So, keep your best friend!😉
And
Happy Reading yoyo🌸🌸🌸
Selama Zara hidup di dunia ini baru kali ini dia mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara sekolah. Selain karena Zara merupakan sosok yang pemalu selama di bangku Sekolah Menengah Pertama, dia juga tidak pernah mendapatkan kesempatan karena ada yang lebih berpotensi selain dirinya.
Mengingat ini kali pertama Zara tampil di acara sekolah juga ditonton banyak pasang mata, membuat Zara sangat excited agar bisa menampilkan yang terbaik.
Namun dibalik rasa antusiasnya terselip rasa takut tidak bisa menampilkan yang terbaik. Zara takut jika dia jauh dari apa yang diharapkan pak Wayan kepadanya.
"Ngapain nakutin suatu hal yang belum pasti? Yang harus lo lakukan sekarang itu cuma usaha semaksimal yang lo bisa, biar nanti lo nggak mengecewakan mereka juga diri lo sendiri."
Malam ini Dito berkunjung ke rumahnya dengan membawa sekotak susu pisang juga es krim box untuknya. Katanya Dito ingin membalas karena jarang main kesini, karenanya Dito berniat untuk menonton film di rumah Zara sampai larut malam.
Tentu hal yang biasa jika Dito bermalam di rumahnya. Selain sudah mengantongi ijin dari Ayahnya, Dito juga sudah sering bermalam dengan tidur di kamar tamu. Dito sudah dianggap sebagai bagian keluarganya.
Zara meminum susu pisangnya lalu menjawab. "Iya juga sih, tapi tetap aja rasa takut itu ada. Apalagi pasangan pentas gue itu cowok yang banyak disukai di sekolah."
Ada raut sedih di wajahnya, mengingat Raka adalah orang berpengaruh di sekolahnya.
Dito menatap Zara lalu menepuk lengannya. "Justru itu, peluang buat lo untuk buktikan bahwa lo mampu dan pantas disandingkan sama dia. Buktikan dong sama mereka kalo lo lebih dari yang mereka kira."
Helaan napas terdengar dari Zara. "Ngomong sih enak, tapi ini gue yang jalani dan ini tuh kayak setengah seneng, setengah takut."
"Yang namanya pentas berdua, ya harus dilakukan berdua. Lo harus diskusi sama si cowok ini untuk penampilan kalian nanti. Lo juga nggak boleh ragu buat minta tolong bantuan dia demi persembahan kalian. Kalian harus nyatu dan saling bantu apa-apa yang nggak bisa dilakuin. Nggak boleh miss communication." cecar Dito.
Zara menganggukan kepalanya. "Siapa nama cowoknya?"
Zara menatap Dito dan membasahi bibirnya. Sambil tersenyum malu Zara berkata. "Raka."
Dito mengangguk. "Kayaknya gue nggak asing sama nama itu."
"Dia tetangga seberang."
Senyum mengejek tercetak di bibirnya. "Ah iya, dia itu cowok yang nolongin lo dan dia juga cowok yang balikin gitar kan?"
Sambil tersenyum malu Zara memukul lengannya. "Ihh apaan sih Dito, nggak usah dibahas."
Dito tertawa puas melihat wajah Zara yang memerah. "Hahaha, lo suka sama dia?" tanya Dito yang lebih condong ke pernyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Meet You (Again)
Teen FictionCover by @-peanutbutterx Ardhiraka Faisal cowok yang selama tiga tahun terakhir menjadi sosok yang mengerikan di mata teman-temannya. Kejadian di masa lalu membuatnya selalu menyendiri meski ditemani oleh 2 sahabat yang selalu ada untuknya. Ia menja...