*-----*
Ia berlari menjauhi semua teriakan yang membenci kehadirannya, namun semakin jauh Ia berusaha untuk pergi, suara-suara mengerikan itu selalu datang kembali padanya, menghantuinya sampai Ia merasa gila dan tidak bisa hidup selayaknya manusia.
Hidupnya tidak akan pernah menjadi sama, karena sejatinya Ia sudah terluka dan tidak ada siapapun yang bisa mengobati lukanya. Hatinya sudah tertikam beribu-ribu kecewa sampai akhirnya Ia tidak bisa merasa percaya.
Ia lelah dari semua drama yang diciptakan Sang Pencipta kepadanya. Ia lelah mengejar semua inginnya tanpa seseorang yang mampu memapahnya jikalau Ia terjatuh dan terjerembab ke lubang ketakutannya.
Ia butuh seseorang untuk bersandar.
Jadi jangan salahkan Dia kalau Dia memberikanmu luka, karena Dia sudah menjelaskan semuanya dari awal tentang siapa saja yang ada di dekatnya maka mereka akan merasakan luka yang Ia rasa.
*-----*
Riska Pramita Tobing.
Note:
Pertama, cerita ini masih ada didalam bagian LGBTQ+ jadi bagi kalian yang tidak berminat terhadap kaum disana, jangan baca cerita saya.
Kedua, saya akan membutuhkan beberapa scene berbau kriminal dan juga sex scene, maka dari itu bagi kalian yang di bawah umur harap naik dulu biar nggak di bawah.
Ketiga, saya suka sekali memberi kejutan berupa kata-kata TAMAT yang adalah prank semata. Jadi untuk kalian yang tidak bisa menerima joke saya harap menjauh.
Keempat, kritik dan saran menunggu.
Kelima, selamat membaca and I Love You
KAMU SEDANG MEMBACA
BIGGEST FEAR (COMPLETED)
Teen FictionDalam setiap langkahnya, gadis itu selalu saja dihantui. Bukan dihantui oleh para iblis, namun oleh ketakutan terbesarnya. Dia sudah lelah mencari tempat berlindung, sampai akhirnya ada seseorang yang menawarkan tempat perlindungan. Tapi bagaimana j...