Kesebelas

151 19 0
                                    

Multimedia : Devalexa Jean Black

*-----*

          Alex sudah terduduk rapi di meja dekat Jacob, tepatnya di samping kanan lelaki yang kini memperlihatkan lengannya yang di penuhi dengan tatto. Tepat di samping kirinya, terdapat Ally Hills sebagai perwakilan dari perusahaan HILLTON HILLS, dan setelahnya terdapat pemuda tampan berparas tegas yang Alex yakini adalah sebagai wakil dari perusahaan Blues Andromeda. Sementara itu, Zytca sendiri terduduk tepat di sebrang si lelaki sebagai perwakilan dari perusahaan Ivanca company.

Jacob terduduk tegap di muka meja panjang berbentuk oval yang terbuat dari kaca dan di penuhi dengan berbagai macam berkas di atasnya, sambil lalu menyalakan infocus dan menampilkan diagram pengeluaran BLACK company belakangan ini, Jacob kemudian berdiri lantas segera menunjuk Alex untuk membantunya menjelaskan.

Ikut berdiri di samping Ayahnya, Alex kemudian menunjuk diagram di tembok sambil lalu menjelaskan beberapa point penting dari diagram lantas kemudian menunjuk blok dalam diagram terakhir yang memiliki warna orange yang berarti penurunan penghasilan dari perusahaan yang berada di bawah nama perusahaan BLACK company.

"Blues Andromeda, sebagai pendatang baru dari BLACK company, Saya harap Anda dapat mengerti dengan semua hal yang berada di diagram ini" Alex mendekati lelaki bertubuh besar dengan rahang tegas dan memiliki warna mata gelap yang bahkan tidak ia kenal siapa namanya. "Mohon bantuannya Mrs. Black" dan jawaban itu membuat Alex terduduk sebagai tanda kalau ia sudah menyelesaikan penjelasannya.

Mengikuti Anak semata wayangnya, Jacob melepaskan jas hitamnya dan kemudian menggulung lengan kemejanya sampai ke sikut "Terimakasih kepada CEO perusahaan kami atas penjelasannya" lelaki itu kemudian menyerahkan satu dokumen pada Alex "Tolong tambahkan penjelasan di setiap blok diagramnya seperti yang sudah Kau jelaskan" Alex hanya bisa mengangguk sebagai jawaban dan rapat berakhir dengan cepat.

Sepanjang rapat, Alex sadar betul kalau Zytca enggan mengeluarkan suara. Jangankan mengeluarkan suara, melihat lurus pada Alex saja gadis itu enggan di buatnya. Sekarang, Zytca menghilang entah kemana dan Alex sedang kepusingan mencari gadis itu karena ia rindu dengannya.

Berjalan mendekati Jean dan Jacob yang sedang bergandengan tangan menuju bar yang tersedia di lantai teratas perusahaan, Alex kemudian bertanya dengan terburu-buru "Apa kalian melihat Zytca?" melihat Jacob yang menatapnya tidak suka karena tidak menyapa dengan benar, Alex kemudian melepas dasinya lantas melemparkannya ke atas lantai karena merasa kesal dengan kedua orang tuanya yang tidak pernah perduli

"Makan sopan santun sialan itu! Aku sedang panik sekarang, bisa kalian membantuku sebagai orang tua dan bukannya sebagai atasan yang harus kuhormati?!" Jacob menarik napas dalam-dalam sambil lalu mengambil dasi yang dilemparkan Alex tepat di depan wajahnya "Tentu Ayah bisa membantu, Daniel melihat gadis itu pergi dengan pemuda tampan yang mewakili perusahaan Blues Andromeda ke lantai atas. Kupikir mereka akan minum bersama, mereka terlihat dekat satu sama lain"

Dengan itu, Alex berlari cepat menuju elevator. Lantai terakhir menjadi tujuan utamanya sekarang, ia bahkan sudah tidak sanggup lagi untuk menunggu pintu elevator untuk terbuka karena gadis tomboy itu tidak ingin melihat Zytca berdekatan dengan siapapun bahkan meskipun itu adalah rekan bisnisnya. Melihat seorang gadis sedang duduk dengan pemuda yang dicarinya sedari tadi, Alex cepat-cepat bergegas pada mereka dan segera merangkulkan lengan di bahu Zytca "Apa Kau merindukanku?" tanpa disangka, Zytca menepis lengan Alex dan segera berdiri menjauh darinya.

Mengikuti dengan tampang pening, Alex kemudian terhenti saat ia melihat Zytca memutar tubuhnya untuk menghadap tepat pada gadis tomboy di belakangnya. "Kenapa Kau tidak pernah memberitahuku kalau Kau adalah CEO, Devalexa?" mundur dua langkah kebelakang karena Zytca terlihat menyeramkan dengan tampang mengamuknya, Alex kemudian menarik napas untuk menjelaskan.

"Apa hebatnya jadi CEO, Ivanca?"

Zytca menggeleng keras "Apa hebatnya, Devalexa? Kalau Kau tahu, Aku akan bekerja untukmu! Kenapa Kau tidak pernah memberitahuku siapa dirimu? Sebenarnya Kau menganggapku sebagai siapa Devalexa?!" menggeram kesal karena tidak di beri waktu untuk menjelaskan, gadis tomboy itu kemudian maju satu langkah untuk mengintimidasi gadis di hadapannya.

"Siapa Kau bagiku?" Alex terkekeh kecil sebagai ledekan. Tangan gadis itu kemudian bergerak menuju rahang Zytca dan mengusapnya perlahan sampai membuat Zytca terpejam karenanya "Apa Aku pernah memintamu untuk menjadi kekasihku?" pertanyaan menohok yang keluar dengan bebas dari bibir Alex membuat Zytca mundur dua langkah dan segera terperenjat menuju kesadaran dimana sentuhan Alex telah membuatnya hilang akal beberapa saat.

Menatap tidak percaya, Zytca kemudian berbalik tanpa ingin berucap. Meninggalkan Alex dengan sejuta kata tidak terucap di belakangnya.

*- Riska Pramita Tobing -*


          Alex terbangun saat ia merasakan hangatnya matahari menyapa wajahnya yang kelelahan. Perlahan namun pasti, gadis tomboy itu bangkit dari kasurnya dan kemudian tersenyum lega karena sudah tiga bulan lamanya ia seperti ini.

Semua berjalan dengan sangat lancar, gadis tomboy itu bahagia selama ini dan bahkan ia tidak pernah merasa kekurangan bahkan sedikitpun. Ia bekerja selayaknya CEO pada umumnya, ia belajar dengan baik selayaknya pelajar pada umumnya dan ia bahagia meskipun tidak bersama dengan Zytca.

Alex menampar dirinya untuk kembali ke kehidupan nyatanya. Lupakan saja beberapa paragraph yang di buat oleh Author sialan itu. Hari baru berganti dengan malam satu kali dan Alex sudah merana karena ia terlalu rindu dengan gadis cantik itu.

Alex bahkan tidak bisa tidur semalaman dan gadis itu baru saja terbangun dari mimpinya soal Zytca yang di perkosa oleh lelaki sialan yang jadi perwakilan dari perusahaan Blues Andromeda. Mengambil gadgetnya seraya meraih secangkir kopi hitam yang sudah disiapkan oleh Grace.

Menikmati segelas kopinya sambil menunggu seseorang di seberang telepon menjawab, gadis tomboy itu kemudian tersenyum kecil saat melihat Grace menyuguhkan tacos padanya "Terimakasih, Grace" dan wanita itu tersenyum sebagai jawaban. "Membutuhkan sesuatu yang lain, Mrs. Black?" menggeleng sebagai jawaban, gadis tomboy itu kemudian menyerahkan sisa kopinya pada Grace "Bisa panggilkan Daniel untukku dan buatkan satu gelas jus jeruk?" dan Grace mengangguk sebagai jawaban lantas segera menuruti permintaan Alex.

Daniel datang dengan sangat cepat dan jusnya sampai bersamaan dengan Daniel yang berdiri tegap di samping kanan Alex sambil lalu membungkuk memberikan hormat "Apakah Anda membutuhkan bantuanku?" gadis tomboy itu menunggingkan senyum mematikan sebelum akhirnya menjawab dengan suara serak dan dalam yang bisa mengintimidasi siapa saja "Tolong cari informasi soal pemuda yang mewakili perusahaan Blues Andromeda"

Senyum terukir di bibir tipis milik Daniel "Apa saja yang Anda butuhkan?" dan gadis tomboy itu kemudian menjawab tenang "Semuanya" dan Daniel mengangguk dua kali sebagai jawaban lantas segera pergi setelah mendapatkan izin dai Alex.

Setelah membiarkan Daniel pergi dan membiarkan Grace pergi membersihkan rumahnya, Alex kemudian melangkah menuju kolam renangnya lantas segera melepaskan semua pakaiannya untuk membasahi diri "Kau mencari masalah dengan orang yang salah" bisik gadis itu sebelum menembenamkan kepalanya kebawah air disertai senyuman menungging.

*-----*

Riska Pramita Tobing. 

BIGGEST FEAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang