Ketiga

298 30 0
                                        

Multimedia: Andre Hamann (Jacob Ace Black)

*-----*

           Zytca berlari cepat saat ia melihat seseorang dibelakangnya mengikuti. Zytca tahu kalau seseorang itu adalah Alex, dan gadis berrambut blonde itu tengah tidak ingin berhadapan dengan Alex. "Hey" terasa tarikan lembut dari belakang dan Zytca terpaksa berbalik hanya untuk mendapati Alex berdiri dibelakangnya disertai dengan senyuman kecil.

Zytca berusaha melepaskan belitan tangan Alex, tapi Alex lebih dulu menangkis Zytca dan bertanya "Kenapa Aku tidak pernah tahu kalau Kau salah satu dari mereka?" Zytca menorehkan senyum pada Alex "Senang melihatmu disini. Maaf karena sopan santunku tertinggal di rumah" Alex memutar bola matanya ke belakang saat ia mendengar ledekan dari Zytca.

Meskipun merasa sebal terhadap ledekan Zytca, gadis tomboy itu tetap menunggingkan senyum dan bertanya dengan nada formal "Apa kabar?" dengan ekspresi sedikit terpaksa. Melihat ekspresi yang diberikan Alex kepadanya membuat Zytca jadi terkekeh dan melepaskan belitan tangan Alex hanya untuk membenarkan lengan kemejanya yang jatuh sampai ke punggung tangan.

Membenarkan poninya yang panjang, Zytca kemudian melempar senyum manis "Baik" dan melontarkan jawaban super simple yang membuat Alex jadi geram dan sebal dengan seketika "Kenapa Aku tidak pernah melihatmu di rapat-rapat sebelumnya?" Zytca menggeleng tidak ingin membahas. Gadis cantik berrambut blonde itu segera bergegas pergi dan membuat Alex terpaksa harus membuntuti gadis itu karena yakin kalau Zytca akan menyerah dan memberikannya jawaban.

Zytca terduduk di selasar lorong yang menghadap langsung ke jalanan. Didepan mereka terlihat jalanan sibuk Los Angeles yang membuat suara bising "Aku tidak pernah ingin untuk ikut rapat" ujar Zytca saat Alex memperhatikan mobil-mobil yang berderet rapi.

Terdengar ketukan ringan dari samping kiri selasar dan itu membuat Zytca beserta Alex mengangkat pandangan mereka hanya untuk mendapati pemimpin perusahaan BLACK ini melangkah mendekati mereka. Hal itu tentu saja membuat Alex berdiri untuk menyapa pemimpin perusahaan dengan formal "Selamat siang" ujar Alex seraya menunduk sebagai tanda penghormatan.

Lelaki itu kemudian menaikkan lengan jasnya untuk memperlihatkan tattoo yang indah disana "Selamat siang Devalexa" jawabnya seraya melirik Zytca dan memberikannya senyuman "Selamat siang juga untuk Anda Ms. Ivanca" Zytca tersenyum kikuk saat ia melihat Jacob mendekati "Oh, tolong. Panggil Saya Zytca, itu akan terdengar lebih bersahabat" dan jawaban itu membuat Jacob tersenyum kecil.

"Ibu menunggumu di ruangannya, Beliau ingin membicarakan sesuatu" dan dengan itu sang pemimpin perusahaan yang terlihat gagah itu melangkah menjauh meninggalkan Alex dan Zytca yang langsung menghempaskan diri di atas kursi yang terbuat dari kayu.

Menghela napas panjang karena suasana awkward yang sempat tercipta akhirnya hilang, Alex segera saja menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi "Menyebalkan" runtuk gadis tomboy itu kemudian. Zytca ikut-ikutan menyenderkan berat badannya pada punggung kursi "Benar-benar menyebalkan" dan gadis cantik itu jadi ikut-ikutan mengumpat setelahnya.

*--Riska Pramita Tobing--*

          Jean membenarkan kacamata bacanya saat ia mendengar ketukan di pintu "Masuk" ujarnya kemudian yang membuat Alex melangkahkan kakinya ke dalam ruangan yang di dekorasi dengan warna putih dan cokelat. Alex bisa melihat kalau Ibunya sedang membaca sesuatu di tengah-tengah ruangan.

Dengan langkah malas, Alex menghampiri Jean dan segera terduduk di kursi tepat di depan meja kerja Jean yang terbuat dari kaca berwarna hitam "Ada apa?" ujar Alex dengan nada malas seraya mengambil salah satu mainan bertokoh avenger dan memainkannya seperti seorang bocah.

Saat sedang memperhatikan corak dari Iron Man, Jean berdeham kepadanya "Sebentar lagi BLACK company akan merayakan ulangtahun ke empat puluh. Aku ingin melihatmu bersama dengan seseorang yang spesial disana" Alex menaruh Iron Man yang sedari tadi berada di tangannya dan mendengus.

Gadis tomboy itu membenarkan jaketnya dan menaruh Iron Man ke tempat semula, tepat di samping si besar berwarna hijau Hulk dan juga si manusia laba-laba Spider Man. "Kau tahu Aku tidak bisa memenuhinya, jadi jangan bicarakan itu lagi, Ibu" Jean mengernyitkan keningnya saat ia mendengar Alex memanggilnya dengan 'Ibu' biasanya Alex memanggil dirinya seperti itu saat mereka sedang bersama dengan orang-orang ataupun sedang mengalami pembicaraan serius.

Melepaskan kacamatanya, Jean kemudian mengangkat pandangan kepada putrinya. Wanita itu dengan sengaja menubrukkan mata mereka yang memiliki warna sama "Aku hanya ingin melihatmu bersama dengan seseorang" dan Alex hanya memutar bola matanya ke belakang saat ia melihat Jean menyerahkan Wonder Woman kepadanya.

Kening Alex mengerut saat ia menerima Wonder Woman yang diberikan oleh Jean "Aku tahu kalau Kau tidak pernah tertarik dengan Laki-laki" ucapan Jean yang keluar seperti muntahan membuat Alex jadi menegapkan tubuhnya dengan cepat.

Gadis tomboy itu menaruh Wonder Woman dengan gerakan cepat lantas segera berdiri secepat mungkin "Aku tidak ingin membahas hal ini, Ibu. Kumohon" Jean menghempaskan napas berat saat ia melihat putrinya memandang dengan tatapan memohon "Aku tidak memiliki masalah apapun dengan itu. Tapi Aku ingin melihatmu bersama dengan seseorang"

Alex berbalik dengan murka "Aku tahu Ibu benci Aku karena Aku seorang pecinta sesama jenis. Aku tahu Aku berbeda dengan yang lainnya, Aku tahu Ibu ingin orang-orang membicarakan betapa bodohnya Aku untuk mencintai sesamaku dan berharap Aku akan merubah diriku untuk jadi normal sepertimu. Satu hal yang perlu engkau tahu, Ibu. Aku tidak pernah menjadi normal, dan Aku bahagia menjadi diriku" dan dengan itu Alex pergi meninggalkan Jean yang sedang mengurut keningnya karena pusing seketika menghampirinya.

Saat Alex keluar dari ruangan luas yang terasa pengap, ia melihat Zytca sedang memandangi jalanan padat di bawah gedung tepat dari balkon yang terbuka. Gadis tomboy itu melangkah kesana mendekati Zytca dengan langkah yang pelan.

"Kalau matahari turun, pemandangan akan lebih indah dari atas sini" Zytca menoleh cepat karena terkejut dengan suara serak Alex yang menyapanya dengan tiba-tiba. "Meskipun matahari belum turun, Aku sudah melihat keindahannya" jawab Zytca sambil mengerutkan keningnya karena silau di kejauhan

Alex mendekat dan ikut menyaksikan langit yang mulai berubah menjadi orange. "Aku tidak melihat keindahan disana" bisik Alex dan membuat Zytca melirik kepadanya. "Kau baru saja berkata padaku kalau pemandangan disini sangat indah, dan sekarang Kau berkata kalau Kau tidak melihat keindahan disini? Pantas semua orang tidak mempercayaimu, Kau mengubah pendirian sekitar dua detik setelah Kau membuat pendirian itu sendiri"

Alex menguap lebar sebagai ledekan dan Zytca memasang wajah cemberut karenanya "Kau sangat menyebalkan" runtuk Zytca sambil melemparkan pandangannya pada awan yang saling mengejar di langit.

"Kau ingin tahu kenapa Aku mengatakan kalau di depan sana tidak ada pemandangan indah?" karena Alex kembali melemparkan pertanyaan, Zytca jadi melirik gadis itu kembali memandangi gadis tomboy berparas lucu serta cantik itu dengan serius sampai kemudian Alex mendekat dan mengamit pipinya "Karena pemandangan ini lebih indah daripada yang ada didepan sana"

*-----*

Riska Pramita Tobing

Notepartone: Keyboard saya macet harap maklum kalau saya updatenya lama

Notepartdua: Follow saya di berbagai media massa hehe

BIGGEST FEAR (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang