Dalam setiap langkahnya, gadis itu selalu saja dihantui.
Bukan dihantui oleh para iblis, namun oleh ketakutan terbesarnya.
Dia sudah lelah mencari tempat berlindung, sampai akhirnya ada seseorang yang menawarkan tempat perlindungan.
Tapi bagaimana j...
Zytca beranjak pada salah satu lemari yang terisi penuh dengan alat pengikat. Ada banyak macam pengikat disana; borgol, tali tambang, pita, sabuk, dan banyak lagi. Pun, gadis cantik berrambut blonde itu mengambil salah satu darinya kemudian menyerahkannya pada Alex yang menampakkan ekspresi heran yang tepat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menyerahkan kedua tangannya, Zytca cemudian menggigit bibir saat ia melirik tidak yakin "Just do it" bisik Zytca tanpa melepaskan pandangannya dari Alex dan gadis tomboy itu menggeleng enggan "No. I can't" ujarnya sembari melemparkan bondagehandcuff itu ke lantai "Aku tidak ingin melakukan hal seperti ini" dan Alex kembali mengambil bondage handcuffnya hanya untuk menyimpan benda itu kembali ke tempatnya.
Zytca terkekeh saat ia melihat Alex gemetaran ketakutan di samping lemari berisikan bondage handcuff "Bisa Kau membawaku keluar dari sini? Aku tidak ingin meninggal di usia muda. Kumohon, perusahaan Ayahku membutuhkan Aku tetap hidup hingga tua nanti" mendengar nada ketakuan yang dikeluarkan oleh Alex, Zytca jadi berhenti terkekeh dan kemudian menuntun gadis itu untuk terduduk di ranjang merah yang tersimpan di tengah-tengah ruangan.
"Ini tidak akan melukaimu atau Aku"
Alex melirik enggan pada Zytca "Kau tidak pernah tahu siapa Aku. Mungkin Aku akan melukaimu lebih dari yang Kau takuti" sinar mata Alex tiba-tiba jadi gelap dan membuat Zytca menjauh dari gadis tomboy itu. Aura yang dikeluarkan Alex tiba-tiba berubah menjadi gelap dan membuat Zytca merinding di tempat duduknya.
Seketika semua bayangan buruk yang sempat menghampirinya dahulu kala datang menghampiri "Tidak" bisik Zytca membuat Alex melirik pada gadis itu "Jangan" ujar gadis cantik itu lagi dengan pandangan yang melata entah kemana "PERGI!!!"
Alex mendekat dengan disertai perasaan khawatir "Hey! Hey! It's Me!" Zytca merayapkan tangannya hanya untuk mendapati kalau Alex sedang tersenyum kepadanya dan melihat senyuman yang dilmparkan Alex kepadanya membuat Zytca percaya dan menubrukkan tubuhnya pada gadis tomboy dihadapannya.
Tangan-tangan panjang Alex membungkus punggung Zytca dan mengusapnya dengan perlahan "Kau tidak perlu khawatir. Aku disini" Zytca masih enggan bicara dan Alex hampir saja merasa ketakutan saat akhirnya ia mendengar Zytca mendengus kecil "Aku takut Kau menyakitiku seperti yang baru saja Kau katakan padaku" ujar Zytca seraya melepas pelukan mereka hanya untuk saling menatap satu sama lain.
Alex menggulung kemejanya sampai sebatas sikut "Kalau Kau tidak bersedia menerima konsekuensinya, jangan dekati Aku lagi dan Aku akan berhenti mendekatimu" dan dengan itu Alex pergi meninggalkan Zytca sendiri di ruang merah.
*-- Riska Pramita Tobing --*
Ms. Ivanca terduduk tenang saat ia melihat suaminya datang menghampiri dan mengecup pipi wanita cantik itu "Terimakasih untuk jamuan makan malam hari ini" ujar sang kepala rumah tangga sambil mulai terduduk di muka meja.
Zytca terduduk di samping Alex yang menghadapi Ms. Ivanca secara langsung, meskipun gadis itu tidak ingin untuk berdekatan dengan Alex setelah tadi gadis tomboy itu menakutinya dengan berbicara seperti itu, Zytca tetap tidak bisa memungkiri kalau dirinya nyaman berada di samping Alex meskipun terkadang gadis itu mengeluarkan aura menakutkan seperti pembunuh.
Alvin mengacungkan gelas berisikan wine sambil tersenyum kepada Bella "Terimakasih karena telah bergabung bersama Kami, Ms. Black" ujar lelaki tampan itu seraya menyodorkan gelas tingginya untuk memberikan cheers kepada Alex yang langsung menerimanya dengan senang hati. Meminum gelasnya yang berisikan jus jeruk, Alex kemudian menusuk salad buah dihadapannya dengan garpu sebelum akhirnya memulai pembicaraan. "Suatu kehormatan juga bagi Saya untuk bisa bergabung di satu meja makan yang sama dengan Anda, Mr. Ivanca"
Alex tersenyum saat Alvin menyodorkan satu wadah daging rebus tanpa garam "Panggil saja Saya Alvin, Saya tidak akan keberatan" ujar lelaki itu setelah ia selesai mengiris-ngiris daging ayam di dalam wadah dan menaruh pisau serta garpunya di saming tangan Alex hal yang membuat gadis tomboy itu jadi tersenyum sebagai tanda terimakasih "Anda mungkin tidak akan keberatan, tapi Saya keberatan Mr. Ivanca"
Jawaban Alex membuat Bella terkekeh di tempat duduknya "Akan sangat tidak sopan" lanjutan dari kalimat Alex membuat Bella mengambilkan desert karena Alex telah enggan untuk mengunyah kembali "Jadi, ada hubungan apa diantara kalian berdua" "Ibu?" belum sempat Alex menjawab, nyatanya Zytca lebih cepat mengeluarkan protesan kepada Ibunya "Apa? Ibu hanya bertanya" jawaban itu tentunya membuat Alex jadi tersenyum dan menepuk paha Zytca agar gadis itu tenang.
Sedikit mengernyit karena rasa masam dari stoberi pudding yang ia masukkan ke dalam mulut, Alex kemudian tersenyum dan menjawab "Untuk sekarang kita berteman, mungkin nanti bisa lebih dari itu. Doakan yang terbaik saja bagi Kita" Zytca membesarkan matanya saat ia mendengar Alvin terkekeh di tempat duduk sambil mengulurkan tangan untuk meminta high five dari Alex yang canggung-canggung membalasnya.
"Ayah mendoakan hubungan Kalian lancar. Lagipula Zytca tidak pernah berani membawa siapa-siapa ke Rumah Kami. Kau adalah yang pertama" Alvin mengusap bibirnya dengan tissue sebelum akhirnya pergi beranjak setelah mengacak rambut Alex dan mencium pipi Zytca serta lantas melemparkan selorohan tidak berkeprimanusiaan "Ayah melihatmu membawa gadis itu ke ruang bermain, Zytca. Tidak usah menipu" dan Zytca menghentakkan kakinya secara tiba-tiba meskipun ia sedang terduduk tenang berusaha menikmati pudding kesukaannya.
Melihat sang suami kembali menjahili anak gadisnya, Bella jadi kasihan pada gadis itu "Tidak apa-apa. Lagipula Ayahmu masih sering membawa Ibu kesana meskipun dia sudah tua" Alex hampir saja tersedak jusnya saat ia mendengar selorohan lain dari Bella yang ternyata lebih ekstreme dari Alvin hal yang tentunya membuat Alex jadi iri kepada Zytca karena gadis itu memiliki keluarga hangat sementara yang ia miliki hanyalah kekayaan tak terhingga tanpa kasih didalamnya.
Bella beranjak mendekati Alex untuk menepak punggung gadis tomboy itu dan kemudian melemparkan candaan lain "Jangan terlalu keras jika bermain di ruang merah" "IBU?!!!!!" dan Bella pergi begitu saja dengan cengirannya yang menggema di seluruh ruangan.
Zytca menaruh setengah dari pudding kesukaannya dan kemudian meminum sisa jusnya "Apa yang Aku bisa lalukan disaat Ibu dan Ayahku tidak bersikap seperti orang waras?" Alex sempat berpikir kalau Alvin dan Bella memiliki bentuk candaan yang ekstreme, kenyataannya candaan yang baru saja dilemparkan Zytca kepadanya membuat Alex mengganti opininya karena ternyata candaan Zytca jauh-jauh lebih ekstreme daripada Ayah dan Ibunya sendiri.
Setelah mengusap bibirnya dengan tissue, Zytca berdiri dan membuat Alex ikut-ikutan berdiri karenanya "Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" tanya Alex saat ia melihat Zytca menggulung rambut blondenya dan mencepolnya di atas kepala "Aku benar-benar ingin bermain denganmu di ruangan merah" dan Alex mematung di tempatnya.