1.Damaraya

930 32 2
                                    

Kau istimewa
Kau buatku terpesona
Hingga, pandangan ini hanya tertuju pada mu
Entahlah, apakah ini sebuah rasa?
Atau tidak?

***

Sang mentari nampak malu-malu tuk merangkak beranjakan dari persembunyian,  perlahan sinarnya telah terpancar dengan sempurna.

Semburat cahaya mentari menerobos masuk kesetiap penjuru, hingga sangat menusuk kedalam pandangan.
Seorang gadis cantik terbangun dari alam mimpi indahnya. Perlahan-lahan matanya terbuka untuk menyesuaikan pandangan dari cahaya mentari.

Ia awali dengan senyuman, yah... Karena mulai kali ini ia perbaiki hari hari sebelumnya dengan hal yang baru.

Hari ini, sekolah SMA memasuki tahun aja baru. Tak kalah seru bagi mereka yang baru saja menjajaki kaki di tengah suasana baru.


seorang wanita paruh baya mengetuk pintu kamar.

Tok... Tok
Tok... Tok...

"Raya, ayo cepetan ke bawah kita sarapan pagi dulu!"
Panggil sang bunda di luar sana.

"Iya... Bundaa" sahut raya

Raya bercermin dikaca rias, memandang tubuhnya yang sudah berseragam, lemgkap sudah penampilan dengan senyuman yang terpampang jelas di wajah cantik.
Ia tarik nafas sedalam dalamnya lalu di hembuskan secara perlahan.

"Hhh... Ini yang terbaik"gumamnya.

Setelah siap dengan atribut sekolah ia lekas keluar dari kamar menuju ruang makan. Disana pasti sudah menunggu kehadirannya.
Ia menuruni anak tangga dan menyunggingkan senyuman manis untuk menyambut pagi yang cerah.

"Good morningg," sapa raya

"Good morning juga raya yang jelek ini hahaha..." Sahut raynanad , ia merupakan kakak kandung raya yang usil namun penyayang sekali pada adiknya yang imut.

"Ish... abang mah!, Suka jail deh. Aku udah cantik gini malah dikata jelek huh" ucapnya percaya diri didepan keluarga dan mereka semua hanya bisa tersenyum melihat tingkah nya 

Raya mengambil nasi goreng yang sudah disiapkan oleh bunda bernama resti. Mereka makan dengan keheningan
Hanya ada suara dentingan sendok , raya angkat bicara.
"bang ray," panggil raya dan si empunya menengok ke arahnya.

"Hm kenapa?" Seraya mendongakan kepala.

"Sekolah yang raya tempatin sekarang sama kayak bang ray kan?"tanya raya,

raya kini telah menempati sekolah barunya karena ia baru saja pindah ke jakarta, karena keinginannya sendiri ia tak mau merepoti lagi kakek dan neneknya disana. Semenjak kakek dan neneknya meminta untuk menemaninya disana, jadi ia harus sekolah juga di kampung halaman. Setelah sekian lama akhirnya ia memutuskan untuk kembali lagi ke jakarta.

"H...hm, kan bang ray gak bisa jauh dari adik kecil ku ini" canda raynand, tangannya mengacak ngacak puncak kepala raya, hingga adiknya cemberut. Sunggu menggemaskan, ayah dan bunda hanya terkekeh melihat anaknya.

"Ish... Bang raya mah" cemberutnya"tuhkan, rambut aya jadi betantakan huh" kesal, raya bete banget sama abang nya satu ini suka aja cari usil padanya.

"Haha... Kamu tuh lucu, bang ray pengen cubit pipi kamu. Sini!" Canda raynand

Raya menjauhkan wajahnya yang sudah ia tutupi dengan telapak tangan
"Ett... Tidak bisa! Wlee"

Damaraya✓(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang