21.

88 3 0
                                    

Akan terlihat baik baik saja ketika rasa ini tak tercium oleh orang lain

Semuanya terasa sangat menyakitkan bagi siapapun yang merasakannya hal yang sama ketika kedua insan tak saling berkata jujur. Ada rasa yang aneh?
Tapi tak pernah tersadarkan, cukup lemah menjadi seseorang yang peka terhadap lingkungannya sekitarnya.

Damar melaju mobilnya dengan kecepatan rata-rata ia tak mau membangunkan gadis yang ada di sampingnya saat ini, rasa nya ketika melihat wajahnya yang sembab menangisi sesuatu hal yang mungkin menyakitkan bagi dirinya.

Gw rasanya sakit saat melihat lo kek gini
Batin damar

Sesekali damar mencuri-curi padangan ke sebelah melihat kondisinya yang sesekali merancau tidak jelas dan itu terus terulang kembali
Ia bingung harus berbuat seperti apa

Laki laki itu menjulurkan tangannya mengelus permukaan rambutnya dan raya perlahan mulai tenang dalam tidurnya.

"Aneh gw bisa kek gini sama lo, pada hal gw baru aja kenal sama lo" laki laki itu terkekeh pelan dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah gadis ini.

Ting
Ting
Ting

Bunyi notifikasi terus saja datang dari hp seseorang tapi siapa damar melihat hpnya tapi bukan suara notifikasinya melainkan hp raya ia menepikan mobilnya sejenak dan mengambil hp gadis itu mungkin ada yang penting
Tapi...

Ada nomor telefon seseorang yang tidak diketahui mengechat dan beberapa kali menelephon raya, damar mengangkat sebelah alisnya dan pesan dari seseorang yang misterius itu selalu meminta maaf
Mungkin dia yang menyebabkan raya seperti ini.

Lalu ia letakan kembali hp raya ketempat semula. Damar menghembuskan nafas gusar dan melirik kewajah raya
"Gw bingung harus berbuta seperti apa, rasa peduli gw saat lo berada disisi gw sangat lah besar. Saat ini gw masih bingung apa yang gw rasaain saat ini kepada lo raya" gumam damar dihadapan wajah raya.

Damar melanjutkan perjalananya.

Setelah sampai di kediaman raya ia sudah disambut oleh kakak dari gadis ini yang masih lelap dalam tidurnya. Damar mengangkat tubuh mungil raya ala bridal style masuk kedalam rumah

Terlihat raynand tidak dapat menutupi wajah khawatir terhadap adik kandungnya sendiri yang paling ia sayangi semuanya sangat berbeda saat orang yang kita sayangi lemah tak berdaya.

Raynand merasa gagal menjaga adiknya
Kakaknya itu mengambil alih tubuh gadis itu ke gendongannya dan lekas menuju kamarnya itu yang berada di lantai dua, ia sudah menyuruh temannya menunggu diruang tamu selepas menaruh adiknya

Didalam kamar
Raynand menarus tubuh adiknya perlahan ke kasur dan membaringkannya serta membalutinya dengan selimut, ia elus rambut adiknya perlahan raut wajahnya sedih melihat adiknya seperti ini

"Maafin abang belum bisa jadi yang terbaik buat adik abang yang kecil ini, abang gak bisa liat kamu rapuh seperti ini. Maaf..." Ucap lirihnya disaat saat terakhir berkata

"Istirahat yah, semoga kamu bisa bercanda lagi sama abang" gumam raynand

Rayanand akhirnya lekas keluar dari kamar adiknya dan menyala kan lampu tidur yang bergambat flaminggo

Ia menutup pintu kamar adiknya perlahan lahan. Laki laki itu menuju ruang tamu menemui temannya yang telah membantu adiknya.
"Ekhm"

Damar hanya mengangkat kepalanya dan telah menyadari dari kedatangan raynand saat ini, dan langsung mendudukan di sofa

"Makasih sebelumnya lo dah mau anterin raya dengan selamat bro" ucap raynand santai

"Iya, gw juga cuma nolongin doang" jawab damar datar

"Lo bisa jelasin kenapa ade gw bisa kek gini?" Tanya raynand,

"Gw gak terlalu jelas lihat kejadiaan yang ade lu alami, tapi gw liat dia ditarik sama cowo kasar banget dan gw cuma bantu" jelasnya singkat padat dan jelas, raynand terlihat berfikir keras siapa yang menjadi pelaku saat kejadian tersebut ingatannya tertuju pada seseorang yang membuat masalalu ade gw hancur
Ia menggenggam telapak tangannya kuat kuat menahan emosi yang bergejolak

"Terus gimana kejadian itu sama ade gw?" Tanya raynand yang sedang menahan amarahnya

"Dia nangis dan mengigau tak jelas yang pasti dia gak mau orang itu kembali"
Ucap damar

"Hh... Gw tau siapa pelakunya!"geram raynand

"Gw bantu lo" ujar damar, raynand terkejut dengan perkataan yang terlontarkan oleh mulut seorang yang dingin banget itu. Tak percaya! Tapi ia yakin dan mempercayai laki laki ini kepada adilnya tapi belum sepenuhnya bisa saja adiknya disakiti dan itu tak akan terulang kembali terhadap adiknya

"Bener? Lo mau bantu gw, gw ga.."

"Iya" jawab damar singkat memotong ucapan raynnad

"Lo emang baik, gw minta bantuan lo buat jagain adik gw. Mungkin ini pertama kalinya gw minta bantuan dari lo dan harus menerima konsekuensinya, makasih bro" seraya menepuk pundak temannya dan tersenyum

"Gw bakalan jagain adek lo sebelum lo minta ke gw" gumamnya disaat raynand tak memperhatikannya

Beberapa saat kemuadian damar pulang dari rumah raya dan menuju rumannya

Semuanya terus saja berputar putar di dalam fikirannya tak berhenti, namanya selalu terselipkan disaar kejadian itu terjadi. Hati ini sakit ketika melihat ia menangis dan tanpa sadar percikan cinta mulai tumbuh di dalam hati.

Damar lekas menuju kamar ketika sudah sampai di rumah dan menjatuhkan dirinya di kasur seraya memejamkan matanya, menghilangkan rasa penat yang terasa

Ia merasa bingung,
Mata birunya terbuka menatap langit-langit kamar, berlahan ia terlihat gusar dan mengusap wajahnya dengan kasar

Ck...
"Gw harus gimana" gusar damar, ia tak tau harus melakukan apa keputusannya menjaga raya itu adalah kata hatinya tapi fikirannya dan raganya belum siap untuk itu

Cklek
Pintu kamar terbuka menapilkan wanita paruh bayah yang tersenyum seraya membawakan segelas susu hangat untuk anaknya kedalam kamar

Perlahan ibunda damar mendekati kasur anaknya dan duduk bersimpuh disebelahnya, jemari jemari lebut mamanya menyentuh rabut dan mengelus perlahan menyalurkan rasa sayang yang amat mendalam kepada damar anaknya ini
"Kamu sudah besar yah, mama masih nganggep kamu tuh anak kecil yang gak bisa diem tapi sekarang sudah berbeda tapi tetap mama menyayangimu, oh yah mama membawakan mu susu hangat kesukaan mu kan" seraya menyodorkan susu hangat ke anaknya

Damar langsung sigap mengambil dan meminumnya sekali tegukan susu itu sudah habis tak tersisa didalam gelas.
"Nih mah" ucapnya seraya tersenyum tipis kepada sang mama

"Kamu keliatan sedang gusar, coba ceritakan ke mama mungkin mama bisa membantu kamu?"

Damar menoleh ke arah sang mama dan tersenyum "damar gak papa kok mah"

"Tapi mama gak yakin dengan jawaban kamu itu, terlihat sekali berbohong" ucap sang mama kepada damar, ia yakin anaknya tak bisa menyembunyikan kebohongan itu sendiri

Helaan nafas kasar terdengar
"Mah, damar bingung dengan perasaaan damar saat ini kepada raya"

"Kenapa harus binging, kamu harus yakin dan kamu harus cari tau sendiri jangan membuat kesalahan dalam bertindak, bersikap lah dengan bijak karena semuanya belum terlambat" jelas sang mama dan meninggalakan putranya yang sedang mencerna perkataannya saar ini

-

-

-

-

-
Hai guys ketemulagi
Silakan comen dan vote kalo gak mau yaudah sipp

Damaraya✓(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang