24

88 5 0
                                        

Tringg...
Bunyi jam berdering mendengung keras mengisi kesunyiam suasana, gadis ini benggeliat dari tidurnya karena merasa terganggu tangannya meraba nakas dan mematika jam.

Raya belum begitu sadar dengan dari tidurnya, tangannya mengucek-ngucek matanya menyesuaikan dengan cahaya mata hari yang masuk kekamarnya.
"Engh... Ngantuk banget"keluhnya, pantas saja raya baru tidur tengah malam, kepalanya memikirkan wajah damar yang terus terus berputar.

Matanya melihat jam sudah menunjukan jam 9 pagi waduh raya menepuk jidarnya,"waduh gw kesiangan huaaaa" ia loncat dari tempat tidur langsung masuk kedalam kamar mandi.

Setelah raya mandi sekitar 20 menitan ia segera mencari pakaian yang cocok dam setau raya damar gak suka kalo cewe pakeannya terlalu menor atau apalah pokonya raya harus pake baju yang simpel.

Raya bercermin menampakan dirinya yang terlihat simpel dengan baju atasan berwarna putih celanan boy friend ditambah kardigan berwarna pink soft.
Ia sedikit memoles wajahnya dengan bedak baby dan lipbalm agar tidak terlihat pucat, ia sengaja rambutnya di urai.

"Perfect, hem... Nanti dia bakalan muji gw gak yah?ehh gak-gak mungkin, gw gak mau berharap lebih" celetuknya asal, raya segera mengambil tas slingbagnya
Baru beberapa ia melangkah...

Ting

Raya mengecek notifikasi di hpnya
From: Damar
To: raya

Gc, gw dah di depan rmh lo

"Cepet banget datengnya, udahlah gw buruan kebawah nanti bisa repot kalo bang ray nanya-nanya yang ngelantur ke damar bisa gawat nih gw" ujar raya, ia bergegas menuju dapur pamit kepada sang mama

"Mama"

Sang mama masih saja asik membuat kue, karena panggilan anak perempuannya ia mendongakkan kepalanya
"Iyah, kenapa sih sayang" tanya sang mama, raya mengecup punggung tangan mamanya

"Raya mau minta izin, aku mau hm... Pergi kerumah temen, boleh yah ma!" Terlihat wajah mamanya yang tak bersahabat, hhh pasrah dah gw kalo gak di izinin batinnya

Mamanya senyam-senyum  melihat raut wajah anaknya yang berubah muram padahal ia hanya mengerjain anaknya saja, memang anaknya mau kerumahnya siapa sih?

"Boleh kok, jangan cemberut begitu udah cantik gini masa cemberut sih"

Tanpa sadar raya tersenyum mengembang,"makasih ma, raya pergi dulu yah ,love you!" Seraya mengecup pipi kiri sang mama

Sang mama hanya menggeleng gelengkan kepalanya seraya tersenyum geli melihat tingkah anaknya seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah

Raya berlari dan membuka pintu ia mengerutkan keningnya, tak ada siapapun di depan rumahnya katanya dia udah disini gimana sih

"Raya" raya menolehkan kepalanya, ia merasa ada yang memanggilnya jadi ia mencari tau siapa yang memanggilnya?

Seketika raya terkejut lalu ia menutupi keterkejutannya, aduh pasti bang ray nanya yang enggak engga deh ke damar mampus lah gw

"Eh..bang ray, damar" sapanya

"Kamu mau ngapaian udah rapi jam segini, mau pergi yah?" Tanya raynand, raya gugup setengah mati

"Hem...iyah-"

"Dia pergi sama gw"serga damar, ia memotong ucapan raya yang gugup di depan kakaknya sendiri, ck udah lama nungguin tuh cewek untung raynand menemaninya sekedar mengobrol karena mereka sudah beberapa hari tak bertemu mungkin raynand juga sibuk untuk belajar karena dia mempersiapkan untuk ujian

Damaraya✓(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang