22.

81 3 0
                                        

Merindu tapi tak dirindukan

Akhirnya hari telah berlalu kejadian itu tak terlintas dalam benak kali ini. Semua akan baik-baik saja bila semua ego rasa yang bergejolak di dalam sana tertahan dan tak menyalurkan rasa kekhawatiran pada raut wajah yang tersayang.

Raya sudah mulai merasa lebih tenang dan mulai melupakan dimana kenangan masa lalu yang buruk terlupakan sejenak walaupun masih saja membekas di dalam benak

Itu lah kenangan yang tercipta berkesan manis berakhir pahit.
Dan semua itu ada waktunya.

Ia sudah mengetahui kejadian dimana damar membantunya dan membawa pulang sehat wal afiat, abang ray berulang kali mengucapkan kata-kata maaf ia terlihat menyesal karena raynand mengaku tidak becus menjadi seorang abang yang baik

Namun, raya tak bisa membenung air matanya ia terharu dengan ucapan yang terangkai membuatnya menangis bukan karena menyesal atau apa tapi tentang dimana ia mempunya abang yang hebat, HEBAT BANGET.

Raya bersyukur atas nikmat yang telah di berikan dari sang maha kuasa,

Dan ia mulai menjelaskan lebih detail tentang kejadian dimana orang yang dulu sangat ia sayangi kini terasa menyakitkan ketika ia mendekat bahkan kembali ke dalam hidup raya.
Kejadian itu menyakitkan, dan mengecewakan dari berbagai pihak yang menghakimi

Waktu berangsur, raya mengikhlaskan bila seseorang itu kembali dan mencoba memaafkannya dengan sepenuh hati.

Come back school.

Semua balik lagi ke dunia nyatanya
Gadis berambut panjang berparas cantik
Sudah lengkap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh, ia bercermin melihat penampilannya

Gadis itu mengangguk mantap memulai hari dengan senyuman walaupun sedikit bad mood

Raya lekas menyambar tas nya menaruh di punggung menunju ruang makan
Setelah itu berangkat menuju sekolah

Tak lupa ia dan ray selalu mencium tangan kedua orang tua
"Ma, pa raya sama abang berangkat" mama menganggukkan kepala dan mengelus kepala anaknya

Mereka lekas menuju sekolah.
Tak ada  pembicaraan selama di dalam mobil antara kakak beradik ini, ia hanya fokus dalam perjalanan

Hh tak memakan waktu banyak
Mereka sudah sampai
"Ayo! Aya..." Ajak raynand, raya hanya mengangguk lemah menuruti perintahnya.

Ia pun keluar dari mobil, matahari pagi menyambut kedatangannya
Tapi wajahnya terus saja ditekuk
"Jelek banget cemberut hahaha gak baik tuh" raya menatap abangnya garang hingga tangan mungil reflek mencubit pinggangnya

"A..a..aduh" ringisan raynad dan meminta ampun pada raya, masih saja wajah nya di tekuk

"Abang mah... Jail banget awas aja,huh!" Ketus raya, dan ancamannya itu hanya mendapatkan kekehan dari abangnya kezell.

Ia melengos meninggalkan abangnya yang masih aja jailin gak di rumah, gak di sekolah pokoknya dimana-mana dia tuh suka jail banget. Raya menghentak- hentakan kakinya cepat menuju koridor.

Adeh mood gw lagi gak enak makin sebel, kesel ihhhhh..... Mau curhat
Batin raya yang berbicara

Raynand yang tersadar dari tawanya itu, bola mata membesar
"Lah mana adek gw hadehhh" seraya menggaruk-garuk tengkuknya yang tak merasa gatal

"Wah pasti ngambek nih dia, salah lagi dah gw" ia lekas berjalan menuju koridor sekolah siapa tau adiknya masih jalan ke kelas

Selama perjalanan ke kelas raya tak sengaja menabrak bahu seseorang yang mungkin lebih tinggi darinya, tangannya reflek memegang dahi yang terhantuk bahu

Damaraya✓(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang