19

92 3 0
                                    

Tepuk tangan riuh menggema di penjuru sekolah, sorak sorai penonton tiada hentinya memanggil manggil Raya dan Damar. Semuanya memberi tepuk tangan, dan tamu tamu yang datang juga memberi selamat kepada mereka. Sungguh tak percaya! Tapi yah sudah lah

Apa lagi raya berduet dengan damar, yang ia rasa awalnya tak akan ada tepuk tangan tapi sekarang sungguh meriah

Raya tak bisa menahan senyumannya ia terharu banget gengs, jantungnya berdegub begitu keras

Ini lah yang diharapkan:)

Siswa/i mengabadikan momen ini di smartfont mereka masing masing. 

Alhasil, raya dan damar turun panggung
Raya masih saja menundukan kepalanya tentu saja ia malu karena pipinya pasti sudah sangat merah dan sekaligus senang.

Tangannya masih setia digenggam oleh damar, ia menatap cowok itu
Ia masih saja menampakan wajah datarnya huh

Damar baru ngeh kalau ia menggenggam tangan raya, ia langsung saja melonggarkan genggamannya dan akhirnya terlepas

"Sorry" gumam damar, raya mengerutkan dahinya kenapa dia harus minta maaf kan itu mungkin respek dan dia juga gak buat salah malahan bikin raya baper abis

"H-hm gak papa" jawab raya, sungguh baru kali ini ia secanggung ini
Cowok itu tak menjawab dan masih setia dengan wajah datarnya

Ngomong-ngomong mereka lagi dibelakang panggung, mereka menunggu kawan kawannya. Beberapa panitia melirik iri atau apalah

"M-mar" ucap raya, si empu menengok kearah raya

Ia hanya menaikan alisnya sebelah

"Hm lo abis acara ini lo ngapain?, Mm maksud gw lo gak ngumpul ama temen temenlo gitu" ucap raya

"Gak, kenapa?" Ucap nya

"H-hm mau gak pul---" ucapan raya terpotong, hhh kesel deh mana cewek yang baru datang itu langsung bergelayutan manja di tangan damar OMG

"HAI BABY" teriak cewek itu dan menggandeng tangan damar tanpa seizin orangnnya

Terlihat cowok itu menampilkan wajah tak suka matanya menatap tajam dan dingin, mereka menjadi pusat perhatian orang orang yang melintas dihadapan mereka.

"Chin lepas!" Ketus damar, cewek yang di ketahui bernama chintia itu tetep kekeh dan tak mau melepaskan tangannya, raut wajah chintia cemberut dan sok imut itu, ia semakin meringsek ke damar

"Gak mau!" Kekeuh nya, sungguh habis sudah kesabaran damar, ia sudah mengepalkan tangannya kencang jangan sampe amarahnya memuncak dan membuat keributan yang tiada makna ini

Suasana masih dalam kemeriahan ulang tahun sekolah jangan sampe membuat keributan, jika terjadi maka akan merusak usaha yang telah di buat oleh siswa/i,

Raya masih diam, ia tak mampu berkata kata lagi sebenarnnya ingin sekali menjauhkan damar dari chintia tapi acamannnya tempo lalu membuat ia cemas dan hanya bisa mematung di tempat. Bukannya ia takut tapi...
Chintia akan membuat masalah tambah runyam dan bahkan yang ia tahu dia bakalan melakukan segala cara untuk menjatuhkan orang yang ia tidak suka
Itu lah yang saat ini raya khawatirkan!

Di arah sana teman temannya datang
Tepat! Tak lupa juga dengan ketua osisnya. Mereka sangat tergesa-gesa dan senyuman mereka masih tercetak jelas mungkin mereka tak tahu apa yang terjadi sekarang

"RAYA OMG GILA KEREN BANGET LO" seru erza, sahabatnya menerobos tubuh mungil raya dan memeluknya
Ia hanya bisa menggeleng gelang kepala

Mereka melepaskan pelukan
"DAMAR SUMPAH LO---" ucapan erza terjeda begitu saja, kini ia terdiam ketika melihat cewek itu

Damaraya✓(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang