12.Damaraya

113 5 0
                                    

Ada masanya seseorang butuh teman hidup
Untuk menjadi tempat bersandar dan tempat berbagi kebahagiaan

POV Damar

"Ah sial......" Umpat damar

"Kenapa jadi kaya gini......" Runtukku
Seulas senyum getir tapi 
Rasa emosi yang kalut semuanya menutupi kesan yang manis

Rasa kesal yang melanda kini membuat ku meruntuki kebodohan sendiri. membaringkan tubuhku di kasur
Dan memejamkan mata sebentar berharap semoga akan baik baik saja

Sorot matanya
Menggambar kan kisah indah dimasa lalu kini dimakan waktu yang berkabut
Pada akhirnya semuanya berubah
Tanpa terulang kembali

Kini waktu sudah cukup malam
Damar memutus kan untuk tidur karena besok ia harus ke sekolah

Pagi yang cerah
Menyambut hari yang cerah juga
Damar bangun dari tidur nya
Ia bergegas untuk berangkat sekolah

Ia turun kebawah untuk sekedar sarapan
"Hai kak good morning" sapa nazwa, wajah adiknya yang ceria menjadi faktor kekuatan didiriku

"Morning" seraya tersenyum

"Ayo sarapan mama sudah siapkan, damar nanti kamu enggak usah anterin nazwa sekolah" ucap mamah

"Kenapa ma?"tanya ku

"Kok nazwa gak dianterin kakak sih mah" cemberut nazwa,

Mamahnya mengelus kepala nazwa
"Mamah udah siapin supir pribadi kamu, kamu harus mau ya" bujuk sang mamah kepada anaknya 

"Iyah mah" jawab nazwa lesu, mamah dan aku hanya terkekeh

"Mah damar pamit pergi ke sekolah"
  Damar mencium tangan sang mamah

Ia lekas jalan menuju garasi mengambil motor kesayangan

"Kakak hati hati ya" ucap nazwa dengan teriak

Disana damar sudah lengkap dengan helm dan menaiki motor
Dan menanggapinya dengan anggukan.

Motor itu sudah keluar dari perkarangan rumah itu

Beberapa menit kemudian
Damar sudah sampai sekolah
Kedatangan nya menjadi perhatian semua murid murid yang mungkin baru saja datang

Damar memarkir kan  motornya
Setelah itu ia jalan menyusuri koridor sekolah menuju ruang kelasnya

Damar merasakan ada yang menepuk bahunya ia menoleh seraya mengngkat sebelah alinya
"Hai... Gw bareng kekelas sama lo boleh kan" ucap Raya,
Yah rayalah yang menepuk bahu damar

"Hm" hanya dehaman yang menjadi jawaban
Raya mengembangkan senyuman dibibir nya senyuman manis yang dapat membuat orang terpesona

Damar melihat sekilas kerah raya
Entah kenapa jantungnya berdetak begitu cepat nya

Setelah sampai kelas masing-masing karna kelas mereka berbeda beberapa ruang .

POV author

Didalam sana ia disambut dengan sahabatnya dan tak lupa Fandy tapi ia anggap sebagai teman

Damaraya✓(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang