Chapter 38 - Fury and Regret

13K 1.1K 59
                                    

2nd update
Yang penasaran silahkan lanjut baca.
Siapa yang tebakannya bener?
Hepi reading.
xoxo, io
_________________________________________________



Male scent.

Tercium kuat di indra penciumanku sekarang. Kurasakan dekapannya yang semakin erat. Tanpa sadar aku menghela napasku. Ya, kini aku mengenal siapa pemilik aroma maskulin yang begitu menggoda itu.

"Apa ini yang kamu inginkan?"

Suara yang beberapa menit lalu aku dengar, kini terdengar kembali.

My dear God. Tidak bisakah aku terlepas darinya?

Belum ada suara dariku. Aku masih terdiam mematung. Menyesalkan kenapa aku tidak masuk saja ke ruangan khusus yang memang aku pesan dan istirahat di sana sedari awal. Stupid, Cheryl!

"Jika ingin bepergian dengan feri, tidak perlu melarikan diri dariku."

Jelas dia menyadari aku sudah membuka mataku sekarang, walau tatapannya masih dia arahkan ke pemandangan laut yang terlihat begitu cerah sore ini.

"Kita pulang."

Oh, God, kurasakan kecupan lembutnya di kepalaku saat dia mengucapkan kalimat yang terdengar begitu manis itu.

Tidak ingin semakin terlarut. Perlahan aku menegakkan dudukku dan menatap gray eyes-nya.

"Aku menuju arah pulang sekarang, Ace," ucapku datar.

"Ke mana?"

"Ke mana pun asal tidak ada kamu di sana."

Senyum tipisnya terlihat jelas. Tanpa sadar aku menelan salivaku. Sesaat aku kembali teringat akan ciuman liar darinya sebelumnya. Forget it, Cheryl!

"Kembali ke tempat si brengs*k itu?"

Okay, melelahkan!

Pandanganku tidak lagi pada gray eyes-nya, namun kea rah pemandangan laut yang begitu biru. Jauh lebih baik dari pada melihat wajah tampan tanpa dosanya itu.

"Anywhere."

Jelas aku tidak tahu lagi ke mana tujuanku. Mendatangi tempat Oliver di mana Ace sudah tahu jelas posisinya itu adalah misi bunuh diri. Tentu saja Ace akan membawaku pergi lagi dari sana. 

"Kita berangkat sekarang."

Entah apa maksud kalimat Ace. Aku tidak ingin berpikir keras. Hei, kami di tengah lautan sekarang, jangan bilang dia akan membawaku kembali ke tempatnya dengan speedboat. Oh no, aku tidak menyukainya walau aku belum pernah menaikinya sebelumnya. Apalagi dengan mini dress yang aku pakai sekarang.

Tawa kecilku mulai terdengar.

"Kamu sedang bercanda, Ace."

"Tidak," jawabnya tanpa jeda.

For God sake.

Otakku kembali berpikir keras. Aku yakin dia memilik rencana lain. Ya, meminta bodyguard-nya untuk menjemputnya, bukan dengan kapal pribadi, namun helikopter. Itu masuk akal, aku yakin dia tidak menungguku hingga membuka mataku jika ingin menculikku kembali, namun dia sedang menunggu bodyguard-nya datang. Dan kata 'sekarang' yang dia ucapkan berarti helikopternya sudah datang dan siap untuk membawanya pergi dari feri ini.

Kini dia terlihat berdiri juga mengulurkan tangannya padaku. Tidak ada pergerakan dariku, bahkan aku tidak menatapnya.

"Sekarang, my little girl."

The Damn Demigod - #bountyhunterseries 1.0 [✅] 🔚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang