Chapter 59 - Disappear and Lost

11.5K 983 39
                                    

I can't believe this.

Aku masih terdiam, belum mengatakan apa pun lagi.

How come?

Ya, itu pertanyaanku sekarang. Mungkin dia tahu aku masih dalam kebingunganku, detik berikutnya, dia kembali menggeser layar ponselnya.

It's not black.

It's red.

Warna merah yang mengagumkan. Aku dapat mengatakan warna merah itu membuatnya terlihat semakin sempurna. Beberapa foto dia perlihatkan padaku, semuanya sama, warna merah rambutnya terlihat mengagumkan.

Sekali lagi mataku membola, bukan usia sama yang sekarang dia perlihatkan padaku. Aku bisa mengatakan itu adalah masa kecil seseorang yang mengagumkan itu dengan warna rambut merah yang sama.

Oh God.

Jantungku mulai berdetak cepat dan tanpa sadar aku menutup mulutku juga menggeleng pelan.

It can't be.

"Is it natural color?"

Aku kembali bersuara walau begitu lirih. Ketakutan hebat menyelimutku sekarang. Hal yang sebelumnya tidak terpikirkan olehku kini bagaikan serangan tanpa peringatan sebelumnya, shocking!

"Hmm."

Seperti tidak percaya, aku kembali mengulang pertanyaanku. Mencoba memastikan dia mengerti apa yang aku tanyakan, tidak ada kesalahan dalam menjawab pertanyaanku lebih tepatnya.

"Is it natural hair color?"

"Hmm."

"Natural red hair color?"

"Hmm."

For God sake.

I really can't believe this!

"Tell me," lirihku lagi.

Katakan saja, otakku tidak dapat bekerja dengan baik. Seharusnya aku menenangkannya, bukan sebaliknya, ya, tangan besarnya kembali mengelus lembut kepalaku. Mungkin karena kulit wajahku terlihat begitu pucat sekarang hanya karena apa yang aku lihat juga jawaban singkatnya.

"Red beautiful hair," suara Oliver mulai terdengar, "hal yang menjadi ciri khasnya. Natural hair color, begitu mengagumkan. Dia menyukai warna rambutnya itu hingga, hari itu tiba. Hari yang mengubah hidupnya, ya, trauma itu setelah kejadian mengerikan yang dia saksikan sendiri."

"Apa?"

"Melihat seseorang dieksekusi dengan begitu brutal," sesaat dia berhenti, "butchered into pieces."

Tanpa sadar, aku kembali menutup mulutku. Bisa kubayangkan hal itu, sangat mengerikan!

"Saat itu aku tidak mengetahui siapa korban itu. Dia tidak bercerita pasca traumanya itu, hingga kejadian di tempat Ace," lagi dia berhenti sesaat, "kamu sudah tahu yang terjadi setelah itu."

Aku mengangguk pelan dengan tangan yang semakin erat memeluk tubuhnya. Oh God, apa yang ada di pikiranku adalah benar, ya, dia mengalami trauma.

"Tidak ingin orang di luar sana mengenali siapa dirinya nanti yang sudah pasti akan membahayakan nyawanya, aku memintanya untuk mengubah warna rambutnya, membuatnya menjadi hitam sejak hari itu hingga sekarang."

Mungkin otakku sudah kembali bekerja dengan baik sekarang hingga aku dapat mencerna setiap kalimat Oliver.

"She's beautiful, red, black, dia tetap terlihat begitu cantik, Oliver."

The Damn Demigod - #bountyhunterseries 1.0 [✅] 🔚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang