Chapter 23 - Sign and Action

17.2K 1.2K 42
                                    

"Sign it."

Dalam, sexy, itu suara yang kembali terdengar hingga aku kembali membuka mataku. Tentu, aku melayang karena ciuman dalamnya.

"Di mana?" ucapku dengan senyum.

Oliver menunjuk ipad-nya, tepat di area di mana aku harus memberikan tanda tanganku di surat kontrak itu, tentu saja sebagai client-nya.

"Apa itu harus?"

"Ya," jawabnya cepat.

"Apa ini aman?" sesaat aku berhenti, "apa kamu tidak akan menggunakan tanda tanganku untuk hal lain, Oliver?"

Bukannya aku tidak percaya padanya, namun apa salahnya memastikan?

"Example?"

"Pengalihan kekayaaan, semua aset yang aku punya. Menghadapi genius hacker sepertimu, aku harus berhati-hati," bisikku tepat di telinganya.

Aku kembali menatapnya, masih dengan senyumku, detik selanjutnya, dia mengucup bibirku, "ada lagi?" ucapnya begitu tenang.

"Mungkin," lirihku, kembali berbisik padanya, "surat nikah," sengaja aku mengigit kecil telinganya dan tatapan yang berbeda yang aku dapatkan. Bukan ekspresi datar seperti biasanya, namun, my dear God, senyum tipis. Baru pertama aku melihat dia tersenyum hingga tanpa sadar aku tertegun. Demi Apollo, he's d*mn charming.

Sepintas aku mengingat kembali laki-laki mempesona itu, ya, Evil Ace, seperti itu cara dia tersenyum yang tentu saja membuat Evil Ace semakin terlihat tampan.

"Apa itu benar, Oliver?"

Suaraku kembali terdengar setelah senyum tipis Oliver hilang dari bibirnya dan digantikan expresi datar juga dingin. Mungkin ini lebih baik. Aku yakin akan hilang fokus jika terus melihat senyum tipisnyanya.

"Itu tidak akan terjadi."

Detik itu juga tawa kecilku terdengar, "okay, aku akan menanda tanganinya."

"Good."

Aku menggangguk pelan dengan menanda tangani surat kontrak di ipad-nya itu.

"Oliver."

Aku masih di posisiku, masih dalam pangkuannya, menghadap tepat ke arahnya dengan tanganku yang sudah memegang kaosnya tepat di bagian dada.

"Kapan misi ini dimulai?"

"Besok."

"Apa aku boleh ikut? Maksudku, membantumu mencarinya, ya, apa saja, mungkin membantu meretas apapun untuk mempercepatnya?"

Oliver masih terdiam, seperti menunggu kalimatku selanjutnya.

"Oh God, tidak ada sentuhan kecil untuk mempercepatnya. Aku harap kamu tahu soal itu. Dan, ya, kamu bukan that bounty hunter, the best and bad.."

Kalimatku terputus, dia sudah mengecup bibirku. Hei apa dia tidak ingin aku mengucapkan kata seperti yang dia ucapkan mengenai pembunuh bayaran itu, bad *ss

"Oliver," sesaat aku berhenti, memastikan dia mendengarku, "tidak ada sentuhan kecil, berjanjilah."

"Ya," jawabnya cepat dengan ekspresi datarnya.

"Terima kasih."

Dia mengangguk pelan, "wanna go out for fresh air?" ucapnya pelan.

Oh God, aku melupakan hal itu yang seharusnya aku lakukan dengan Violet sedari tadi jika Oliver tidak memintaku duduk untuk membicarakan kontrak itu.

The Damn Demigod - #bountyhunterseries 1.0 [✅] 🔚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang