Part 4

3.4K 415 115
                                    


Sorry for typo 😊










Insight Moonlight

Part 4

















Pagi-pagi sekali, matahari baru saja muncul dari balik peraduannya. Beberapa gelintir orang sudah sibuk dengan rutinitas mereka. Beberapa lagi masih meringkuk di balik selimut tebal dan hangat. Menggeliat saja di atas tempat tidur, sama seperti Taehyung.

Ia tidak mempedulikan ketika Hyerin menggedor pintu paviliun dan memencet bel berkali-kali. Taehyung masih mengakar di atas ranjangnya. Ia tidak mau diganggu. Ia tidur terlalu larut semalam. Ia menginginkan tambahan waktu lagi untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Tapi Hyerin selalu tidak bersahabat. Ia selalu ontime membangunkan Taehyung tiap pagi jam enam tepat, tidak kurang dan juga tidak lebih. Tn. Jeon memang sangat bagus mencanangkan aturan disiplin dalam keluarganya. Hal serupa pasti juga terjadi di perusahaan yang sedang ia pimpin saat ini.

“Anda nanti akan terbiasa,” Seloroh Hyerin mendengar gerutuan samar Taehyung dengan satu mata yang belum terbuka sempurna.

Seperti biasa, ketika Hyerin menyiapkan sarapan untuk Taehyung, pemuda itu melanjutkan tidurnya diatas sofa. Ia tidak mempedulikan apa yang Hyerin bicarakan. Ia sama sekali tidak tertarik dengan rules yang selalu Hyerin soundingkan. Wanita memang terlahir bawel sejak nenek moyang, apapun posisinya apapun pekerjaannya.

Hyerin berhenti sejenak dari ocehannya. Ia menangkap kepala Taehyung yang terhuyung jatuh saat Taehyung kembali terlelap dalam posisi duduk di sofa. Hyerin merebahkan Taehyung perlahan di shofa sembari bergerumul tak jelas dengan kebiasaan buruk Taehyung yang tidak pernah tepat waktu masalah tidur dan juga bangun tidur.

“Yaampun! Anak ini umur berapa sih?” Gumam Hyerin lirih.

Hyerin melihat ponsel Taehyung tergeletak begitu saja di meja dekat tempat tidurnya. Ia melihat Taehyung masih terlelap di sofa. Hyerin berniat untuk mengambil ponsel itu. Bukan untuk mencurinya, melainkan hanya untuk mengacak-acak isinya saja.

Ia terlalu penasaran dengan Taehyung selama ini. Belum sempat tangannya meraih ponsel itu mendadak ponsel itu berdering. Seseorang menghubungi Taehyung sepagi ini. Hyerin terlonjak kaget dan menarik kembali tangannya.

“Kenapa kaget?” Tanya Taehyung yang mendadak berdiri dengan rambut yang masih acak-acakan dan mata sayup.

Semakin menambah keterkejutan Hyerin, karena ia merasa Taehyung masih tidur nyenyak di sofa beberapa saat lalu. Sorot mata Taehyung nampak mengerikan membuat Hyerin tak berani menatapnya. Mungkin karena ia sudah punya niat tak baik.

“Bawakan kemari,” Pinta Taehyung menunjuk ke arah ponselnya yang masih berdering.

Hyerin menghela nafasnya lega, saat Taehyung menerima panggilan tak dikenal itu jauh darinya. Ia benar-benar terkejut saat Taehyung tanpa suara sudah berdiri di ambang pintu. Mungkinkah jika pemuda itu sudah melihat apa yang akan Hyerin lakukan sejak awal.

Tapi setelah menerima telpon dari Jimin, Taehyung tak bergeming sama sekali. Ia juga tidak mengucapkan sepatah katapun kepada Hyerin. Sampai akhirnya Hyerin meninggalkan paviliun Taehyung.

Jimin sudah mendapatkan rekaman cctv terbaru di tempat ditemukannya mayat perempuan yang tanpa sehelai kain. Jimin meminta waktu Taehyung untuk bertemu dengannya mengurai tiap detail gambar yang terrekam. Taehyung semakin semangat membantu Jimin memecahkan kasus ini. Karena ada satu point lagi yang ia peroleh.

“Kenapa dia membuang mayat-mayat itu ditempat yang ada cctv nya, dia bukan orang tolol ternyata,” Ucap Taehyung sambil menyeringai.

“Dia mengarahkan polisi untuk mengacak-acak cctv di setiap TKP, kita tidak menemukan apapun di semua cctv yang merekam aktivitas TKP kan, itu artinya kepuasaanya ada dua macam, pertama dia puas dengan aksi pembantaiannya, kedua dia puas melihat kalian bingung, dia puas mempermainkan polisi, dia orang yang ambisius, kurasa dia tidak bisa dianggap enteng,” Ungkap Taehyung.

Insight Moonlight ( Vkook / Yaoi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang