Insight Moonlight ( Vkook / Yaoi )

Part 19

😘😘😘

Sorry for typo 😘

Insight Moonlight
Part 19

Malam tak pernah sedingin ini ketika angin jahat berhembus pelan. Ruas dalam keheningan menjadi tamparan nyata sepinya kehidupan. Bising, riuhnya lalu lintas padat pusat kota metropolitan. Tak membuat surut hening dalam kelamnya malam. Rembulan menggantung hanya bisa berpangku tangan.

Dingin tak akan pernah bisa menembus tebalnya dinding kamar rawat. Dingin tak mampu mengusik tidur si manis yang terlelap tanpa beban. Setelah beberapa jam menegang karena keterkejutan yang membuatnya tak bisa tenang. Menjadi tak terkendalikan dengan luapan rasa marah bercampur kekecewaan. Kecewa atas rasa kehilangan.

“Bagaimana bisa terjadi?”

Taehyung melempar pandanganya pada sosok paruh baya yang duduk di sisi brankart yang lain, bersebrangan dengannya. Tatapannya tak menjelaskan arti sebuah perasaan. Sekalipun yang ada di depannya ada sosok mertua yang masih harus ia perlakukan penuh hormat.

“Aku tidak menjaganya dengan baik,” Jawab Taehyung, dengan mata menatap piasnya wajah Jungkook.

“Aku menyiksa anak kesayangan mu, membuatnya kurang kasih sayang dan stress berlebihan, aku tidak peduli apakah kebutuhan nutrisinya tercukupi, apakah dia membutuhkan perawatan yang lain, atau apakah dia merindukan mu atau tidak, dimataku sejak pernikahan hari itu sampai detik sebelum dia pingsan aku hanya ingin membalas dendam pada mu,” Sambung Taehyung, yang masih dalam kendali Allend.

Jeon Junghan sejenak mengulum senyum dalam diam. Senyum getir yang tak akan pernah bisa ia tunjukkan di depan wajah anak semata wayang. Jeon Junghan menelan mentah-mentah rasa pahit dalam lidah dari makna kalimat yang Taehyung lontarkan. Tanpa peduli, apakah itu Taehyung atau sisinya yang lain. Jeon Junghan, beranjak dari duduknya dan memangkas jarak antara dirinya dengan sang menantu.

“Ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan mu,” Ucap Jeon Junghan dalam radius satu jengkal dengan Taehyung.

“Tentu saja, ada banyak fakta tak terungkap yang harus anda pertanggung jawabkan, Tuan Jeon,” Balas Taehyung dengan kilat mata yang tak bersahabat.

“Tolong jangan di sini, biarkan anak ku istirahat dengan tenang,”

“Aku juga tidak berniat melibatkan dia lebih jauh lagi,”

Taehyung beranjak seketika dan mengikuti kemana Jeon Junghan melangkah. Rumah sakit itu berlantai belasan. Ruang VIP dimana Jungkook di rawat ada di beberapa lantai teratas. Sangat mudah bagi mereka untuk menjangkau landasan heli di atap gedung.

Malam itu, udara semakin dingin. Langit pun menggelap tanpa rembulan. Suasana menjadi mencekam tanpa hadirnya taburan bintang. Malam itu, menjadi saksi dimana sebuah dendam terpendam harus di uangkapkan tanpa sisa. Antara hati dari masa lalu dengan hati dari seorang korban.

Pukk

Jeon Junghan melempar sebuah flashdisk kepada Taehyung. Dengan reflek seorang Allend yang bagus, flashdisk itu tertangkap sempurna oleh uluran tangan Allend. Tanpa harus mendarat sia-sia di pelataran keras yang bisa membuatnya hancur berantakan.