BK II 뷔국 - 2A

7.5K 884 2
                                    

"Sial! Kenapa aku harus berkencan dengan temanku sendiri sepulang kuliah Seperti ini? Yoongi, kamu butuh kencan serius." Seokjin mengeluh

Yoongi hanya meminta Seokjin untuk memberinya tumpangan untuk membeli beberapa alat tulis

—Tapi Seokjin terus mengeluh seakan Yoongi sudah merampas seluruh hidupnya.

Maafkan aku kalau aku mengambil satu atau dua jam waktu kencanmu dengan Sowon. Gumam Yoongi dalam hati.

Sebenarnya Yoongi benci pergi ke Mall sendirian. Karna itulah dia mengajak Seokjin untuk menemaninya pergi.

"Tidak, aku tidak menginginkan nya sekarang." Yoongi menjawab sambil mencoba pena biru yang dipegangnya.

"Tentu saja, karna Sekarang kamu sudah punya 'Bulan Kampus' yang rela jadi pelayanmu." Seokjin menggoda Yoongi

Tapi Yoongi tidak beraksi apa apa, Seokjin melihat ada yang salah dengan Yoongi.

Yoongi kembali teringat pembicaraan manis antara Jimin dan Seulgi mantan pacarnya pada beberapa hari terakhir.

Perasaan aneh yang tidak bisa Yoongi jelaskan.

Setelah Jimin menjelaskan semuanya pada Yoongi disitu dia mulai berpikir dan merasa aneh sendiri.

Jimin mengatakan yang sebenarnya. Agar dia mempercayainya, dan Yoongi merasa lebih aneh lagi. Yoongi merasa tidak ingin mempercayainya.

—Karna saat itu Jimin seperti sudah terbiasa dengan semua yang terjadi antara Dia dan Seulgi.

























"Apa yang terjadi denganmu? Lihatlah wajahmu Sekarang." Seokjin berkata sambil menusukan pena ke pipi Yoongi. "Ceritalah semuanya padaku."

"Tidak ada." Jawab Yoongi cepat.

"Aku tidak percaya, kita sudah berteman sejak lama, aku tahu, aku bisa melihatnya, ada sesuatu yang menganggumu."

"Sungguh tidak ada. Aku sudah selesai memilih. Apa kamu mau membeli sesuatu?" Yoongi mengalihkan pembicaraan.

"Jangan mengubah pokok pembicaraan. Lupakan hal lain. Ceritakan padaku." Seokjin merangkul bahu Yoongi.

Yoongi merasa risih dengan kelakuan Seokjin. Begitu banyak orang disekitar situ.

"Kamu mau mengatakannya atau tidak? Kalau tidak, maka aku tidak akan mengantarkanmu pulang ke asrama, kamu harus pulang sendiri." Ancam Seokjin.

"Seokjin, lepaskan aku." Yoongi berkata.

"Ayo cerita." Desak Seokjin.

"Lepaskan aku dulu, aku tidak bisa bernapas."

"Yoongi hyung."

Tiba tiba seseorang memanggil Yoongi.
Yoongi terbatuk setelah Seokjin melepaskannya. Yoongi menatap ke sumber suara.

Park Jimin 'Bulan Kampus' yang baru.  Sumber masalah yang slalu membuat Yoongi pusing sudah berdiri didepannya.

"Aku tunggu dikasir." Yoongi memutuskan untuk menjauh dari Jimin.

"Yak, Yoongi!" Teriak Seokjin melihat Yoongi berlalu begitu saja.

"Hei 'Bulan Kampus' baru." Seokjin mulai menyapa.

Jimin membalas sapaan SeokJin lalu segera menyusul Yoongi ke kasir. Seokjin pergi setelah sebelumnya bertanya pada Yoongi.

"Sial, apa kalian sudah menjadi pasangan Sekarang?" Seokjin berkata sambil menggoda Yoongi. Kemudian dia pergi meninggalkan Yoongi dan Jimin.

"Hyung ..." Jimin berkata.

"Berapa?" Tanya Yoongi pada kasir dan tidak menghiraukan Jimin.

"Ada apa? Kenapa hyung tidak membalas pesanku?" Tanya Jimin.

Tanpa basa basi Jimin Langsung ke inti masalahnya.

"Aku sedang terburu buru bisakah sedikit lebih cepat." Yoongi berkata pada si kasir.

Jimin mengambil sesuatu dan meletakkannya diatas meja kasir dan berkata ...

"Tambah ini, jadi semuanya berapa?"

Terpaksa Yoongi harus mulai bicara dengan Jimin.

"Apaan ini? Aku tidak mau membayarkannya." Yoongi berkata sinis.

"Aku yang akan membayarkan nya Hyung, jangan khawatir." Ujar Jimin.

"Akhirnya Hyung mau bicara denganku, sungguh, apa yang terjadi denganmu Hyung dalam beberapa hari ini?" Jimin menghela nafas. "Apa aku melakukan sesuatu yang salah? Tolong beritahu aku Hyung, aku memang sangat bodoh dan tidak tahu apa apa mengenaimu."

Yoongi tidak tahu harus berkata apa karna Yoongi bahkan tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Yoongi juga membenci perasaannya sekarang.

"Jadi ... setelah ini, Hyung harus mentraktirku minum Starbucks, bagaimana?" Ajak Jimin.

Belanjaan Yoongi Sekarang berada ditangan Jimin. Jimin tidak sebodoh apa yang Yoongi pikir.

"Sialan. Aku akan membayar belanjaanku Sekarang juga." Baru Yoongi mau mengeluarkan dompetnya, Tapi Jimin lebih dulu mendorong tubuh Yoongi pergi keluar.

....





























"Bisa ceritakan Sekarang kenapa Hyung tidak membalas pesanku?" Tanya Jimin.

Yoongi meminum kopinya sebelum menjawab.

"Sibuk." Jawab Yoongi singkat.

"Sibuk?" Tanya Jimin.

"Iya."

"Sibuk atau tidak mau bicara denganku lagi?" Jimin berkata dengan ekspresi sedih.

Sial! Kenapa aku harus merasa bersalah? Kenapa dia juga haru memasang wajah sedih dihadapanku? Itu bukan masalah besar. Itu cuma pesan. Gumam Yoongi.

"Apa aku menganggumu Hyung?" Tanya Jimin lagi.

"Aku akan berkata jujur denganmu." Yoongi berpikir dia harus mengatakannya.

"Apa?" Tanya Jimin penasaran.

"Hmm..."

"Tunggu sebentar." Jimin mengacungkan jari telunjuknya untuk menghentikan Yoongi. "Aku harus berisiap siap sebelum hyung menghancurkan hatiku." Jimin meminum kopinya dan menarik napas dalam dalam.

"Emangnya menurut kamu, apa yang akan aku katakan?" Tanya Yoongi penasaran.

"Hyung akan mengatakan 'Pergilah dariku, aku tidak akan pernah menyukaimu, kamu playboy, kamu pembohong palsu dan tidak pernah tulus pada siapapun." Jimin menirukan gaya Yoongi.

"Apa aku benar?"

Yoongi akhirnya tertawa kecil melihat kelakuan Jimin barusan.

"Apa? Berhenti mentertawakanku."

"Tapi kamu lucu."

"Jadi, apa aku benar?" Tanya jimin."

"Sebagaian." Jawab Yoongi.

























TBC.

Up lagi nih ...
karna lagi senang 2Moons S2 nya
Bakal tayang lagi

BULAN KAMPUS II [VK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang