BULAN KAMPUS II [VK] ✓

BK II 뷔국 (M)

Jungkook POV

"Kookie..."

"Hmm?" Taehyung yang sedang berbaring di atas tubuh rampingku, melihatku melalui cahaya yang redup.

Tidak ada yang salah dengan penerangan dikamar tidurku. Aku hanya tidak tahu kenapa aku merasa seakan semuanya terlihat sedikit lebih gelap hari ini.

Suasananya sangat tenang dan menenangkan, tapi suasana yang sempurna dan nyaman hanya membuatku merasa lebih gugup. Kupikir aku tahu alasannya. Pria ini—pria tampan yang berada di depanku—dia akan menyatakan kepemilikannya atas diriku malam ini. Pria yang telah kuinginkan untuk waktu yang sangat lama.

Taehyung tampan dan mempesona—seperti dewa. Taehyung mempunyai kulit yang halus dan sempurna, sepasang mata manis yang berkilauan, hidung yang sempurna dan bibir yang indah. Seakan Taehyung diciptakan dengan sempurna. otot otot ditubuhnya terus mengingatkan diriku akan betapa beruntungnya diriku sekarang, untuk mendapatkan dirinya dengan berada disisinya. Seakan kami diciptakan untuk satu sama lain.

Dia memilihku—dan aku memilihnya.

"Kalau kau belum siap, aku bisa menunggu." Suara Taehyung sedikit gemetar dan menyebabkan seluruh sistem tubuhku bergetar dengan lebih bergairah.

Aku tahu kalau Taehyung tidak bersungguh-sungguh mengatakannya. Taehyung hanya gugup seperti diriku dengan semua keajaiban yang akan terjadi malam ini.

Taehyung tertawa lembut sebelum dia menariku ke dalam pelukannya yang erat. Aku dapat merasakan napas Taehyung yang hangat, sementara kedua tangannya mulai bekerja untuk melepaskan kancing pakaianku satu persatu. Sepasang matanya yang bersinar tidak pernah melepaskan pandangannya dariku, membuatku merasa telanjang. Terlepas dari pakaian tipisku yang masih berada di tempatnya masing masing, sejak kami tiba di ruanganku.

Aku meleleh dari tatapan manisnya. Aku bersumpah aku belum pernah dipandang dengan jenis kontak mata seperti ini. Ini sangat manis atau mungkin terlalu manis. Ini seperti racun. Manis tapi racun sesuai dengan style Taehyung.

"Sialan—aku merasa sangat pemalu sekarang." Taehyung berbicara dengan lembut. "Kamu membuatku kehilangan kepercayaan diriku."

"Kenapa?" Kami berbicara dengan suara yang hampir berbisik. Wajah kami begitu dekat.

"Bingung, apa aku bisa memuaskan dirimu." Taehyung berbicara sementara kedua tangannya masih bekerja untuk melepaskan pakaianku.

Setelah waktu yang terasa sangat lama dalam membuka ratusan kancing pada pakaianku, akhirnya aku berbaring dengan bagian atas tubuhku yang terbuka didepan matanya.

"Kau melakukannya dengan sangat baik di kamar mandi tadi." Aku menggoda Taehyung.

"Jangan memberikan kontak mata seperti itu padaku."

"Hm?"

"Kau sedang merayuku?" Taehyung menekan tubuhnya di tubuhku.

Astaga! Aku dapat merasakan kehangatan tubuh Taehyung. Tubuhnya padat dan cukup ramping.

Aku sedikit mengangkat kepalaku untuk menerima ciuman Taehyung, sesaat setelah Taehyung merendahkan tubuhnya. Ini adalah pertama kalinya aku merasa ciumannya sangat berbeda. Ciuman ini sangat mendebarkan dan menggairahkan. Aku dapat merasakan kegairahan yang keluar masuk diantara kita berdua.

Kami telah menunggu terlalu lama untuk ini. Aku tidak tahu. Aku tidak bisa menjelaskan perasaanku saat ini dengan benar. Itu diluar penalaranku. Rasanya sangat tepat dan menakjubkan. Kami saling menyentuh dan mencium tanpa henti. Tubuh kita saling bersentuhan untuk memancarkan kebahagiaan, kehangatan dan cinta tanpa henti.