BULAN KAMPUS II [VK] ✓

BK II 뷔국 - 14B

Di bar belakang kampus ...

Kami menyukai tempat ini karna mereka tidak memutar musik yang terlalu keras. Bar ini lebih seperti sebuah bar khusus untuk bertemu dengan teman dan mengobrol. Dan, yang lebih lagi itu dekat dengan apartemen kami.

Tidak perlu waktu lama untuk menunggu pasangan yang kasmaran ini untuk tiba disini. Sial! Aku benci mereka berdua.

Mereka terlihat sangat manis bersama sama. Aku tidak ingin berbicara tentang Taehyung lagi, karna dia sudah mendapatkan semua perhatian dari para wanita yang berada di dalam bar ini.

—tapi di sisi lain, Jungkook datang dengan mengenakan jaket yang agak kebesaran sehingga membuat nya menyusut Seperti bocah kecil yang manis.

Ya ampun .... Benar benar manis.

"Apa yang sedang kau lihat?" itulah bagaimana Taehyung menyapaku dengan keras.

Aku hampir terlompat dari tempat duduk ku ketika Taehyung hampir berteriak padaku.

"Kau benar benar bangsat, Hyung. Cukup sudah. Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Bunny, ayo kita pulang."

Taehyung mendorong Jungkook kembali sehingga pria manis itu hampir terjatuh karna pengaruh dorongan nya.

Aku bergegas menarik Taehyung kembali ke meja kami, sebelum dia bergegas keluar dengan marah. Tentu saja, aku harus memenangkan pria ini sebelum aku kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Seokjin ku.

"Namjoon hyung, apa yang terjadi pada wajah mu?" Jungkook bertanya setelah mereka berdua duduk di bangku di sebrangku dan melihat ke wajah ku dengan terkejut.

"Masalah pria." Aku berkata sambil tersenyum.

Jungkook melihat ku dengan wajah kagum. Aku ingat Jimin pernah memberitahu ku bahwa Jungkook menganggapku sebagai idola nya.

Tapi percayalah padaku, baby. Jangan mencoba nya. Hal ini hanya akan membuat mu seperti seorang gadis tomboy yang berotot.

"Kau yang pesan!!" Taehyung membanting menu diatas meja dengan cukup keras sehingga membuat ku dan Jungkook terkejut. :')

Aku menduga bahwa mendapati pria manis ini bergabung dengan kami adalah suatu kesalahan BESAR.

—tapi rasanya cukup menyenangkan untuk melihat Taehyung menjadi begitu posesif atas dirinya daripada mengkhawatirkan Taehyung marah pada ku karna aku tidak lagi memikirkan Jungkook sebagai seseorang yang istimewa.

Apakah kalian berdua tidak sadar bagaimana sempurna nya kalian satu sama lain sehingga tidak ada seorang lainpun yang bisa masuk di antara kalian berdua.

"Hanya itu yang bisa kamu minum untuk malam ini."

"Hanya sebotol Smirnoff?" Jungkook mulai protes.

"Lusa, kamu akan menghadapi ujian, ingat? Kamu tidak boleh sakit. kamu harus belajar, Bunny."

"Baiklah ..."

Hah! Betapa mudah nya itu.

"Ini ..." Taehyung menyerahkan ponselnya pada Jungkook. "Kamu belum menyelesaikan level itu, kan?"