BK II 뷔국 - 16B

4.1K 515 25
                                    

Yoongi POV.

Di dalam mobil ...


Awalnya keheningan total menyelimuti mobil, jadi aku berusaha untuk meredekan ketegangan dengan menyalakan radio. Jimin terlihat menyukai setiap lagu yang muncul.


















Lalu lintasnya sangat buruk. Kami bergerak merayap di jalan raya dengan bangunan mengelilingiku dan matahari terbenam. aku tidak pernah terpikirkan oleh ku jika aku bisa pulang ke rumah bersama Jimin.





"Aku ingat dulu waktu jaman SMA—kamu selalu pulang ke rumah bersama keluarga mu." Dia memulai percakapan yang bagus. Hanya mendengarkan musik dan melihat dia menari membuatku merasa canggung malu.



Mengapa aku harus malu?!?!





"Umm ..."


"Tapi biasanya anak anak bisa pulang sendiri?" Jimin menggodaku lagi.


"Diam! Mereka peduli Dan perhatian dengan keselamatan ku, oke?"


"Hahaha aku bercanda Hyung. Aku terbiasa dengan gambaran itu—setiap kali aku membawa Jungkook ke suatu tempat setelah waktu sekolah, Appa nya slalu menyuruh seseorang untuk menjemputnya tepat pukul 2PM atau 3PM."


"Aku tak kaget—jika aku memiliki anak laki laki imut seperti Jungkook, aku juga khawatir." Aku mengatakan yang sebenarnya.


"Uhm.. bagaimana dengan keluarga mu? Apakah mereka posesif terhadap mu juga?" Aku melihat wajah Jimin ... Tampan dengan bentui hidung yang sempurna—dia seperti nya khawatir dengan jawabanku.


"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"


"Bukankah kamu tahu kenapa aku bertanya?" Dia menatapku seperti dia tidak mengarapkan pertanyaan itu. "Sebenarnya ... Aku tidak bisa lebih dekat denganmu dari teman temanmu. Seokjin hyung pernah mempunyai perasaan terhadap dirimu. Lupakan tentang Taehyung, kelihatanya dia berada di dekat Jungkook, tapi setiap kali namamu disebutkan, dia slalu menghindari percakapan." Aku tersenyum kecil.




Pria besar yang kebetulan menjadi bos kami, membawa semua sahabatnya bersama dirinya untuk belajar di fakultas kedokteran. Tidak perlu dipertanyakan lagi, kenapa dia cenderung menjadi teman keparat yang sangat posesif di antara kami bertiga.






















Terutama akhir akhir ini, Taehyung bahkan semakin parah. Kami harus memberitahukan semuanya padanya. Setiap telpon yang kami terima, kami harus memberitahu dirinya, siapa yang menelpon kami.




Setiap kami pergi keluar, Taehyung harus tahu kemana kami pergi dan dengan siapa, sehingga terkadang aku berpikir dia menjadi sedikit berlebihan.





" ... Jadi ku pikir satu satunya cara yang tersisa adalah mendekati dirimu melalui keluargamu, terutama melalui eomma dan appa mu." Mataku terbelalak terbuka lebar. Itu tidak boleh terjadi. Dia pasti sedang bercanda denganku.


"Apa yang sedang kau katakan?"


"Aku akan berusaha untuk dekat dengan eomma mu dan appa mu."


"Fuck! Tidak!"


"Kenapa?" Jimin terlihat agak terkejut melihatku memperlihatkan reaksi yang begitu ketakutan.


"Kau mengetahui cinta kita tidak akan seperti orang lain." Tiba tiba Jimin terdiam. Aku tidak tahu apa yang sedang di pikirkan nya. Tapi aku yakin tidak semua orang di korea terbuka menerima cinta seperti ini. Sangat tabu. Dan memang benar orang tuaku memiliki banyak anak, tapi tidak seorang pun di dalam keluarga kami gay. Ini tidak mungkin.





















BULAN KAMPUS II [VK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang