BULAN KAMPUS II [VK] ✓

BK II 뷔국 -17A

Ayooo yang kangen BK II mana??:'>

Yoongi POV

"Bogum hyung!" Aku keluar dari mobil dengan cepat. Ini parah. Aku yakin kalau wajahku memperlihatkan betapa terkejutnya diriku didepan kakak tertuaku sekarang. Aku tidak berpikir bahwa kaca jendela mobil cukup gelap untuk menyembunyikan semua yang telah terjadi didalam mobil untuk tidak disaksikan oleh Bogum hyung.

"Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan dengan pria itu?!" Bogum Hyung bertanya padaku dengan membentak. Bentakkan nya hampir cukup keras untuk didengar oleh para tetangga.

Apa yang kulakukan sekarang? Bogum hyung adalah kakak sulungku dan dia pasti sangat terkejut melihat kami melakukan sesuatu seperti itu didepan rumah kami. Aku bisa melihat tubuhnya gemetar. Jelas dia terkejut dan sangat marah di saat yang bersamaan.

Aku merasa sekujur tubuhku lumpuh, dari ujung kepala hingga kakiku. Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi aku juga tidak tahu apa yang dapat kukatakan. Aku hanya bisa menggunakan buku buku jariku untuk memukul kepalaku terus menerus. Seharusnya aku mengatakan sesuatu untuk membuat situasi yang buruk ini menjadi lebih baik.

"Annyeong haseo ..." Seseorang dibelakang ku mencoba untuk membantu, tapi aku tidak tahu apakah dia akan memapu membuat keadaan menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Tapi aku yakin Jimin tidak terkejut atau syok dengan situasi didepan kami. Bahkan tidak sedikit pun. Ini juga pertama kali nya aku melihat dia menjadi sangat keren. Dia lebih muda dariku tapi dia bisa menghadapi masalah.

"Siapa kamu?" Bagum Hyung menatap Jimin. Dia masih marah dan merasa tidak dipercaya.

"Pacar Yoongi." Jawabannya membuat aku langsung menatapnya. Jimin tidak menatapku tapi menatap wajah Bogum hyung, yang aku yakin amat sangat merah karena marah. Aku menelan ketakutanku dan harus mengikuti kebohongan nya. Aku tidak punya pilihan selain memperbaiki situasi ini.

"Pacar?"

"Ya. Pacar." Jimin melingkarkan lengannya di bahuku dengan tenang, tapi aku bisa merasakan detak jantungnya cukup keras.

Bogum hyung melihat wajah kami dan mengalihkan mukanya. Dia bertindak seperti dia tidak ingin tahu tentang semua ini.

Aku menengok ke belakang untuk melihat wajah Jimin. Sementara dia menatap wajahku dan tersenyum. Dia mungkin berpikir bahwa aku akan meneriakinya tentang kebohongan itu, jadi dia memberi aku senyuman lagi dan berkata agar aku diam.

"Shhh ..." Aku tidak akan bertindak padanya atau apapun. Aku hanya penasaran bagaimana dia bisa berani menghadapi keluargaku tanpa takut atau khawatir. Dia terlihat sangat keren dan tenang tentang ini.

"Aku tahu saat ini hal ini cukup normal, aku juga memiliki beberapa teman gay." Bogum hyung berbicara lebih seperti bergumam pada dirinya sendiri daripada berbicara denganku. "Tapi aku beritahu, Yoongi tingkah lakumu mengejutkanku. Ini ada didepan rumah kita."

"Ini benar benar salahku Hyung."

"Bukan, ini salahku." Seharusnya aku tidak membiarkan Jimin menanggung semua kesalahannya.

"Aku sangat menyesal hyung." Bogum hyung pasti pusing memikirkan hal ini. Dia menatapku seperti ada begitu banyak pertanyaan untuk ditanyakan, tapi sekarang anggota keluargaku keluar dari rumah karena mereka tahu bahwa aku telah tiba, jadi Bogum hyung tidak bisa membicarakannya lagi denganku.