Sinar mentari pagi itu menerobos masuk melewati celah - celah gorden, membangunkan se sosok malaikat cantik yang masih bergelung manja di pelukan sang suami.
Felix membuka matanya , dan menemukan wajah changbin hanya berjarak beberapa centi. Perlahan kedua mata changbin terbuka karena merasakan sedikit pergerakan dari felix.
Chup~
"Morning kiss." gumamnya dengan suara rendah khas orang yang bangun tidur.
felix hanya terkekeh pelan, "Ayo bangun."
"Jam berapa?"
"Setengah enam." jawab felix sambil melirik jam digital diatas nakas.
"30 menit lagi." gumam changbin kembali memejamkan matanya. felix hanya menggelengkan kepalanya sambil merapikan rambut changbin yang berantakan, lalu menyelimutinya.
Ia beranjak dari tidurnya, dengan langkah terseok dan sedikit meringis. Ia berjalan ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi. Di dalam kamar mandi ia membuka dua kancing piyama nya, dan terlihat banyak kissmark dari bahu hingga dadanya. tanpa sadar ia tersenyum sendiri mengingat apa yang changbin lakukan semalam terhadapnya.
Ingat bahwa hari semakin siang, felix bergegas keluar untuk membangunkan anak - anaknya. Pertama ia menuju kamar Chayoung, putri bungsunya itu lebih mudah dibangunkan daripada Yongbin sang kakak.
"Youngie~, wake up baby. Ayo mandi, dan mommy akan mengantarmu ke rumah jiho." chayoung sedikit menggeliat kecil sebelum melonjak turun dari ranjang dan berlari memasuki kamar mandi saat mendengar felix berbisik.
felix terkekeh melihat putri kecilnya, ia begitu mengagumi jiho. Putra pertama minsung, teman sekolah Yongbin.
selanjutnya ia beralih ke kamar putranya yang tak beda jauh dengan kamar changbin dulu. Gelap, tapi rapi.
"Yongbin, ayo bangun. "
"5 menit lagi mom~"
ia duduk di tepi ranjang, dan mengusap rambut yongbin lembut,
"yongbin sayang, ayo bangun atau mommy bakar semua koleksi video game kamu"
ajaib, yongbin langsung terbangun dan lari masuk ke kamar mandi sambil berteriak,
"Okay, you win mom" membuat felix tertawa pelan.
"Bener - bener anaknya kak changbin."
Felix sedikit tersentak saat tubuhnya di tubruk chayoung yang memeluknya dari belakang. ia meletakkan piring, dan mengangkat tubuh mungil putrinya.
"celamat pagi mommy." ucap chayoung sambil mencium kedua pipi felix, membuat sang ibu gemas.
tak lama changbin dan yongbin menyusul ke meja makan.
"Morning mom." ucap yongbin sambil mengecup pipi felix, lalu duduk untuk sarapan.
Hanya changbin yang langsung duduk sambil memakan sarapan nya.
"Mommy, nanti kita kelumah kak jiho kan?" celetuk chayoung menarik atensi kedua orang lain nya.
"Jiho sekolah sama kakak." sahut yongbin.
chayoung mencebik melas menatap felix, "mommy bilang kita mau kelumah kak jiho."
Melihat felix yang sedikit kelabakan, changbin mengusap rambut chayoung lembut.
"Kalo siang kak jihonya sekolah, jadi youngie main nya sama minji. Nanti kalo udah pulang, kak jiho pasti main sama youngie. Jadi princessnya daddy nggak boleh sedih, okay?"
Felix dan youngbin hanya tersenyum kagum, melihat changbin menenangkan chayoung yang hebatnya langsung mengangguk paham.
"Yongbin berangkat. see ya mom, dad" pamit yongbin sambil menyambar tas sekolahnya, berlari keluar rumah.
Tak lama chayoung juga berlari ke kamar, "youngie juga mau belangkat."
menyisakan changbin dan felix yang tersenyum gemas dengan kedua anaknya. Changbin berdiri untuk bersiap ke kantor, felix merapikan sedikit kemeja suaminya sebelum menyodorkan tas kerjanya.
"Semangat kerjanya, nanti siang aku ke kantor bawain makanan buat kamu."
changbin tersenyum tampan, mencuri kecupan di bibir felix.
"Terima kasih, kamu emang istri terbaik yang pernah ada. Aku tunggu makan siang dari istriku tercinta." ucapnya sambil tertawa melihat wajah felix yang sedikit memerah.
"Aku berangkat dulu ya, kalo mau jalan sama chayoung hati - hati nyetirnya." pamitnya sebelum pergi meninggalkan felix yang masih setia tersenyum.
Fin.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet things [straykids]
القصة القصيرة[ slow update ] Short story of straykids couple !!Warn : Boys love