Bagian ketiga

15.5K 432 4
                                    

Karena hari ini adalah hari minggu, Zara hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah untuk menyalin catatan pelajaran yang tertinggal dan membantu ibunya di rumah.

Karena terlalu banyak pekerjaan, dia mencoba membaringkan badannya di kasur yang sudah satu paket dengannya dan tidak bisa di ganggu gugat oleh siapa pun.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Mata Zara terpejam, karena hari ini lelah sangat lelah dan membutuhkan istirahat yang cukup. Beberapa jam kemudian Zara bangun dari tidurnya yang nyenyak itu, karena sudah lama ia tidak membuka ponsel nya, ia mengambil ponsel nya di atas meja belajar.

"Wahh, ada line," Zara mengucek matanya sambil memperhatikan layar Handpone nya itu.

"Dari siapa ni? Tumben, biasanya sepi!" sambung Zara.

El.ZidanMhrdk
Hai?

Aviana.Zara
Maaf, siapa ya?

El.ZidanMhrdk
Ini gue yg nabrak lo

Aviana.Zara
Oh jadi lo, paan chat gue? Gue sibuk. Hah, atau jangan-jangan lo mau nyri mslah lgi y sma gue?!

El.ZidanMhrdk
Apaan si?! Sotoy bgt si lo, gue mau mintaa maaf!

Aviana.Zara
Sebelum lo mnta maaf,udh gue maafin. Udh deh gue sibuk by!

El.ZidanMhrdk
Yee elah, y udh.
Read

"Ahh, elahh. Gue kira chat dari siapa, ternyata dari cunguk," gumam Zara sambil menyimpan Handpone nya.

"Sumpah weekend gabut banget gila!" gerutu Zara sambil membaringkan badannya di kasur.

"Ra, sini. Itu ada temanmu datang!" teriak ibunya dari lantai bawah.

"Iya ma, Zara turun." Zara beranjak pergi dari kasurnya.

Zara berjalan dengan memasang muka bantal.

"Hah! Lo? Kok, bisa ada di sini, si?" Zara kaget saat melihat orang yang datang itu adalah pria yang menabrak dia.

"Iya, kenapa?" Zidan tersenyum menampakkan kharismatik yang membuat para gadis hanyut tenggelam.

Zara hanya menatap ketampanan pria yang ada dihadapannya itu

Tenggelam? Emng di laut:v -Author
Bacot lu thor! -Zidan

"Lho, kok, ngelamun? Iya, tahu gue itu ganteng gak usah liat gue kek gitu, dong." Goda Zidan membuyarkan lamunan Zara itu.

"Dih? Apa si lo, Ge'er banget dih, jijik gue! Udah langsung inti aja, ngapain lo datang ke sini?" ketus Zara kesal.

"Oh, iya, gue lupa. Sebagai permintaan maaf gue, gue mau ajak lo, jalan. Mau, gak?" ucap Zidan yang tak menampakkan wajah seperti saat pertama kali bertemu, kini ia terlihat sangat manis.

"Gak, gue sibuk." Zara membalasnya ajakan Zidan malas sambil masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.

"Ahelah, bukannya suruh masuk dulu kek, baru nyampe juga udah suruh balik!" gerutu Zidan kesal sambil mengacak-ngacak rambutnya.

The Most Wanted Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang