Bagian Keenam belas

7.4K 223 0
                                    

Maaf jika ada kata-kata yang tidak mengenakan:))
Happy reading!

________________________

Zara tengah menelungkupkan wajahnya di atas meja. Beruntunglah saat ini para guru sedang mengadakan rapat untuk persiapan UN.

Di dalam kelas hanya ada suara kegaduhan yang di akibatkan oleh anak-anak IPA 1.

Zara mendongakkan wajahnya seraya mendengus kesal.

"Ck, ga bisa tidur" gerutu Zara pelan.

Zara menoleh ke samping kirinya. Dan di dapati Della yang sedang memainkan ponselnya sembari senyum-senyum sendiri bak orang gila. Zara yang melihat itu bergidik ngeri.

"Dell?" Della hanya menggumam saja menjawab sapaan Zara. Matanya masih tertuju fokus ke layar handpone.

Zara mendengus kesal. Kemudian ia merekbut ponsel Della dengan kasar. Dan melihat apa yang ada di dalam ponselnya sampai dia tersenyum sendiri.

Mata Zara membelalak saat melihat chatan Della dengan Devan. Kemudian beralih menatap Della yang sedang menggigit bibi bawahnya. Zara tersenyum menggoda Della.

"Ekhemm ada yang pdktan nihh" goda Zara seraya mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya.

Della tersenyum malu-malu. Kemudian sesegera mungkin merebut kembali benda pipih itu dari tangan Zara.

Tak lama kemudian bel istirahat pertama berbunyi. Semua murid berhamburan penuh bahagia karena bisa memanjakan perutnya.

"Kantin yu?" Ajak Della yang di balas anggukan oleh Zara.

"Woii ikutt!!" Pekik suara kedua orang yang membuat langkah Della dan Zara harus terhenti di ambang pintu. Sontak mereka berdua membalikkan tubuhnya. Dan di dapati Gilang dan Bimo berjalan mendekat ke arahnya.

"Yok" ajak Zara kemudian menggandeng sahabatnya itu.

Brukk

Langkah Zara terhenti saat wajahnya membentur benda keras yang ia yakin bahwa itu adalah dada seseorang. Benarkah? Lebih baik di sebut batu ketimbah dada, sangat keras.

Zara mengelus keningnya yang terbentur cukup keras, seraya mendongakkan wajahnya.

Matanya membelalak saat mendapati Zidan dan merasakan tangannya yang tengah memeluk pinggang Zara dengan posesif.

"Ekhem... masih ada makluk di sini" dehem Gilang.

Sontak membuat Zara menjauhkan tubuhnya dari Zidan. Tidak dengan pelukan itu. Kemudian Zidan membawa Zara menuju kantin dengan masih memeluk pinggang Zara. Sontak membuat kaum hawa merasa iri terhadap Zara.
Gilang hanya bisa menghela nafasnya, ia hanya bisa mengubur dalam-dalam perasaan itu.

"Sialan, yang ngajak siapa. Yang bawa siapa" gerutu Della pelan.

"Gue denger" ucap Zidan di sebrang tempat duduk Della seraya menatap tajam.

Zara hanya terkekeh geli mendnegarnya.

"Oh ya, nanti kamu anterin aku pulang kan?" Ucap Zara seraya memainkan rambut Zidan.

Satu

Dua

Tiga

DORR!!

"EH COPOT COPOT JANTUNG GUE COPOT-- ishh sialan lo pada" sewot Della saat dirinya di kejutkan oleh kedua makhluk tengil. Lain tak lain adalah Arrayan dan Devan.

Sontak mereka semua yang berada satu meja dengan Della tertawa lepas. Della yang melihat itu hanya mendengus kesal.

"Yan, pesenin kita makanan ya. Lo yang traktir" ucap Devan dingin tanpa wajah berdosanya.

The Most Wanted Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang