Entah aku harus merasa bersyukur atau mengeluh. Aku Naomi Saraswati, seorang wanita dewasa yang sudah berusia 29 tahu, diambang 30 tahun. Masih single, dan mempunyai toko bunga yang cantik. Aku memang orang yang romantis, karena hobiku dengan bunga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MASIH POV NYA OM BERONDONG
"Kok malah di rumah. Ini malam minggu, terus kemarin bunda denger lamaran kamu diterima sama Naomi..lah kenapa gak ngapel gitu bawain apel."
Celetukan bunda membuat aku tersenyum. Tapi aku kini bergelung malas di sofa. Sebenarnya mau sih ngepel ke dedek Naomi yang imut itu. Tapi aku takut tuh nanti burungku ilang 😋.
Habisnya ancaman dia tuh sadis. Dari pertama kok ya yang di arah itu. Haduh kecil-kecil tapi membuat bulu kuduk berdiri.
"Naominya ngambek bun..abisnya ngelamarnya kemarin pake karangan bunga yang gede itu."
"Astaga. Anak bunda kok liternya kebangeten ya. Masa ngelamar pake karangan bunga?"
Aku tersenyum mendengar ucapan bunda. "Iya dong pinter banget bun ampe buat Naomi nya ngambek. Gak mau ketemu ama Kai. Kalau Kai kerumah nanti bakal disunat dua kali." Aku menyeringai ke arah bunda yang menggelengkan kepalanya mendengar ucapanku.
"Haduh anak jaman now ya belibet deh. Udah pokoknya ke rumahnya Naomi sana. Bunda gak mau kehilangan mantu yang cantik kayak gitu. Bunda maunya Naomi. Denger-denger tadi dari mami nya Naomi kalau mantu bunda mau pergi ama sahabatnya gitu. Cowok katanya.."
"Hah?"
Tentu saja aku langsung terduduk. Gak terima kalau adeknya diapelin orang lain. Aku langsung beranjak berdiri dan langsung berlari ke kamar.
"Eh mau kemana?"
"Ngapeeeelll."
***** Aku berjalan mondar mandir di depan pintu rumah keluarga Naomi. Udah khawatir kalau Naomi malam minggu ini kencan ama siapapun itu. Tidak boleh!
"Eh Kak Kai.."
Suara Kenzo membuat aku mengalihkan tatapan dari sepatu yang aku pakai. Kenzo sudah berdiri di ambang pintu.
"Adeknya..Ehmm kakak mu ada gak?"
Kenzo langsung menggelengkan kepalanya.
"Enggak. Lagi nonton bioskop tuh."
Wah, ini gak boleh terjadi.
"Sama siapa?"
Kenzo kini mengernyitkan kening tampak berpikir. "Siapa gitu, Ken gak tahu deh. Katanya temennya kak Mi dulu di Sma yang baru pulang dari London."
"Cowok?"
Kenzo langsung menganggukkan kepala. Tapi kemudian dia tersenyum lebar.
"Kak mendingan main PS ama Ken aja ya? Sambil nungguin Kak Mi."
Lah ini malah suruh nemenin Kenzo. Haduh. Orang jantung lagi berdegup kencang gini. Panik kalau adeknya ntar kenapa-napa. Gimana itu kalau adek di grepe-grepe? Terus di cium-cium?
