Happy Reading.....
Dima melihat Alexa yang sedang memeriksa Martha.
"Bagaimana?" tanya Dima tak sabaran.
"Martha hanya kelelahan dan dia sedang mengandung!"
"Apa?"
"Selamat Mr Valdislav!" ucap Alexa sambil merapihkan peralatannya.
"Saya sudah suntikkan vitamin untuk penguat kandungan dan memberi vitamin untuk di minum. Jika ada keluhan sebaiknya langsung di bawa ke tempatku." ucap Alexa dan Dima hanya mengangguk bahagia.
Akhirnya Martha mengandung anaknya!
Martha tampak terlelap tidur, Dima mengecup keningnya dengan sayang.
"Terima kasih Martha, kau akan memberiku anak. Memberiku hadiah yang sangat indah dari rahimmu." bisik Dima lalu memeluk Martha dengan lembut.
Martha mengerjapkan matanya, tubuhnya terasa nyaman merasakan pelukan Dima yang hangat. Martha teringat kembali ketika Alexa memeriksanya. Martha sakit apa ya?
"Akh.." erang Martha terkejut ketika Dima mencubit putingnya dengan lembut.
"Sudah bangun rupanya!" goda Dima sambil mengelus kepala Martha dengan perlahan.
"Kau mesum Dima!" rutuk Martha kesal karena cubitannya membuat tubuh Martha meremang.
Apa lagi sekarang di susul batang mengerasnya yang tampak menggesek-gesek bongkahan pantatnya.
"Dima... Aku sakit apa?" tanya Martha mengalihkan suasana karena rasa penasarannya.
Dima menggeserkan celana dalam Martha dan menempelkan kejantanannya di paha Martha.
"Nanti aku kasih tahu, asal...."
"Akh..." ringgis Martha merasakan milik Dima yang menerobos masuk dan memompa tubuhnya.
"Dima!" rutuk Martha sambil mencengkram tangan Dima yang meremas-remas kedua payudaranya.
"Ooh, Dima..."
"Apa?"
"Cepat!"
"Baiklah..." ucap Dima lalu membalikan tubuh Martha dan mulai beraksi dengan maksimal.
Martha menatap wajah Dima, wajah yang seharusnya polos, belum mengenal seks namun pada kenyataannya Dima begitu lihai bercinta dan tahu titik-titik sensitif yang nikmat di sekujur tubuhnya.
Apa Dima pernah jatuh cinta?
Mereka pun mengalami pelepasan sempurna. Dima mengatur nafasnya lalu memeluk Martha.
"Dima..."
"Heumm..."
"Apa kau pernah jatuh cinta?" tanya Martha membuat Dima bingung.
"Kenapa kau tanyakan itu?"
"Jawab Dima!"
"Pernah tapi hanya cinta monyet."
"Benarkah?"
"Iya, karena cinta sejatiku adalah kamu."
"Aku?"
"Iya, kaulah wanita satu-satunya yang akan memberiku bayi lucu dan menggemaskan!"
"Bayi?"
"Hmmm.... Kau hamil Martha!" bisik Dima membuat hati Martha terasa bahagia.
"Kau bohong!"
"Dokter Alexa yang mengatakannya tadi!" ucap Dima sambil mengecup pipi Martha.
Martha memeluk tubuh Dima, air matanya menetes. Akhirnya Martha akn menjadi seorang ibu, hidup normal dan berkeluarga seperti orang lain.
"Terima kasih..." bisik Martha bahagia.
*****
Lev menatap Katya, besok dia harus segera berangkat ke Sochi. Namun entah kenapa dirinya begitu enggan meninggalkan Katya.
"Jadi nanti sore aku akan tinggal bersama Master?"
"Iya, kau jangan khawatir ada Kiara dan Magdalena. Martha dan Dima akan berbulan madu jadi ada kemungkinan kau takkan bertemu dengannya." ucap Lev sambil menatap Katya yang sudah selesai memasukan barangnya ke dalam koper. Katya berjalan mendekati Lev lalu memeluknya.
"Jangan nakal!"
"Nakal?"
"Di Sochi pasti banyak wanita cantik!" rajuk Katya membuat Lev terkekeh.
"Hatiku hanya untukmu, selamanya Katya!" janji Lev dan Katya mengangguk.
"Aku percaya, karena cintaku pun hanya untukmu. Selamanya." bisik Katya.
"Takkan lama?"
"Paling lama satu minggu, tapi aku akan berusaha secepatnya pulang." ucap Lev sambil mengusap pipi Katya.
"Kau bisa bermain dengan Killian, dia lucu dan manis.""Killian?"
"Anak pertama Master."
"Oh, aku suka anak kecil!" ucap Katya.
"Bagus, jadi kau takkan bosan di sana!" ucap Lev dan Katya tersenyum.
Mereka berpelukan dengan erat, rasa takut menyergap mereka.
"Jaga dirimu baik-baik!"
"Kau juga Katya!" bisik Lev.
Mereka pun pergi ke rumah Devon. Katya di sambut baik oleh Kiara.
"Selamat datang di rumah ini!" ucap Kiara dengan perut buncitnya, Katya tersenyum dan mereka pun mengobrol.
"Lev, kau akan berangkat pagi ini, jangan lupa berkas yang sudah aku kirim." ucap Devon dan Lev mengangguk pelan.
Lev menatap Katya dengan lembut, tidak menyadari jika Devon memperhatikan Lev.
"Katya akan baik-baik saja." ucap Devon.
"Saya tahu." ucap Lev lalu tersenyum.
"aku janji akan membuat pesta meriah untuk pernikahanmu."
"Tidak usah Master, asal kami bisa bersatu saja itu sudah cukup." ucap Lev.
"Maafkan aku yang terpaksa mengirimmu ke Sochi."
"Aku tahu Master, kau jangan khawatir. Justru saya yang harus berterima kasih." ucap Lev.
Ya, andai Igor yang di kirim ke Sochi, Igor pasti mengira telah di buang oleh Devon ke tempat itu. Tapi jika Lev yang pergi selain menjaga perasaan Igor, dia pun takkan mengganggu lagi hubungan Lev dan Katya.
Dima menatap Devon.
"Bagaimana keadaan istrimu?" tanya Devon yang baru kali ini melihat Dima lagi.
"Martha sedang hamil Kak!" ucap Dima.
"Syukurlah, selamat yaa.." ucap Kiara yang ternyata ada di sana bersama Martha.
"Jadi kapan kalian berangkat berbukan madu?" tanya Devon.
"Besok Kak."
"Happy Honey Moon!" ucap Kiara dan Dima tersenyum bahagia.
Lev menatap Katya sambil memegang tangannya dengan erat, lev pun berharap bisa menikahi Katya, berbulan madu dan melahirkan anak-anak yang lucu. Katya menunduk malu mendapatkan tatapan intens dari Lev.
"I love you.." bisik Lev lembut sambil mencium tangan Katya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Defying Gravity (Kisah Cinta yang tak Biasa) Tamat
De TodoWARNING!! BAGI ORANG ALIM, AGAIMAIS, SIRIK DAN LAIN SEBAGAINYA MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA CERITA INI KARENA INI BUKAN SANTAPAN LEZAT KALIAN. CERITA INI MEMILIKI UNSUR SEKS, DEWASA, KEKERASAN DKK JADI YANG BELUM CUKUP UMUR HARAP MENYINGKIR JUGA. Ki...