Part 24

9.1K 664 18
                                    

Happy reading....



Martha menatap birunya laut di pantai Kuta, Bali. Ini bukanlah neraka tapi surganya para turis.

"Kau suka?" tanya Dima sambil mengikat rambut istrinya yang tergerai dengan ikat rambut. 

Dima tak mau Martha kegerahan karena cuaca di Moskow dan Bali begitu berbanding terbalik.

"Aku sangat suka dan lihat, kita bisa berjemur!" ucap Martha sambil menyentuh pasir laut dengan kedua tangannya.

"Makanan di sini juga enak, kata Kak Devon!"

"Oh ya?"

"Hmm... Seafood!"

"Aku mau!" rajuk Martha sambil mengelus perutnya.

"Ya sudah, kita ke restoran!" ajak Dima dan mereka pun berjalan menuju restoran.

Mereka pun memesan makanan yang menjadi best seller di restoran itu.

"Kau tak memiliki alergi seafood?"

"Tidak dan aku belum pernah mencobanya!"

"Hmm... Baiklah, untuk jaga-jaga." ucap Dima sambil menunjuk pria berkaos biru laut dengan seorang gadis yang tampak tak suka dengan pria itu.

"Siapa dia?"

"Katanya Dokter, Dokter Lois!" bisik Dima sambil terkekeh.

"Tak baik jika kau menguping pembicaraan orang lain!" ucap Martha

"Aku hanya jaga-jaga!"

"Apa kau menyadap mereka?"

"Itu baru tak ada kerjaan!" Martha terkekeh geli dan Dima hanya tersenyum lalu mencium Martha dengan lembut.

"Aku mencintaimu Sayang..." bisik Dima lalu kembali mencium Martha dengan lembut.

******

Igor menatap Lev dengan angkuh, tak ada sedikit pun perasaan bersalah.

"Lev..." sapa Igor dengan wajah penuh lebam hasil karya Devon.

"Kak." ucap Lev pelan.

"Kenapa?"

"Kau sudah tahu jawabannya!"

"Tapi Katya tidak bersalah!"

"Sama saja!"

"Kak..."

"Sudahlah!" ucap Devon menengahi.

"Lev akan tetap menikahi Katya dan kau jangan sekali pun mendekati gadis itu lagi!" ucap Devon tegas.

"Terserah!" ucap Igor dingin dan Lev hanya menatap kesal kepada Igor.

Setelah berbincang sebentar Lev pun kembali ke rumah sakit. Dia menatap Katya yang sudah mulai siuman.

"Katya..." sapa Lev namun Katya langsung menjerit histeris.

Katya malu, Katya takut dan Katya merasa hancur dengan apa yang sudah dia alami.

"Semua bukan salahmu, aku yang salah karena telah meninggalkanmu!" ucap Lev.

"Aku yang salah, aku yang salah...." isak Katya.

Lev memeluk tubuh kekasihnya dengan sayang.

"Kita tetap akan menikah!"

"Aku tak bisa, aku tak mau!"

"Kenapa?"

"Aku tak suci lagi, aku sudah hancur!" isak Katya pilu.

"Aku tak peduli, bagiku kau suci dan kau adalah orang yang sangat aku cintai!" ucap Lev lembut membuat Katya semakin merasa bersalah.

"Lepaskan aku Lev...."

"Tidak akan!"

"Aku mohon...."

"Aku tak bisa hidup tanpamu!" ucap Lev kukuh dan Katya hanya bisa menangis.

Katya tak mampu lagi berkata apa-apa, dia hanya bisa menangis dan menangis.

Satu minggu kemudian....

Keadaan Katya semakin memburuk, selain depresi Katya pun tak mau makan.

Igor pun terpaksa menyelesaikan tugas Lev di Sochi karena Devon tahu Lev sedang berusaha menaklukan Katya yang masih tak bisa menerima kenyataan.

Alexa menatap Lev yang tampak khawatir.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Lev sambil melihat  Alexa yang baru saja selesai memeriksa Katya.

"Aku harap vitamin yang aku masukan bersama cairan infus dapat membantu."

"Apa dia bisa pulih kembali?"

"Lev, ikut aku." ucap Alexa dan Lev pun mengikuti dokter cantik itu.

Alexa menutup pintu ruangan Katya lalu menatap lelaki di hadapannya.

"Ada apa?"

"Katya hamil." ucap Alexa membuat wajah Lev memucat.

Apa? Igor menghamili Katya?

Lev tersenyum pahit, ya itu kebiasaan Igor yang menumpahkan spermanya dimana saja dia suka karena biasanya Igor merusak dan membunuh wanita itu.

"Aku ke ruanganku." pamit Alexa dan Lev hanya mengangguk pelan lalu kembali masuk ke kamar Katya.

Lev berpikir banyak hal, Igor yang brutal dan senang bermain kasar tapi dia memperlakukan Katya secara berbeda.

Apa Igor mencintai Katya?

Igor tidak merusak vagina atau pun anus Katya dan itu sesuatu yang di luar ekspektasi seorang Igor Slavic.

Lev mengelus rambut Katya dengan sayang, bagaimana reaksi Katya jika dia tahu kalau dia tengah mengandung anak Igor?

"Lev..." bisik Katya membuat Lev terkejut.

"Kau mau makan atau aku bawakan sesuatu?" tanya Lev namun Katya menggelengkan kepalanya.

"Katya..."

"Lepaskan aku Lev, aku tak pantas untukmu." ucap Katya membuat rahang Lev mengeras.

"Apa kau ingin Igor bertanggung jawab?" tanya Lev tajam.

Katya menghela napas, bagaimana caranya agar dia tidak terus-terusan merasa bersalah kepada Lev? Katya tak mau Lev berkorban demi dirinya.

"Katakan Katya?"

"Iya Lev, aku ingin Igor yang bertangggung jawab!" ucap Katya sambil terisak membuat hati Lev sakit.

"Aku mencintaimu!"

"Cukup Lev!"

"Aku mencintaimu, tak mau pisah darimu!"

"Jangan memaksaku Lev!"

"Meski kau tengah mengandung anak Igor, aku tetap akan menikahimu! Jadi ka jangan menolakku lagi!" ucap Lev tandas membuat Katya terkejut.

Katya hamil?


Tbc

Defying Gravity (Kisah Cinta yang tak Biasa) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang