Selamat tahun baru Islam bagi yang merayakan dan maaf malah aku suguhkan part cerita yang 'hot' 😅
Kuy lanjut biar cepat tamat... next part terakhir, Epilog ya...
Happy reading....
Milla menghela napas, hari pernikahannya tinggal menunggu jam, ya pernikahan yang hanya di hadiri oleh orang-orang terdekat saja seperti Devon, Igor, Lev dan keluarga Mahendra.
Meski mereka tidak memandang jijik pernikahannya tapi Milla tahu ini adalah sesuatu yang absurd dan melawan norma di belahan dunia mana pun. Milla mengusap perutnya dengan lembut. Akankah bayinya baik-baik saja saat dia terlahir ke dunia?
Clara menghampiri Milla, dia mengusap lembut bahu anak itu.
"Daddy sudah menunggumu di bawah."
Milla hanya mengangguk pelan dan mengikuti Clara.
Ruang tamunya sudah di sulap menjadi tempat pesta yang sederhana namun berkelas, di sayap kanan sudah tersaji hidangan lezat dan mewah yang siap memanjakan perut para tamu undangan.
Acara sakral pun berlangsung dengan hikmat, janji suci terlantun dengan indah membuat Milla meneteskan air mata bahagia. Bahagia menikahi cinta pertamanya, lelaki yang selalu ada bahkan mengurusnya sejak kecil.
Dima menatap lembut ke arah Milla lalu mengecup keningnya dengan sayang.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Milla hanya bisa tersenyum dan menatap Dima dengan penuh cinta.
Resepsi sederhana berakhir, Milla segera memasuki kamarnya dan membersihkan tubuhnya. Dia butuh istirahat, dia butuh menyegarkan tubuhnya. Namun Milla terkejut saat tengah menanggalkan pakaiannya lengan kokoh melingkar di perutnya. Bulu-bulu halus itu menggelitik kulit perutnya.
"Dad..."
"Kita mandi bareng-bareng!"
Milla tersenyum lembut lalu memejamkan matanya, merasakan tangan besar itu mengusap perutnya kemudian naik ke atas. Meraup payudaranya dan memilin putingnya dengan lembut. Dima meremas remas payudara Milla membuat perempuan itu mulai mendesah nikmat, sesekali dia mencubit gemas putingnya lalu kembali meremas payudara kenyal itu dengan sedikit kasar.
Dima membalikan tubuh Milla dan menempelkannya di dinding kamar mandi, dia melumat bibir Milla dengan penuh gairah sambil membuka pakaiannya yang masih lengkap menempel di tubuhnya.
Satu persatu pakaian itu terlepas dan membebaskan kejantannya yang sudah berdiri tegak, siap memasuki tubuh wanita hamil itu.
Dima menghisap puting Milla dengan rakus, secara bergantian hingga tubuh Milla bergetar merasakan rangsangan hebat yang Dima berikan. Dima bersimpuh di hadapan Milla dan meraup daerah sensitif Milla dan mulai mengobrak abrik daging merah itu dengan lidahnya membuat Milla meracau dan meremas rambut Dima, menyambut orgasmenya yang sudah berada di puncak.
Tubuh Milla terkulai lemas, Dima pun menggendong tubuh Milla dan membaringkannya di atas tempat tidur.
"Sekarang giliranku sayangku!" Dima pun membuka lebar paha Milla sambil memperhatikan lembah mengkilap itu, terasa basah dan licin.
Dima pun memasukkan miliknya ke dalam sana. Terasa nikmat, licin dan ketat, Dima pun menghujamnya dengan kasar membuat Milla terbelalak kaget, dia menatap Dima dengan mata sayu penuh gairah namun sudah tak bertenaga.
Kedua payudaranya terombang ambing mengikuti pergerakan kuat Dima dan tentu saja, tangan besar itu langsung memainkan puting Milla, menarik gemas hingga perempuan itu mendesah nikmat merasakan cubitan di kedua putingnya.
Dima sesekali menampar kedua payudara Milla lalu meremas remasnya hingga kedua payudara itu memerah, Milla hanya bisa pasrah mendapatkan perlakuan kasar dari suami sekaligus ayahnya karena dia tahu hasrat seksual dan daya imajinasi ayahnya begitu tinggi.
Dima mencengkram kedua payudara Milla dengan kuat, sambil memijit-mijit putingnya lalu kembali meremas remasnya dengan kasar menariknya hingga Milla melengkungkan tubuhnya ke depan. Dengan rakus Dima menghisap puting Milla secara bergantian hingga Milla mengalami orgasmenya yang entah ke berapa. Dima terseyum puas lalu mencengkram kembali payudara itu sambil mengejar hasratnya.
Peluh mulai membanjiri tubuh keduanya dan akhirnya Dima pun menembakan sejuta sel kehidupannya di rahim Milla. Tubuh Milla bergetar hebat merasakan kembali orgasmenya, cairan hangat meluber dari bagian intimnya dan Milla hanya bisa pasrah saat Dima memainkan miliknya dengan mengorek-ngorek vaginanya dengan kedua jari.
"Aku ingin kamu tidak bisa melupakan malam pertama kita!" Bisik Dima lalu menggerakkan kedua jarinya dengan lembut.
"Dad..."
"Hmmm....."
Milla melebarkan pahanya, membiarkan jemari ayahnya menjelajahi liar bagian intimnya. Dima tersenyum puas dan mulai memberikan sentuhan seduktifnya, memberikan kepuasan untuk istri tercintanya.
TBC
Udah lama gak nulis enaena terasa aneh hahahaha...
Thanks for reading....
![](https://img.wattpad.com/cover/159559088-288-k14669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Defying Gravity (Kisah Cinta yang tak Biasa) Tamat
AléatoireWARNING!! BAGI ORANG ALIM, AGAIMAIS, SIRIK DAN LAIN SEBAGAINYA MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA CERITA INI KARENA INI BUKAN SANTAPAN LEZAT KALIAN. CERITA INI MEMILIKI UNSUR SEKS, DEWASA, KEKERASAN DKK JADI YANG BELUM CUKUP UMUR HARAP MENYINGKIR JUGA. Ki...