part 53

8.1K 627 30
                                    

Jangan lupa, siapkan tisu sebelum membaca, buat apa? 🙄

Tar juga tau 😂

Happy reading.....

Setelah kejadian tempo hari Dima dan Milla menjaga jarak, entahlah mereka menjadi merasa canggung jika berdekatan terutama Dima.

Dia dirundung rasa bersalah kepada mendiang istrinya karena telah melecehkan putrinya sendiri dengan menciumnya layaknya perilaku seorang pria terhadap kekasihnya.

Dima merasa suntuk, apa dia lelaki normal? Jika Dima normal, dia yakin, dia bisa bercinta dengan jalang, setidaknya wanita yang bukan putrinya sendiri!

Dima berjalan menuju klub malam, banyak wanita cantik menggodanya dan menawarkan tubuh moleknya. Namun sayang Dima tidak tertarik dengan wanita mana pun. Hatinya mulai terasa kecut saat seorang jalang menyentuh miliknya dan dengan lancang menarik risletingnya lalu mengeluarkan kejantanannya.

Dima memejamkan matanya dan tak ayal bayangan Milla yang hadir di pelupuk matanya. Dima yakin gadis itu akan kecewa jika tubuhnya di jamah oleh wanita lain.

Dima membuka matanya lalu mendorong tubuh pelacur itu dan memberikan uang yang cukup lalu pergi dari tempat itu. Dima tak mau mengecewakan Milla apa lagi mengecewakan Martha.

Dima segera melajukan mobilnya menuju rumah, dia tak butuh hiburan macam itu, Dima hanya butuh ketenangan. Namun Dima di kejutan dengan kehadiran sosok pemuda yang tampak baru saja keluar dari rumahnya Apa yang Mila lakukan dengan pemuda itu malam-malam seperti ini?

Dima segera memasuki rumah dan mencari Milla, dia tak bisa membayangkan jika Milla sudah menyerahkan tubuhnya pada pemuda itu, Milla masih kecil, dia tak pantas bermain cinta dan hanya Dima yang boleh menyentuhnya.

Memikirkan hal itu hanya membuat Dima kalap, dia membuka pintu kamar Milla dengan kasar dan melihat gadis itu tengah memegang buku catatan.

"Daddy?"

"Kenapa malam-malam begini pria itu bertamu ke rumahku?"

"Daddy... Kak Danny hanya mengembalikan buku catatanku yang di pinjam adiknya Lisa dan kebetulan besok ada ulangan harian."

"Bohong!"

Dima langsung menarik tubuh gadis itu hingga bukunya berserakan lalu membuka paha wanita itu dan merogoh bagian intim Milla, tak ada cairan licin dan kenapa terasa sangat lembut? Dima mengelus klitoris gadis itu hingga Milla tak mampu mengelak oleh sentuhan lembut di bagian sensitifnya.

Milla merasakan getaran aneh yang menyengat tubuhnya dan sungguh dia merasakan geli-geli nikmat ketika jari jari ayahnya mengelus lembut miliknya. Milla merasakan miliknya semakin lembab dan lengket.

Dima mulai berani memasukan satu jari tengahnya ke dalam milik Milla, secara perlahan dan mulai memasuk keluar kan jarinya.

"Daddy....."  Racau Milla  merasakan jemari ayahnya mengobrak abrik miliknya yang kian membasah. Rasanya nikmat, sangat nikmat apa lagi dilakukan oleh ayahnya sendiri, pria yang sangat Milla sayang dan hormati.

Dima menatap jemarinya yang basah oleh cairan milik putrinya, sungguh indah apa lagi Milla tampak menikmati sentuhannya.

"Dia sudah menyentuhmu dibagian mana saja, heum?" Mata Milla terbelalak.

"Daddy...."

"Kau seperti jalang!"

Hinaan Dima memukul telak perasaannya. Ya, ayahnya pantas menghina Milla karena sikap jalangnya yang mau saja di sentuh oleh Dima.

"Kau harus mendapatkan hukuman!"

Milla meneteskan air matanya, dia siap menerima hukuman apapun asal Dima tidak mempermalukan Milla dengan sebutan jalang.

*****

Katya mulai merasa terbiasa dengan absennya Igor, awalnya memang terasa berat namun dengan cinta kasih yang diberikan Lev, berangsur-angsur perasaan Katya membaik. Apa lagi setelah Levan menikahinya meski hanya ritual doa di gereja tanpa resepsi.

"Kau mau sarapan sekarang?" Lev menyentuh pundak Katya dengan lembut.

"Iya sayang..."

"Anak-anak kita sedang sarapan dibawah."

"Ya sudah, ayo..." Mereka pun berjalan menuju ruang makan.

Kehidupan Katya sungguh sempurna, anak-anak yang tampan dan cantik juga suami yang tampan. Katya tidak meragukan kesetiaan Lev karena hampir sepanjang hari mereka selalu bersama.

"Makan sayang..." Lev membuyarkan lamunannya.

"Iya Sayang." Katya pun melahap sandwich yang sudah siap di hadapannya

Selesai sarapan Lev menyuguhkan teh hangat kepada sang istri.

"Terima kasih." Katya tersenyum lembut.

Ya, Lev memperlakukan Katya bak ratu hingga Katya benar-benar merasa sangat di manja. Ponsel Lev berdering, dia merogoh saku celananya dan melihat layar ponsel yang tertera nama Devon.

"Master...."

"....."

"Apa?"

"......"

"Baiklah." Lev pun menutup ponselnya.

"Ada apa?"

Katya menatap wajah pucat suaminya.

"Kak Igor..."

"Kenapa dia?"

"Alexa meninggal...."

Wajah Katya memucat, Igor pasti terpukul, namun setelah kejadian itu, Katya masih merasakan sakit hatinya.

"Kita pulang!"

"Tidak, aku tak mau Lev!"

"Tapi Katya..."

"Jika kau mau pergi silahkan, aku tetap disini." Tegas Katya. Lev menatap wajah istrinya namun dia langsung memalingkan wajahnya.

Tbc

Next part juga siapin tisu ya buat tangan Dima 😜

Thanks for Reading....

Defying Gravity (Kisah Cinta yang tak Biasa) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang