Part 41

11.6K 729 69
                                    

Happy Reading......



Deasy mengerjapkan matanya, dia melihat ke sekeliling kamar. Tak ada satu orang pun berada disana, dia merasa di campakkan seperti pelacur.

Harusnya dari awal Deasy sadar bahwa Lev tidak pernah menyukainya, air mata meleleh di kedua pipinya.

Deasy tak tahu harus berbuat apa, suaminya seorang psikopat atau penjahat kelamin? Entahlah, Deasy mengusap air matanya.

"Baru bangun?" sapa Igor sambil memberikan nampan berisi makanan. Deasy mengerjapkan matanya, kenapa lelaki ini yang malah memperlakukannya dengan lembut?

"Dimana suamiku?"

"Masih bergelung manja bersama kekasihnya."

"Kekasihnya?"

"Iya, istriku, Katya!" ucap Igor bangga membuat Deasy mual.

Jelas saja mual, Igor dan Lev sama gilanya dan wanita bernama Katya itu, apa dia juga sama? Pasti sama gilanya!

Deasy mengelus pangkal hidungnya lalu menatap tajam ke arah Igor.

"Cepat habiskan, kami masih menginginkanmu."

"Kami? Menginginkan?" tanya Deasy bingung, namun kebingungannya terjawab saat Igor menatap centil kepada gadis itu.

"Cepat habiskan sarapanmu!" titah Igor dan Deasy langsung menyantapnya.

Igor sama tampan dengan Lev, namun Igor terlihat lebih jantan, garang dan tajam. Igor lebih misterius daripada Lev yang tampak lembut dan manis, meski manisnya hanya untuk wanita bernama Katya.

Selesai sarapan, Igor langsung menggendong Deasy ke kamar mandi.

"Mau apa?" tanya Deasy terkejut.

"Kita mandi bersama!"

"Apa?"

"Kenapa?"

"Kau bukan suamiku!"

"Bukannya semalam kita sudah bermain?"

"Kau...." Igor membungkam bibir Deasy, dia mulai melancarkan aksinya untuk menuntaskan hasratnya.

Igor sebenarnya menginginkan Katya namun dia tak tega meminta jatah ketika melihat dia tidur dengan nyaman di pelukan Lev, apa lagi semalam mereka sudah menggilirnya hingga pagi.

Igor  memasuki milik gadis itu hingga Deasy hanya bisa menjerit nikmat merasakan hujaman Igor yang kasar. Igor tak peduli jika nanti gadis itu pingsan merasakan setiap hentakan miliknya.

******

Katya mengerjapkan matanya, dia mendengar suara jeritan dan desahan yang saling bersahutan, dia melihat Lev yang masih berpelukan dan yang menjerit nikmat itu pasti Igor dan Deasy.

Ada rasa cemburu yang menyeruak mendengar suara di kamar mandi itu, hati Katya merasa sakit, Igornya berpaling dari Katya. Lev yang merasakan pergerakan Katya, dia membuka matanya dan menemukan cahaya kesedihan di mata kekasihnya.

Lev mendengar suara pekikan Deasy bersama Igor, sepertinya Igor baru saja orgasme dan gadis itu tak bersuara lagi menandakan dia pingsan.

"Kenapa?"

"Aku cemburu!"

"Cemburu?"

"Ya, mereka sedang bercinta!"

"Ah, itu hanya pelampiasan Kak Igor saja. Kau jangan khawatir." ucap Lev sambil mengecup bahu Katya dengan sayang.

"Kau tak berbulan madu?"

"Ini bulan madu!"

"Hmmm...." guman Katya.

"Kau masih marah padaku?" tanya Lev melihat wajah muram Katya.

"Tidak."

"Kenapa cemberut?" tanya Lev bertepatan dengan pintu kamar mandi yang terbuka dan Igor merebahkan tubuh tak berdaya Deasy di tempat tidur.

Katya membuang muka, membuat Lev mengerti jika Katya benar-benar tidak menyukai tindakan Igor.

"Kenapa?" tanya Igor yang melihat wajah muram Katya.

"Biasa, ada yang cemburu!" ucap Lev.

"Apaan sih!" protes Katya tak suka membuat Igor tertawa geli.

"Aku hanya butuh pelampiasan saja, aku masih menginginkanmu kok!" goda Igor membuat wajah Katya merona.

"Bagaimana kalau sekarang giliran kita mandi!" ucap Lev sambil menarik tangan Katya dan membopongnya.

"Aku akan jaga Deasy." ucap Igor sambil menggosokan handuk ke kepalanya.

"Kau tak ikut?" tanya Katya sedih.

"Kau bersama Lev dulu!" ucap Igor lalu melumat bibir istrinya dengan lembut.

Katya hanya bisa pasrah ketika Igor melepas pagutannya dan Lev membawanya ke kamar mandi.

Igor tahu Katya cemburu pada Deasy, lelaki itu mengusap wajah Deasy dengan lembut. Dia cantik, seksi, nakal dan menggoda namun Igor hanya menyukai tubuhnya saja.

Igor menelepon seseorang, dia harus menyelesaikannya segera sebelum semuanya menjadi polemik di dalam rumah tangganya.

******

Lev mengajak makan siang di restoran, dimana keluarga Deasy ingin melihat mantu dan anaknya yang sudah menikah. Deasy memang tampak menakjubkan, dia pintar menutupi kesedihannya.

Lev tahu hal itu karena ketika di dalam mobil, Deasy menanyakan apakah Lev mencintainya, tentu saja Lev tidak mau menjawabnya karena sudah jelas di hatinya hanya ada Katya.

Deasy menggenggam tangan Lev di depan keluarganya, berusaha menunjukkan bahwa dia bahagia dan Lev membalas genggaman tangan Deasy sambil menciumnya membuat wajah Deasy yang pucat merona.

"Kalian memang romantis!" ucap Steve senang.

"Maklum pengantin baru!" canda Deasy dan Lev hanya tersenyum tipis.

Lev memang lebih pendiam tak seperti Deasy, meski dia sedang terluka gadis itu tetap cerewet dan agresif.

Acara makan siang selesai, Lev pun berpamitan untuk membawa kendaraanya ke depan restoran.

"Kau bahagia Deasy?"

"Tentu saja Daddy, Lev suami yang begitu hebat." puji Deasy padahal pujian itu sepertinya cocok di tujukan untuk Igor yang lebih hangat, perhatian dan panas daripada Lev.

"Dad senang kau bahagia!" ucap Steve sambil mengecup kening putrinya.

"Dad, aku mau ke minimarket dulu, ada yang harus aku beli."

"Kenapa tidak menunggu Lev saja?"

"Tidak apa, cuma sebentar!" ucap Deasy lalu berjalan menyeberangi restoran.

Deasy ingin membeli beberapa vitamin karena tubuhnya yang terasa lemas setelah di gilir Igor dan Lev. Selesai membeli vitamin, Deasy pun berjalan untuk menyebrangi jalan, namun tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam menabrak Deasy yang tampak sedang berjalan sambil melamun, Deasy terkesiap dan tubuhnya pun terhempas menabrak mobil itu kemudian terjatuh ke atas aspal.

Steve yang melihat putrinya di tabrak langsung berlari mendekatinya.

"Deasy!" jerit Steve panik, Lev yang baru memarkirkan mobilnya langsung berlari ke arah kerumunan orang yang melihat Deasy bersimbah darah.

"Lev, tolong, bawa anakku ke rumah sakit!" ucap Steve serak dan Lev pun segera memeluk tubuh mungil Deasy ke dalam mobilnya.

"Kau jaga anakku, biar aku yang menyetir!" ucap Steve dan Lev hanya mengangguk pelan sambil terus mendekap tubuh Deasy yang mulai mendingin.

Tbc

Terima kasih atas antusiasme pada ceritaku ini, maaf aku tidak bisa membalas jomen kalian satu per satu tapi sungguh, aku senang sekali.

Love you

Muuuaah.....

Defying Gravity (Kisah Cinta yang tak Biasa) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang