Malam yang hampir sama seperti malam yang kulalui setiap hari. Aku belajar di kamarku dan mencoba untuk menuangkan konsentrasi sepenuhnya ke bacaan yang ku baca. Tiba-Tiba terdengar suara deru mobil memasuki halaman rumah dan memarkirkannya di bagasi. Aku sudah yakin itu adalah Kak Dion yang baru saja pulang dari kampusnya. Segera saja aku berlari membukakan pintu untuknya.
"Baru pulang kak.. " sapaku . Tampak kak Diyon tersenyum singkat ke arahku . Itulah ekspresi singkat yang dia berikan jik dia benar-benar merasa lelah. Ternyata dia tidak pulang sendirian, dibelakangnya menyusul kak Fahri dengan membawa tas besar yang di taruh di punggung belakangnya.
"Halo Mel... " sapanya kepadaku.
"Kak Fahri, lama gak kesini." Kataku sambil kucoba membantu membawa tas kak Fahri ke dalam rumah.
"Iya , akhir-akhir ini tugas kampus menumpuk Mel. Tapi tenang aja, setelah ini kakak akan sering-sering mengunjungimu. " katanya sembari tersenyum. Kak Fahri masih sama, dia baik, manis, dia juga selalu care kepadaku . Terkadang aku merasa seperti di perhatikan oleh kakak ku sendiri. Tapi memang Kak Fahri adalah sahabat Kakak ku sejak kecil. Malahan aku terbiasa menceritakan masalah pribadiku ke Kak Fahri ketimbang kakak ku sendiri."Kakak mau aku buatin minum apa, atau makanan, kue?" Tanyaku.
"Emang kamu bisa masak mel?" Katanya dengan muka keheranan.
"Bisa dong... "
"Aku buatin jus dong... haus nihh" kakakku ikut-ikutan dengan muka melasnya itu.
"Yeeee.... aku kan nawarin kak Fahri, bukan nawarin kakak" Kataku Bercanda.
"Apakah kau benar-benar adikku?" Kata kakakku dengan muka sok serius.
"Astaga.." Jawabku dengan wajah sebal. Itu adalah senjata kakakku ketika dia meminta sesuatu dariku. Segera ku buatkan 2 jus dan kuambilkan cemilan yang ada di kulkas dan ku bawa ke ruamg tamu."Gimana sekolahmu Mel?" Tanya kak Fahri.
"Biasa Kak.." Jawabku.
"Kalo ada apa-apa cerita dong ke Kakak." Katanya dengan tersenyum.
"Beres Kak. Aku mau lanjut belajar ya... bye bye" Kataku sambil melambaikan tangan.
Kak Fahri membalasnya dengan senyuman. Aku bergegas memasuki kamar dan melanjutkan belajarku yang tertunda. Tiba-Tiba Ponselku berdering. Ada pesan wa di sana. Segera aku meraih dan membacanya085xxxxxx.....
"Malam cewek aneh.."Aku langsung tau Siapa yang mengirim pesan . Tak salah lagi itu pasti si Andra, murid baru yang Menyebalkan itu.
"Kurang kerjaan ya?"
"Enggak. Cuma pengen nge tes masih hidup apa Enggak.😂😂😂"
"Dasar.!"
"Singa""Kamu gak belajar ya,
belajar gih jangan
chat aku mulu.""Ya terserah aku lah . Itu mah hak asasi."
Tak ku balas lagi chat darinya dan kusambung belajarku. Aku memang suka risih kalo diganggu waktu aku belajar. Tapi saat ku fikir-fikir. Dia asyik juga. Tapi tawarannya tadi siang untuk ku jadikan sahabat kurasa aku masih meragukannya. Entahlah . Aku hanya perlu memikirkannya beberapa hari lagi. Kufikir dia anak baru, jadi aku masih belum bisa percaya sepenuhnya.
Ku akhiri belajarku pada Pukul 09.00 malam . Dan aku segera pergi ke pulau kapuk untuk menyambung mimpi-mimpiku sebelumnya.
Keesokan harinya seperti biasa aku pergi ke sekolah. Tapi kali ini di gerbang sekolah ada tim kedisiplinan yang berjaga untuk memeriksa kedisiplinan siswa. Aku merasa santai saja. Selama ini kan aku gak pernah melanggar. Dari belakangku Tampak Andra sedang berlari masuk dan dia di stop Pak Karman, sang guru BP.
"Hei, rapikan bajumu yang keluar!!"
Andra langsung memasukkan bajunya yang keluar ke dalam celana. Dan ia mulai berjalan disampingku.
"Kau ini jalan cepet amat sih." Katanya dengan nafas masih memburu.
"Sumpah, hobi banget sih ngikutin aku. " Kataku tanpa menoleh ke arahnya.
"Aku kan sahabatmu, jadi kemana-mana harus sama kamu dong." Katanya dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Terserah.."Kami bergegas masuk ke dalam kelas dan duduk dibangku.
"Mel, tadi di cari kak Iqbal." Kata Sandra, Temanku yang duduk di depanku.
"Emang ada urusan apa?"
"Nggak tau lah. Dia cuma nyari kamu."Kak Iqbal adalah ketua OSIS di sekolah. Dia mengenalku melalui kakakku. Karena dulunya kakakku juga seorang ketua OSIS.
"Siapa Iqbal?" Tanya Andra.
"Ketua OSIS." Jawabku .
"Oh.."Bel berbunyi dan pelajaran pun di mulai . Kami mendengarkan pelajaran dengan seksama.
"Anak-anak.. Ibu akan memberikan tugas Kelompok yang masing-masing Kelompok ada 6 orang. Tugas kalian adalah mengamati pertumbuhan tumbuhan dan membuat laporan analisa. Ibu sudah membaginya dan akan menulis pembagiannya di papan tulis."
Tak kusangka aku harus satu Kelompok sama Andra. Astaga... aku harus lebih sabar mendengar semua ocehan gak pentingnya lagi.
"Kau lihat kita satu tim. " katanya tersenyum bangga.
"So?"
"Berarti kita emang di takdirkan bersama."
Aku tersentak kaget atas jawabannya dan memelotinya. Aku amat risih dengan kata-kata sok puitisnya. Padahal baru 2 hari aku duduk bersamanya. Kuatkan aku ya Tuhan...***
Pulang sekolah aku gak langsung pulang. Aku pergi ke toko buku. Aku ingin membeli novel rilis terbaru di sana. Tapi aneh Aku tidak melihat Andra pulang . Biasanya dia slalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Tapi mengapa aku jadi memikirkan dia,aneh."Kamelia..!!!!!" teriak kak Iqbal mengejutkanku.
"Ehm. Ada apa kak?" Tanyaku.
"Sekolah kita kan mau ada Diesnatalis. Kamu ngisi acara ya.."
"Aku disuruh ngapain?"
"Nyanyi. Suara kamu kan bagus."
"Kenapa gak yang lain aja sih Kak.." Kataku berusaha menolak.
"Kamu aja lah Mel, mau kan??"
"Iya udah. "
"Kamu pulang sendirian, mau ku anter?"
"Enggak usah Kak. " Kataku.
"Yaudah . Aku duluan ya.." kata kak Iqbal sembari pergi meninggalkanku.Ku lanjutkan perjalananku ke Toko Buku. Tiba-Tiba saja ada yang menghentikan langkahku. Dan mengahadangku.
"Stop!!!" Kata seseorang yang tak lain adalah Kak Gishel dan gengnya Prisil dan Karina. Mereka memang dari dulu seakan tak menyukaiku. Kak Gishel menyukai Kak Iqbal. Tapi Kak Iqbal tak menyukainya. Dia merasa aku saingan terberatnya untuk mendekati Kak Iqbal. Yaa padahal sih aku gak ada apa-apa dengan Kak Iqbal.
" Loe masih keganjenan banget sih jadi cewek. Udah gue bilangin berkali-kali. Jauhi Iqbal!!!!" Kata kak Gishel kepadaku dengan sedikit menghardik.
"Aku biasa aja kak. Sama Kak Iqbal" Kataku dengan sedikit gemetar. Kalian tahu, berurusan dengan mereka ibarat masuk ke kandang macan.
"Alah... gak usah pura-pura bego!!?" Katanya lagi.
"Beneran kak.. aku berani Sumpah."Kataku meyakinkan.
"Dasar anak sialan.." kata kak Gishel hendak menamparku. Akan tetapi ada tangan lain yang mengahadang tangannya untuk menamparku. Ternyata dia adalah Andra.
"Kamu Cewek tapi kasar banget sih." Katanya membelaku.
"Heh bocah ingusan. Jangan sok ikut campur sma urusan gua.!!" Kata kak Gishel dengan nada marah.
"Oke . Terserah saja, aku bakalan panggil kepala sekolah kesini." Kata Andra tegas.
"Brengsek... awas lo!!" Kata kak Gishel menunjukku dan pergi.Aku menoleh ke arah Andra. Aku heran gimana dia bisa tau kalau aku sedang berurusan dengan mereka.
"Makasih Ndra.." justru kata ini yang keluar dari mulutku.
"Oke. Aku kan sahabat kau . Jadi santai aja. " katanya.
Aku hanya tertawa kecil mendengar perkataannya. Dia memang aneh . Baru mengenalku tapi ingin sekali menjadi sahabatku. Entah Kenapa sejak saat itu . Aku mulai mempercayai Andra dan menganggapnya adalah sahabat terbaikku. Aku juga tak tau apa alasannya . Tapi inilah kenyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Aku, Dia, dan Takdir
Romance[SUDAH ENDING] Aku Kamelia Azzahra, wanita biasa jauh dari kata sempurna. di Surabaya tempatku tinggal, aku slalu memiliki mimpi-mimpi yang besar. aku slalu bisa mencapai impian itu, tapi aku gagal memahami perasaan sahabatku sendiri. Dia adalah sah...