Curahan Hati

7 2 0
                                    

Tak terasa hari ini adalah hari ujian terakhir. Aku bisa melewati ujian-ujian yang telah berlalu dengan baik. Aku pun berharap hasil ujianku baik juga. Selesai mengerjakan ujian aku pergi ke kantin bersama Andra.
"Haahhhh... seneng banget ujian Udah finish semua..." kata Andra
"Soal nilai Gimana?" Tanyaku sembari tersenyum.
"Ya pasti bagus lah.. tiap hari kan aku belajar."
"Lusa kan Udah pembagian nilai . Trus libur . Kita holiday yuk Ndra.."
"Emmm.. sorry Mel. Tiap libur keluargaku ada acara di Bandung. Jadi aku kesana."
"Selama liburan penuh?"
"Iya"
"Hmmm ... yaudah deh gapapa."
Sungguh dalam hati aku merasa kecewa karena tak bisa pergi bersama Andra. Tapi aku faham, kebersamaan bersama keluarga jauh lebih penting.

Kami menikmati makanan yang telah diantar oleh ibu kantin ke meja kami. Di sela-sela makan, kami slalu bercanda . Tak jarang banyak murid lain yang memperhatikan kami dengan tatapan aneh. Tapi aku tak merasa malu sedikitpun. Mungkin dalam hati mereka kami dipandang sebagai anak yang aneh karena banyak bercanda. Selesai makan kami pergi ke lapangan basket, hari ini tim dari sekolah kami akan melawan tim basket dari SMAN 5 Surabaya. Jadi aku melihatnya.
"Andra.. Andra.. Andra.. "
"Andra.......!!!!!"
"I lopyu pullll...!!!!"
Terdengar teriakan-teriakan dan tepuk tangan beberapa siswa yang memberi dukungan kepada Andra. Tak heranlah. Andra adalah salah satu pemain basket tampan yang menjadi idola siswi-siswi di sekolah.
Beberapa menit telah berlalu. Satu persatu angka skor diperoleh tim kami karena berhasil memasukkan bola basket ke ring .dan memang Andra lah yang kerap sekali memasukkannya . Hal itu membuat para siswi bersorak begitu keras. Jujur aku merasa nggak nyaman dengan terikan-teriakan lebay mereka. Tapi itu kan hak mereka yang memberi dukungan .

Priiiiiiitttttt.....
Terdengar peluit panjang yang dibunyikan wasit tanda berakhirnya permainan. Aku ikut bersorak karena kemenangan berada di pihak sekolah kami. Mendengar sorakanku . Andra datang menghampiriku dengan berteriak girang. Aku dan Andra menepukkan kedua tangan kami . Saking gembiranya kami berputar-putar dengan berpegangangan tangan sambil bersorak-sorak senang. Sadar tingkah kami diperhatikan oleh beberapa siswa. Kami hanya tersenyum malu. Andra segera menarik tanganku untuk pergi meninggalkan lapangan basket dan menuju Taman sekolah.
"Gila gila gila... kamu hebat banget Ndra... Daebak!!" Kataku sembari tertawa kegirangan.
"Yaa.. alhamdulillah . Bisa memberi yang terbaik." Kata Andra tersenyum.
"Kamu capek banget ya pasti . Lihat tu.. keringetan . Nih minum!" Kataku sembari menyerahkan sebotol air yang ku bawa.
"Makasih." Andra segera meminum air yang ku berikan dan tersenyum setelahnya.

Andra pergi ke ruang ganti untuk berganti baju. Setelah Selesai kami memutuskan untuk pergi ke studio musik di luar sekolah. Karena ujian Selesai kami bebas pulang Kapan saja. Guru-guru sibuk mengentry nilai ke laporan belajar kami. Andra menjalankan motornya pergi meninggalkan halaman sekolah. Sesampainya di Studio kami segera masuk. Ke tempat latihan solo.
"Ndra . Kenapa kamu ngajak aku kesini?" Tanyaku masih terheran-heran.
"Hari ini kan aku menang. Kamu kasih hadiah dong Mel. Kita nyanyi bareng yukk... akubiringin pake gitar." Kata Andra.
"Emang kamu bisa main gitar?"
"Gak percaya amat sih."
"Hehe. Oke nyanyi lagu apa?"
"Emmm... lagu ed sheraan yang perfect bisa kan?"
"Bisa lah.  Itu lagu favorit aku Ndra.."
"Masa sih . Aku juga suka banget lo sama lagu ini.."
"Koq kita bisa sama yahhh.."
"Ya Gatau. Udah ayo nyanyi .."

Andra mulai mengiringi dengan petikan gitarnya membawakan sebuah lagu "perfect" dan aku pun segera menyanyikan duet bersama Andra. Sesuai iringan gitar yang Andra mainkan.
"Cause we were just kids when we fell in love not knowing what it was. I will not give you up this time... darling just hold my hand be my girl i'll be your man i see my future in your eyes.. baby i am dancing in the dark with you between my arms............."
Terasa begitu menyenangkan dan lembut kami menyanyikannya. Harus ku Akui ternyata Andra memiliki suara emas yang begitu bagus. Bahkan walaupun beberapa kali aku berduet dengan banyak orang. Baru sekali ini aku merasakan kenyaman ketika berduet.
"Suara kamu kayak judul lagu ini Ndra perfect" Kataku Setelah lagu Selesai.
"Biasa aja." Kata Andra.
"Eh Beneran lo aku . Kamu multitalent banget ya.. olahraga pinter, bahasa inggris lancar, nyanyi bagus, bisa main musik. Tapi kayak nya ada satu hal yang gak mulus nih.."
"Apa?"
"Pelajaran matematika kamu slalu dapet nilai 60 kan...wkwkwkwk"
"Ih. Resek banget sih kamu Mel. Aku tu Emang kurang lancar matematika. Tapi Akuntansi aku kan lancar."
"Iya deh terserah. Udah yuk pulang."

Kami meninggalkan tempat studio dan pulang ke rumah. Semilir angin yang berhembus pelan mengiringi laju motor Andra di sepanjang jalan. Andra terus menjalankan motornya dan mengantarku pulang. Setelah itu dia pun pulang ke rumahnya.

----------------------------***---------------------------

Hari ini adalah pembagian raport di sekolah . Jadi kami tidak diwajibkan masuk karena harus orang tua yang mengambilnya. Aku duduk di shofa depan TV menonton kartun sambil menunggu ibu pulang dari sekolah. Beberapa jam Kemudian ibu pulang dari sekolah dengan membawa raportku . Kulihat ekspresi ibuku tampak Serius dan menegangkan . Timbul rasa khawatir di fikiranku. Apakah nilaiku kali ini buruk.. tapi kan aku Selama ini belajar. Akhirnya kuberanikan diri untuk bertanya kepada ibu.
"Bu. Gimana hasil raportku?" Tanyaku dengan hati-hati.
"La menurut kamu Gimana nduk.." kata ibu.
"Jelek ya bu"
"Dapet peringkat 15"
"Ha??"
"Dikurangi 10" ibuku tertawa karena berhasil mengerjaiku. Aku hanya bengong. Peringkatku naik fantastis dari peingkat 11 ke peringkat 5, Alhamdulillah.
"Kamu pinter banget sayang.." kata ibu sembari memelukku erat.
"Andra Gimana bu?"
"Andra peringkat ke 8 "
"Yang bener?"
"Iya Mel. Andra tu pinter ternyata. Nilai bahasa inggris di raportnya 98 mendekati sempurna kan. Itu tertinggi di sekolah."
"Andra kan Emang jago bahasa inggris."
"Ya kamu minta di ajarin dong sama Andra . Katanya lulus nanti kamu pingin lanjut ke jepang.."
"Yang penting kan aku bisa bahasa Jepang bu.."
"Yaudah. Terserah.. ibu mau ke kamar dulu ya.."
Ibu berjalan menuju kamar. Setelah ibu pergi, ponselku berdering. Andra menelfonku.
"Halo Ndra.."
"Hai Mel. Aku sekarang mau berangkat ke Bandung. Aku pamit dulu ya.."
"Mendadak gini?"
"Iya. Soalnya papa terlanjur beli tiket kereta hari ini.."
"Yaudah deh . Hati-hati Ndra.. dan selamat . Nilai kamu bahasa inggris tertinggi."
"Makasih Mel. Selama aku ke Bandung. Kamu jaga diri baik-baik."
"Siap."
"Udah dulu ya Mel. Pap Udah nungguin. Bye Amel.."
Tuuuutttt....

Aku meletakkan ponselku. Aku sedih karena selama liburan aku gk bisa pergi bersama Andra. Bahkan tak bisa menemui Andra sama sekali. Pasti sekali hari-hariku tanpa Andra nantinya. Tapi aku harus siap menahan semua balutan kesepian yang dicekam dengan perasaan rindu. Asalkan aku bisa Mendengar suara Andra melalui telfon. Mungkin itu cukup menghiburku nanti. Aku gak berhak mengatur Andra untuk terus berada disampingku. Dia juga harus menikmati hari-harinya dan bahagia bersama keluarganya. Bukan hanya tertawa bersamaku. Aneh, begitu banyak pengaruh dalam diriku saat Andra pergi. Aku heran.. sejak Kapan kau menjadi bagian yang begitu penting dalam hidupku, Andra.

Tentang Aku, Dia, dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang