Bertemunya Titik Masa Lalu

23 2 0
                                    

Pukul 08.00 pagi di hari minggu yang cerah ini aku bersiap untuk pergi latihan ke Sekolah. Brummm.... tit tit.... Terdengar suara motor di halaman rumah. Itu pasti Andra. Kemarin dia bilang akan ikut aku latihan. Segera aku bergegas ke ruang tamu.
"Pagi Tante... " sapa Andra Ke Ibuku.
"Pagi Andra.. gitu dong sering-sering kesini." Kata ibu.
"Iya Tante. Pasti." Jawabnya.
"Ayo Ndra .." kataku.
"Sekarang?" Tanya Andra.
"Besok. Ya sekarang dong. Keburu telat nih.." jawabku.
"Siap Nyonya." Katanya.
"Aku berangkat Bu. Assalamu'alaikum.." kataku sambil mencium tangan ibu. Diikuti oleh Andra.
"Pergi dulu Tan.." kata Andra.
"Hati-hati ya. Ndra, Tante titip Amel ya." Kata ibu kepada Andra.
" Siap Tante." Jawabnya.

Aku segera naik ke motor Andra . Kami Segera menuju ke Sekolah. Karena Andra sedikit ngebut maka hanya 20 menit saja kami sudah sampai di Sekolah. Aku Segera menuju ke Laboratorium Musik karena aku yakin aku pasti sudah ditunggu yang lain.
"Halo semua.. maaf agak telat." Sapaku kepada mereka.
"Ah gapapa. " kata mereka.
Andra juga ikut masuk ke lab hal itu membuat yang lain sedikit terkejut.
"Kamu ngajak Andra?" Tanya Kak Iqbal.
"Iya kak.. emang gak boleh?" Tanyaku.
"Ehmmm.. boleh . Yaudah langsung latihan aja." Katanya. Ia tampak menatap Andra sekilas. Di tatap seperti itu Andra hanya mengedipkan sebelah matanya.

Aku Segera latihan. Aku menyanyi solo dengan judul lagu ku cinta nanti. Bait demi bait ku nyanyikan dengan sungguh-sungguh .
"sedang apa dimana
dan bersama siapa
bila kau tiada hampa dan sepi yang kurasa
setelah kusadari
belum saatnya kau kumiliki
biarlah mimpi kan terhenti
kau akan kucinta nanti
biarlah mimpi terhenti
kau akan kucinta nanti".

Ku bungkukan badanku tanda berakhirnya lagu yang kunyanyikan.
Plok Plok Plok Plok Plok...
Riuhan tepuk tangan tampak memenuhi lab musik.
"Kau menyanyi dengan sangat hebat." Kata Andra setelah kuhampiri dirinya.
"Biasa aja." Kataku.
Kak Iqbal datang menghampiriku dan Andra.
"Amel. Itu tadi sangat bagus. Besok waktu acara. Lakukan yang lebih baik dari ini . Oke!" Katanya dengan tersenyum.
"Amelku pasti bisa koq . Jangan meragukan dia." Kata Andra dengan nada mengejek kak Iqbal.
"Ehmmm.. Yaudah semua bisa kembali. Istirahat yang cukup untuk memaksimalkan hari H Besok." Kata kak Iqbal kepada kami semua.

Aku dan Andra pun berpamitan pulang seperti yang lain. Sebelum ke rumah kami mampir di sebuah tempat makan karena Andra bilang kalau dia lapar. Meskipun aku juga sama laparnya sih.
"Kamu sering kesini Ndra?" Tanyaku. Aku sangat kagum dengan tempat makan yang dipilih Andra. Desainnya bagus, indah, dan sedikit artistik.
"Enggak sering sih." Jawabnya sambil membuka menu makanan.
"Kamu mau pesen apa. Aku traktir hari ini." Katanya lagi.
"Wow. Beneran nih?" Tanyaku.
"Beneran lah. Emang aku gampang bohong." Jawabnya.
"How very kind of you.. sering-sering dong gini." Kataku dengan tersenyum senang.
"Dari dulu kali .. aku baik." Katanya sambil membanggakan diri.
"Dasar. Yaudah pesen gih sama in aja." Kataku kemudian.

Andra memanggil pelayan dan mulai memesan makanan. 15 menit kemudian pesanan kami datang dan kami Segera menyantapnya tanpa basa basi lagi. Kelihatan badol sekali kan. Tapi ya inilah kalau aku sedang lapar. Hahahaha..

Selesai. Kami langsung pulang karena hari juga sudah cukup sore.
"Gak mampir dulu Ndra?"
"Enggak deh. Aku mau ke stadion nanti." Katanya.
Aku cukup tahu kalau hari ini memang ada pertandingan sepak bola. Pantas saja Andra pergi ke stadion.
Aku langsung masuk ke kamarku dan mandi. Setelah itu aku melaksanankan sholat Maghrib lalu menonton acara TV di ruang kekuarga bersama kakak ku.
"Gimana latihannya?" Tanya kak Dion.
"Gimana kenapa . Ya gitu-gitu aja. Jawabku.
"Besok mau aku anterin?"
"Enggak usah. Andra mau jemput aku Besok." Kataku mencibir.
"Ya deh .. sekarang punya sopir baru. Kenapa gak pacaran aja sama si Andra tu." Kata kak Dion.
"Apaan sih. Dia kan sahabat aku. Kakak ngaco deh." Jawabku dengan memelototinya.
"Hmm . Sahabat . Sahabat . Siapa tau nantinya bisa jadi pacar." Katanya.
"Huhh.. udah ah. Aku mau ke kamar." Kataku sambil berdiri dan menuju kamar.
"Hei.. gitu aja ngambek."
"Bodo."

Tentang Aku, Dia, dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang