Aku berangkat sekolah dengan diantar kak Dion, hari ini Andra harus sidang pemantapan visi misi calon ketua osis dengan para guru dan kepala sekolah. Aku tak menyangka sebelumnya Andra terpilih menjadi salah satu calon kandidat ketua osis, mungkin karena dia benar-benar bertekad kali ini.
"Aku masuk dulu kak.." kataku setelah sampai di depan gerbang sekolah.
"Oke." Jawab kak Dion sambil menjalankan mobilnya meninggalkanku.Aku berjalan pelan masuk ke kelas. Tiba-Tiba ada seseoramg yang menepuk pundakku dari belakang.
"Hai. Bengong aja!!!" Sahut anak itu membuatku terperanjat.
"Heh. Sal.. tu kan kebiasaan.." kataku sambil mencoba mencubit lengan salsa tetapi tidak bisa.
"Lagian ngapain sih Bengong aja. Ntar kesambet lagi.." kata Salsa sambil merangkulku. Sudah seminggu semenjak kami satu kelas. Kami memang sudah akrab sebagai seorang teman. Terlebih lagi karena aku tahu kalau Salsa menyukai Andra. Aku jadi memiliki misi tersendiri untuk mendekatkan mereka. Ya... memang perjuangan untuk mencapainya berat.
"Gapapa. Eh hari ini Pemilihan ketua OSIS lo.." kataku.
"Masa sih . Bukannya sidang dulu?" Sahut Salsa.
"Iya. Sidangnya kan jam 6 sampai jam 8. Trus jam 9 nya Pemilihan ketua osis."
"Koq aku bisa kudet gini ya... "
"Gimana sih. Udah, buruan ke kelas!"Sesampainya di kelas aku duduk di kursiku disusul Salsa yang duduk di kursi belakangku.
"Kamu Udah ngomong sama Andra belum?" Tanyaku kepada Salsa.
"Ngomong apa?" Jawab Salsa.
"Gimana sih. Ajak hang out dong.."
"Masa aku yang ngomong sih."
"Emang kenapa?"
"Jaim dong."
"Lah. Trus kapan berhasilnya kalo kayak gitu?"
"Katanya kamu mau bantuin.. gimana sih."
"Iya iya.. bawel amat."
"Eh bentar Mel aku mau kasih pengumuman ke temen-temen!"Aku terheran mendengarnya. Salsa berjalan menuju depan kelas.
"Temen-temen... minta perhatiannya dong..!!" Teriak Salsa. Teman-temanku segera memperhatikannya.
"Apaan sih Sal?" Sahut beberapa temanku.
"Hari ini di sekolah kita ada pemilu lo.."
"Udah tau kali.." Sahut teman-temanku serempak.
"Semua pada pilih Andra ya.. nanti aku traktir deh.." kata Salsa.
"Harus luberjudil dong. Masa gitu.."
"Tuh bocah kayaknya tertarik banget ya sama Andra.."
"Lu beneran traktir kan..??"
Terdengar saut-sautan suara teman-temanku menanggapi perkataan Salsa.
"Gimana mau nggak nih .. aku traktir lo.."
"Kalau pun kita milih Andra nantinya itu bukan karena ajakan traktiran kamu, tapi ini kan hak pilih kami. Jadi jangan kayak anak kecil gini deh.." kata ketua kelas ku yang memang berwibawa, Doni.
"Iya. Lagipula kalau emang lu suka sama Andra jangan melakukan segala cara untuk buat dia terkesan. Lu kan gak tau tuh Andra suka sama lu apa enggak.." kata Sisil, sekretaris kelas.
"Kalau gamau ya udah jangan sewot gitu napa." Jawab Salsa dengan wajah cemberut, ia pun berjalan menuju bangkunya dan duduk dengan menyandarkan dagunya di tangan. Aku hanya geleng-geleng kepala saja memperhatikannya.Tak lama kemudian, wali kelas kami memasuki ruangan.
"Selamat pagi anak-anak.." sapa beliau.
"Selamat pagi bu.." jawab kami serempak.
"Hari ini kalian free karena ada pemilihan ketua osis. Tapi tetap kondisikan kelas Oke.. sambil menunggu pengumuman silakan melakukan apa saja tapi lakukan dengan santai dan Tenang."
"Siap bu..."
"Ibu ke ruang guru dulu . Sampai jumpa.."
"Sampai jumpa bu...."
wali kelas meninggalkan kelas kami, kami pun mulai berulah. Ada yang membaca buku, ngobrol satu sama lain, dengerin musik, sampai stalker ig gebetan. Aku memilih membuka black note ku untuk mengulang materi les bahasa jepang yang sudah 2 kali diajarkan.
"Kamu pingin ke Jepang setelah ini?" Tanya Salsa yang tanpa kusadari sudah duduk disampingku.
"Hmmm.." jawabku sambil menganggukkan kepala.
"Daebak..."
"Kenapa emang?"
"Ya gapapa. Aku jadi badmood nih Mel.."
"Kenapa. Gara-gara temen-temen gak mau nurutin kamu?"
"Aku malu.."
"Makanya jangan sok-sok an deh. "
"Ihhh... kamu Koq gitu sih Mel.."
"Aku tu slalu berpihak kepada yang benar tau."
"Iya deh .. aku salah."
"Tapi aku slalu dukung kamu Koq kalau masalah Andra . Tenang aja .." jawabku sambil merangkul bahu Salsa.
"Amel.. kamu emang temen ter the best" kata Salsa memelukku.
"Jangan lebay deh."
"Iya deh iya. Tapi makasih ya Mel.."
"Oke ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Aku, Dia, dan Takdir
Romance[SUDAH ENDING] Aku Kamelia Azzahra, wanita biasa jauh dari kata sempurna. di Surabaya tempatku tinggal, aku slalu memiliki mimpi-mimpi yang besar. aku slalu bisa mencapai impian itu, tapi aku gagal memahami perasaan sahabatku sendiri. Dia adalah sah...