6. Tidak Sengaja

11.2K 468 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE KOMEN dan FOLLOW!

Follow juga akun instagram ROLE PLAYER cerita ini :


@rajaaldrian
@rasyacherylholda
@vianca.rosaulina
@ryan.gylson

👑👑👑

"Malam kak" senyum Via mengambang ketika laki laki jangkung berdiri membuka pintu dan tersenyum ke Via

"Ayo masuk! Rara di kamarnya dek, langsung aja masuk kamar nya"

"Hehe iya kak, makasi ya kak, Via duluan" Via tersenyum meninggalkan laki laki jangkung berkumis tipis itu 'sayang nya lo tua sih kak, coba lo seumuran ama gue, gue pacarin lo kak' itu yang ada dipikiran Via sekarang

"Lah? Lo? Kapan sampai?" Rara memutar badannya dan duduk bersila di atas kasur

"Tadi yang bukain pintu nya pangeran gue loh Raa" Via senyum senyum manja ke arah Rara

"Dihh, najis"

"Sekarang aja yuk ra? Biar ga malaman, oh ya sekalian gue nginap, ntar kita habis belanja bulanan, kita antar dulu ke rumah gue baru deh pulang kerumah lo" Via meletakkan ransel nya di sebelah kasur Rara dan menarik tangan Rara pelan

"Iyaa, gue ga usah mandi aja ya Vi" cengiran khas Rara mengambang di bibir kecilnya "habisnya gue masih wangi" Rara menyambar hoodie biru kesayangannya yang bergantung di belakang pintu kamar nya

"Serah lo deh, yuk" Rara dan Via berjalan keluar kamar dan melihat kak Bagas santai menikmati acara televisi. kak Bagas yang menyadari mereka yang berjalan keluar rumah langsung melihat mereka

"Kemana?"

"Mau temani Via belanja bulanan, bilang ke mama ya kak, gue pake mobil Via kok"

"Jangan malam lo pulangnya" Bagas menatap cewek di sebelah Rara dan tersenyum kepadanya "jangan malam ya pulang nya Via" Via yang melihat senyum manis mengambang di bibir laki laki jangkung itu langsung lemas seketika dan memilih ngangguk dan menarik Rara keluar rumah

"Aduhh Raa, bisa mati gue Ra di senyumin gitu, ga ada nafas gue ra kalau liat kakak lo" Via mengelus dadanya dan mengatur nafasnya

"Ah lebay lo" Rara masuk ke dalam mobil Via dan begitu juga Via. Mobil Via pergi meninggalkan rumah berpagar hitam itu dan berjalan ke arah mall. Sesampainya di Mall isi nya begitu padat akan semua orang, seakan seluruh ibu kota datang kesini

"Via, cari ke butik aja ngga sih? Ini sumpah rame banget" Rara menggigit bibir bawahnya dan menggenggam tangan Via erat

"Ah ngga papa kok Ra, yuk" mereka berjalan ke seluruh penjuru untuk mengisi keranjang belanjaan mereka dan setelah semua belanjaan penuh. Mereka berjalan ke sebuah butik yang berada di mall tersebut

"Selamat malam mbak, ada yang bisa saya bantu?"

"Mau cari dress mbak, ukuran teman saya ini" Via menarik badan Rara yang dari tadi hanya bengong di belakang pundak Via

"Ohh ada mbak, mari saya lihat kan dress yang bagus"

"Via? Lo yakin?" Via hanya menggangguk dan menarik Rara

"Ini mbak dressnya, silahkan di pilih dan di lihat, semoga saja yang cocok untuk mbak" pelayan itu menunjukkan beberapa dress yang terlihat mewah kepada Rara dan ia hanya terfokus dengan dress putih di balutkan dengan beberapa manik manik renda di bagian pinggang. begitu indah.

"Ini aja deh mbak" Rara tanpa melihat dress yang lain, Rara hanya melihat dress itu dan langsung yakin itu dress terbaik yang pernah dia temui

"Gamau coba dulu mbak?"

"Gausah mbak, udah pas kok pasti di badan saya" Via yang melihat itu hanya menatap datar teman nya itu

"Yaudah, ayuk saya antar ke kasir mbak"

setelah semua sudah di bayar, Rara dan Via segera keluar dari mall tersebut dan di depan salah satu salon yang berada di mall itu Rara tiba tiba memberhentikan langkah nya dan menatap laki laki berkaca mata itu sedang memainkan ponselnya, Via yang menyadari Rara berhenti juga ikut melihat pandangan yang di lihat Rara

"Raja" Rara langsung membungkam mulut Via

"Apaansih lo Vi? Lo mau kita dilihat dia?" Via langsung melepaskan tangan Rara dari mulutnya dan melihat di belakang Rara sudah berdiri Raja. Via sontak membulatkan matanya sempurna dan memberi kode ke Rara supaya melihat ke belakang, Rara yang mengerti langsung memutar badannya

"Raja?" astaga. Rara ingin menghilang saja saat ini.

"Ngapain kalian?"

"Hmmm inii abissss main main aja" Rara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Raja melihat barang yang di bawa Rara

"Lo abis beli apa?"

"Hmmm anuuu beliii baju aja" Rara menggigit bibirnya bawahnya. Raja sontak menarik belanjaan yang di pegang Rara dan melihatnya

"Lo beli dress?" Raja mengembalikan belanjaan itu ke tangan Rara

"Iiii.....yaaa"

"Cantik"
"Dressnya"

"Lo pake itu untuk malam besok kan?" Rara hanya menggangguk

"Yaudah, bagus deh, besok malam gue jemput"

"Lo ngapain di sini? Di salon pula" Via yang sedari tadi diam akhirnya membuka bicara

"Ohh, gue lagi temani tante gue tuh" Raja menunjuk wanita yang terlihat muda namun dari tangannya terlihat keriputan halus 'bener bener sosialita banget' itu yang ada di benak pikiran Rara ketika melihat ibu nya Raja

"Oo yaudah, gue sama Via pulang dulu ya, udah malam juga"

"Iya" Rara memutar badannya untuk berjalan meninggalkan Raja, namun langkahnya terhenti ketika Raja memanggilnya kembali

"Kalau udah sampai rumah, mandi pake air hangat" Raja hanya mengucapkan itu dengan tatapan datar. Sangat datar. Dan berjalan masuk ke dalam salon tadi

"Kok? Bisa tau?" Rara hanya bisa terdiam dan membiarkan Via menarik nya ke dalan mobil dan mobil Via berjalan keluar dari parkiran mall tersebut dan berjalan kerumah Via.

Setelah semua belanjaan di antar kerumah Via, merrka berdua kembali di rumah Rara tepat pukul 22.15

"Hanya lewat 15 menit"  Rara membuka pintu rumahnya dan melihat Bagas yang tiduran di sofa ruang keluarga sambil mengotak atik laptopnya

"Via ga pulang?"

"Engga, dia nginap disini"

"Ooh iya deh, kalau Via lapar di dapur ada makanan tu"

"Hm.... iiii...yaa kak" Rara mendengus nafasnya dan menarik Via ke kamarnya

"Duhh Raa, untung lo cepet cepet bawa gue, kalau engga bisa abis nafas gue" Rara hanya memutar bola matanya jengah melihat teman nya yang begitu menyukai Bagas dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah selesai mandi Rara melihat Via sudah menggunakan piyama polkadot pink. Rara duduk di kasur dan melihat Via yang sedang menatap layar laptop sambil melihat drama korea Rara yang tidak begitu menyukai korea hanya memilih membuka ponselnya

"Ra? Lo sadar ga sih kalau Raja itu suka sama lo?" Rara menatap Via dengan tanda tanya

"Iya ra, coba deh Ra lo bayangin, dia itu idamannya sekolah Ra, banyak cewe yang ngejar, tapi kenapa harus lo yang dia ajak ke ultahnya Dirga? Ga mungkin kan ga ada maksud, ya ngga?" Via mempause Filmnya dan melihat Rara

"Apaansih lo Vi, gila lo ya, ga mungkin dia suka sama cewe model gue, mikir lo"

"Mungkin aja,secara lo itu beda"

"Beda apanya? Ah udah lah Vi, ga usah bahas dia, gue mau tidur" Rara meletakkan ponselnya dan menarik selimut birunya

"Eh Vi, kalau lo mau bahas Raja, bahas aja sendiri"

"Oh ya Vi,ntar matiin lampu ya" Via menatap jengah temannya itu dan kembali menikmati film kesayangannya

Raja (Comlepeted)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang