47. Dunia Luas

6.7K 303 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE KOMEN dan FOLLOW!

Follow juga akun instagram ROLE PLAYER cerita ini :

@rajaaldrian
@rasyacherylholda
@vianca.rosaulina
@ryan.gylson

👑👑👑

Rara masuk kembali setelah beberapa jam di luar. Ia melihat Raja sudah tertidur. Rara mendekat,ia melihat wajah Raja yang merah karena emosinya tadi. Rara menarik selimut Raja hingga ke dada Raja. Ia tersenyum manis melihat Raja

"good night,maafin gue"

Setelah itu Rara berjalan mendekati Fathin yang sudah tertidur di sofa. Ia duduk di sebelah Fathin dan tertidur.

Dirga memilih tidur di sofa dekat ranjang Raja.

Malam itu benar benar membuat Raja lelah. Raja masih tidak sadar kenapa ia bisa berada di rumah sakit. Raja membenci situasi yang ingin menyatukan ia dan kedua orang yang sangat ia benci. Ia benci.

👑👑👑

Nyeri di tangannya membuat Raja membuka matanya,cahaya matahari pagi yang masuk dari celah celah jendela membuat ia menyipitkan matanya,lalu beralih melihat perawat yang sedang mengani infusnya

"pagi. Jangan lupa sarapan" sapa perawat itu ramah,ia terlihat masih muda. Sekitar umuran Bagas. Raja mengangguk. Ia melihat badge name perawat itu

Nadira Kayla.

"saya di sini magang. Jadi maaf jika saya belum bisa merawat anda lebih baik dari perawat yang lain" Ucap Nadira pada Raja yang sejak tadi melihatnya

"lain kali kalau naik motor hati hati,Bandung itu sebelas duabelas dengan Jakarta apalagi kamu masih pelajar" Nadira kembali berbicara meski tak di sahuti Raja.

Nadira meneruskan memeriksa Raja. Hingga semuanya selesai

"saya permisi dulu. Jangan lupa di habis kan sarapannya" Nadira merapikan barang barang yang tadi ia gunakan untuk memeriksa Raja.

Raja mengambil nampan yang berisi sarapannya. Ia terlihat kesusahan. Nadira yang melihat itu,dengan cepat ia membantu Raja mengambilnya

"lain kali bicara dan katakan tolong" Nadira tersenyum pada Raja

"mau saya bantu suapin? Terlihat sekali kamu kesusahan" ucap Nadira lembut

Raja menggeleng. Ia tak ingin. Bisa saja perawat ini ada niat jahat. Bukan tak ingin berpikir positif tetapi kita harus berhati hati

"saya hanya perawat. Bukan pembunuh" Nadira mengatakan itu serius di hadapan Raja dan pergi dari kamar Raja

Ada rasa bersalah di Raja karena sudah berfikir negatif terhadap Nadira. Ia kelihatan baik. Tak seharusnya Raja bersikap seperti tadi

Raja melihat sekitar tak ada siapapun hanya ada Dirga yang masih terlelap di sofa dekat nya. Kemana Rara dan Fathin? Bukannya kemarin mereka ada? Raja mengambil jeruk yang ada di dekatnya lalu melempar ke Dirga dan mengenai wajahnya dan membuat Dirga terbangun

"sakit anjing!"

"mana yang lain?"

"sekolah lah bego"

Raja langsung melihat jam dinding yang tepat berada di depannya yang sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB

"lo marah kenapa sama Rara?" Dirga bertanya serius pada Raja. Raja hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya pertanda ia malas membahasnya

"dia itu gak salah apa apa. Lo sih gak tau perjuangan dia nengoin lo. Lo tau gak? Dia rela bolos pelajaran dan pergi nemui lo dan dia yang ngurus semua nya. Dan lo dan mudahnya marahin dia semalam. Apa lo tau dia sekarang di hukum apa enggak karena lo?" Dirga tersenyum sinis ke Raja "gak kan. Lo egois." Dirga nenat benar serius dengan ucapannya

Raja (Comlepeted)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang