Bag. 11, Janji

1.5K 172 5
                                    

Sore kali ini terasa tenang dan damai. Ya, untuk semua orang. Tidak, untuk Kinal. Perempuan berambut pendek itu sekarang berada di rumah milik Veranda yang sudah lama tidak ia kunjungi. Ia berada di halaman belakang sedang duduk menikmati angin senja yang mengalun lembut menyentuh kulit pipi dan tubuhnya.

"10 tahun yang lalu ya, Ve. Kita main pasir disana. Kamu sengaja lempar aku kerikil kecil biar aku balas, hmp.. sayangnya aku gak berani nyakitin kamu"

Ujarnya perlahan tanpa ragu berbicara datar dan lumayan keras. Orang-orang rumah sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Papa dan Mama bidadarinya sedang pergi untuk menghadiri rapat pekerjaan, sedangkan Veranda pamit izin mandi.

"Apa perasaanku juga gitu ya? Aku berusaha bikin kamu paham dan ngerti kalo aku sepenuhnya ngelindungi kamu. Veranda- aku gak mau jatuh cinta sama kamu.. sakit jika bertepuk sebelah tangan"

Gerutunya lagi sambil merasakan perih luka-lukanya yang belum kering sempurna. Ekspresi wajah Kinal terlihat menahan sakit di tubuh dan hatinya. Mengingat semua kenangan yang ada di rumah gadis cantiknya itu membuatnya bertambah frustasi dan tangannya mulai meremas mukanya kasar sembari menghela nafas kesal. Dadanya terasa miris menyadari semuanya.

"Aku sadar aku gak normal. Aku sadar kamu gak mungkin balas perasaanku-- aku juga sadar pasti kamu anggap aku gila, Ve. Tapi rasanya sakit kalau terlanjur melepas segala rasa ini dan berusaha membuangnya jauh-jauh untuk mempertahankan hubungan kita"

Kinal merasakan darah dalam tubuhnya mulai panas dingin dengan sendirinya saat mengetahui pikirannya sedang kacau sekarang. Baginya, semua perlakuan dari perempuan berpipi tembam itu seakan membalas perasaannya walaupun tidak diketahui kebenarannya.

"Kenapa coba aku bisa jadi seperti ini, Ve? Aku mau nyalahin siapa? Lagi-lagi diriku sendiri? Dari semua masalah dimana aku gak pernah dianggap hidup sama orang-orang.. itu juga salahku? Aku cuman pengen dan berharap- sekali ini saja doaku terkabul"

*Flashback On*

"Veranda, Veranda.. kamu mau makan bareng aku nggak?"
"Maaf ya. Kinal hari ini lupa bawa bekal, jadi aku mau nemenin dia aja"

"Ve? Kamu gak jajan?"
"Aku lagi males makan"
"Sejak kapan kamu males makan, hmm"

- 10 tahun yang lalu

"Kinal kemana, Din?"
"Dia kayaknya di bawa guru tadi. Gak tau katanya abis jatuh, kamu mau kemana? Bentar lagi pelajaran loh"
"Aku mau pijetin dia dulu. Pasti Kinal kesakitan"

"Ve? Kamu gak masuk kelas?"
"Aku izin ke kamar mandi tadi"
"Ke kamar mandi kok sampenya di ruang guru?"

- 8 tahun yang lalu

"Veranda, Andrian kesini mau jemput kamu"
"Bilang ke dia aku mau pulang bareng Kinal"

"Ve? Kamu gak pulang bareng pacar kamu?"
"Dia barusan putus sama aku"
"Hah?! Seriusan?!"

- 2 Tahun yang lalu

"Ada ribut apa, Sei?"
"Itu.. temen kamu si Kinal berantem sama cowok yang kemarin minta nomer kamu"
"Dasar Kinal.."

"Ve? Kamu ngapain disini?"

"Mau ikutan berantem"

"Hah?! Nggak-nggak! Menjauh dari sini..! Nanti kamu kena pukul"

"Kamu juga menjauh ya. Nanti kamu juga kena pukul"

"V-Ve..?"

- 1 tahun yang lalu

Sick LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang