PROLOGUE

15.5K 485 17
                                    

PROLOGUE

Bagi Christa Mauren Riyanto, menjadi mahasiswa di luar negeri memiliki tantangan tersendiri. Selain harus beradaptasi dengan perbedaan budaya dan pola pikir, ia sebagai orang Timur harus menjaga pola pergaulannya. Dalam hal ini, keperawanannya yang dimaksud.

Dalam pemikiran lugu Christa, orang Eropa menganggap berciuman itu layaknya bersalaman, begitu pula saat mereka berhubungan seks, hal itu merupakan hal yang lumrah dan wajar. Walaupun Christa hanya satu tahun berada di Jerman, tetap saja ia harus waspada.

Bukan tidak mungkin selama belajar disana ia akan bertemu seseorang dan menjadikannya kekasih. Pasti lelakinya akan meminta hal 'itu'. Seringkali ia bergidik jika memikirkan.

Bagi Manuel Lewandowski, hidupnya selama lima tahun ini terasa kosong. Sejak berpisah dari kekasihnya dan memutuskan untuk hidup normal, ia belum juga menemukan sosok pengganti kekasihnya. Apalagi mantan kekasihnya sekarang sudah menemukan 'rumah' yang sesungguhnya. Saat ini hidupnya hanya ia curahkan untuk bekerja dan mengembangkan yayasan amalnya.

Hingga suatu malam bersalju, di salah satu sudut universitas Munchen, keduanya dipertemukan oleh takdir. Pertama kali melihat perempuan itu, hanya satu yang ada di benak Manuel. "Perempuan mana yang waras, duduk di tengah hujan salju malam-malam seperti ini."

Dan pertama kali Christa melihat lelaki yang berdiri di hadapannya, batinnya berkata. "Ini lelaki sebenarnya tampan, tubuhnya tinggi yang benar-benar tinggi, rambut pirang, dan matanya yang tajam berwarna biru, tapi sayang melihat tatapannya saja sudah bisa ditebak dia bukan orang yang bahagia, tatapannya terlihat muram."

Tidak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini, tapi ada yang benar-benar tulus... itu adalah kekuatan cinta...

Meski cinta dapat membuatmu terluka dan pergi, namun cinta jugalah yang akan membawamu kembali...

Salam hangat,

Dealisa...

Snowfall in Munich (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang