CHAPTER 22.2
Christa masih bergeming di tempatnya. Darah seakan menyusut dari wajahnya, ia sebentar lagi akan limbung jika Isco tidak dengan sigap menangkap tubuh Christa. “Ya Tuhan, Christa!”
Isco membawa tubuh Christa ke tempat yang teduh. Ia dudukkan Christa di kursi panjang. Beberapa orang tampak memperhatikan mereka. Namun, Isco tidak peduli. “Ada apa dengan Manuel??” Isco menatap sedih Christa, suara perempuan itu serak dan bergetar.
Kondisi Christa maupun Manuel memang tidak ada yang baik-baik saja. Mereka semua sama, sama-sama hancur. Begitu juga dengan dirinya sendiri, Isco tersenyum keruh dalm hati.
“Manuel kecelakaan, tepat dimana hari kau meninggalkan Jerman. Aku tidak tahu kejadian tepatnya seperti apa, yang aku tahu ia mengendarai mobil seperti orang mabuk. Dan...ia menabrak kendaraan lain di depannya. Kata Robert ia hendak menyusulmu.”Christa menelan ludahnya susah payah, terkejut dengan kenyataan jika Manuel berniat menyusulnya. Matanya kembali memanas. “Ia mencintaimu, Christa. Tapi ia masih kebingungan. Selama ini ia membenci makhluk yang bernama perempuan.”
Christa menatap Isco dengan mata berair. “Tapi ia begitu lembut padaku...awalnya. Mengapa ia harus melakukan itu? Kita terlahir untuk membuat kesalahan, bukan untuk memalsukan kesempurnaan.” Christa menunduk dan menyeka wajahnya yang membasah.
“Keadaan yang membuatnya seperti itu,” Christa kembali menatap Isco. “Dan kalian...kalian pernah menjalin hubungan?” Christa teramat kesulitan mengatakan pada Isco, ada rasa yang tidak dapat dijelaskan di dalam hatinya.
“Ya. Kami dulu pasangan sesama jenis, dia bertemu dengan orang yang salah. Aku orangnya. Sebenarnya aku menyadari kalau ia tidak ada masalah dengan orientasinya, namun keadaan yang membentuknya demikian.”
Christa memejamkan matanya. Apalagi ini, Ya Tuhan!Christa menatap kosong jalanan di depannya. “Kau jauh-jauh datang ke sini hanya untuk menjelaskan ini padaku?”
Christa mendengar suara helaan napas lelah. “Sebenarnya tujuan awalnya untuk menyusul istri dan anakku.”“Istri?” Isco mengangguk dan tersenyum, “Kau kira karena aku memiliki kelainan aku tidak dapat menikah? Awalnya memang agak aneh, namun selama ini aku menyadari jika aku biseksual. Tapi jujur saja, ketika aku menikahi istriku, rasa cintaku padanya mengalahkan segala kelainanku.”
Christa melihat pancaran kasih sayang dan rasa cinta dari mata Isco. “Lalu mengapa ia harus meninggalkanmu?”
“Kau belum tahu tentang skandal antara diriku dan Manuel?”“Skandal apa?” Christa menunjukkan raut kebingungan, sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan Isco. Isco tertegun di tempatnya, otaknya langsung mencerna jika Christa sama sekali tidka mengetahui perihal skandal masa lalu yang terkuak.
Isco mengeluarkan telepon genggamnya, ia membuka portal berita dan memberikannya pada Christa. Christa yang kebingungan hanya menerima dan melihatnya.
Tangannya bergetar hebat, Isco langsung mengambil telepon genggamnya. “Itu dua berita besar di Jerman saat ini, Christa. Pertama, skandal masa lalu Manuel dengan diriku, dan kecelakaan hebat yang menimpa Manuel. Kau sama sekali tidak tahu?”Christa sudah terisak di tempatnya. Isco hanya mengusap bahu bergetar Christa. Dalam hati, Christa merutuki dirinya sendiri, mengapa selama ini ia sama sekali tidak mencoba mencari tahu kabar tentang Manuel. “Ia meminta pada kakakmu untuk membawamu pergi, untuk melindungi perasaanmu, Christa. Ia takut kau semakin tersakiti.”
Christa menatap Isco dengan mata memerah. “Kakakku?”Isco mengangguk. “Ya. Kakakmu pergi ke rumah Manuel bertepatan dengan mulai tersebarnya skandal itu di media.”
“Aku kira ia membenciku... Ia bahkan tidak memandangku dengan tatapan yang sama seperti sebelumnya...” Christa memejamkan matanya. Entah tidak dapat digambarkan bagaimana perasaan Christa. “Sehari...sehari sebelum aku kembali ke Indonesia, dia menemuiku. Lagi-lagi ia menyuruhku pergi. Dan aku menurutinya untuk pergi...” Isco diam, ia hanya mendengarkan Christa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowfall in Munich (ENDING)
Ficção GeralHanya satu yang ada di benak Christa, jika selama ia kuliah di Jerman dan ternyata memiliki kekasih, ia akan berusaha menjaga keperawanannya. Bagaimanapun juga, pola pergaulan Eropa berbeda dengan Indonesia. Hingga suatu malam bersalju ia bertemu de...